Saat Presiden Joko Widodo Terpikat Sepatu Tenun Sundawa Lombok
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara membeli berbagai produk UMKM Lombok saat berkunjung ke Mandalika. Selain merasa bangga, pelaku UMKM tersebut termotivasi untuk terus membuat produk berkualitas.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA/NINA SUSILO
·4 menit baca
KOMPAS/MUCHLIS Jr - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo mencoba sepatu tenun produksi Sentosa Sasak Tenun dari Pringgasela Lombok Timur dalam kunjungan kerjanya di area Bazzar Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022). Presiden mengaku menyukai produk tersebut dan membeli satu pasang sepatu.
Jam menunjukkan pukul 17.00 Wita, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di area Bazzar Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022).
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah mengisi gerai-gerai di area itu sejak pagi telah siap sekaligus harap-harap cemas. Termasuk M Maliki (40), Ketua Sentosa Sasak Tenun asal Pringgasela, Lombok Timur.
Maliki tahu jika Presiden dan rombongan akan mampir ke gerainya. Hal itu karena letaknya berada satu deret dengan gerai pertama yang dikunjungi Presiden.
Benar saja, tak berapa lama, Presiden telah berada di depan gerai yang menampilkan berbagai kain tenun dan produk turunannya itu.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Ketua Sentosa Sasak Tenun M Maliki memperlihatkan produk sepatu tenun saat dipamerkan dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di area Bazzar Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022).
Maliki langsung menyampaikan salam, menanyakan kabar, dan mendoakan Joko Widodo dan Iriana agar selalu sehat. Lalu mempersilakan Presiden dan Ibu Negara melihat produk-produknya.
Presiden langsung melihat ke rak dengan berbagai pasang sepatu yang sengaja diletakkan Maliki di depan gerainya. Pandangan Presiden tertuju pada sepatu berwarna dasar merah darah yang dipadukan garis-garis beragam warna.
Maliki kemudian menjelaskan bahwa sepatu itu berbahan kain tenun produksi perajin dari UMKM di Pringgasela, binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB.
Karena dikerjakan dengan tangan, satu pasang sepatu membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Jadi, sebulan rata-rata sepuluh sampai lima belas pasang. (Maliki)
Motif pada sepatu ini disebut Sundawa. Salah satu ciri khas tenun Pringgasela yang identik dengan garis-garis berbagai warna di tengah kain. Sundawa sendiri adalah nama kali yang berada di tengah-tengah Desa Pringgasela. ”Air kali itu mengalir dari gunung dan mengairi sawah-sawah penduduk,” kata Maliki.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Seorang pengunjung melihat berbagai sepatu tenun yang diproduksi Sentosa Sasak Tenun asal Pringgasela, Lombok Timur, yang dipamerkan di area Bazzar Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022).
Saat ditanya lebih jauh oleh Presiden, Maliki menjelaskan jika sepatu itu diproduksi terbatas. Khusus motif itu, Maliki hanya membuat sepuluh pasang. Seluruhnya dibuat dengan tangan atau handmade.
”Karena dikerjakan dengan tangan, satu pasang sepatu membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Jadi sebulan, rata-rata sepuluh sampai lima belas pasang,” kata Maliki.
Menurut Maliki, proses produksi dengan tangan membuat sepatu tenun itu diminati. Tidak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Maliki sudah sekali mengekspor 150 pasang sepatu tenun mereka ke Amerika yang kemudian terhenti akibat pandemi.
Presiden terlihat senang mendengar penjelasan itu dan juga menyatakan ketertarikan pada sepatu tenun motif Sundawa. ”Ini bagus. Ini keren. Saya suka,” kata Maliki mengulang kata-kata Presiden.
KOMPAS/MUCHLIS Jr - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi gerai Mawar Ketak Lombok di area Bazzar Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Ibu Negara membeli dua tas.
Presiden lantas mencoba sepatu berukuran 42 tersebut. Setelah dirasa pas, Joko Widodo kemudian memanggil ajudan untuk mengambil sepatu itu dan membayarnya. Harganya Rp 350.000.
”Itu juga harga yang sama untuk pembeli lain dari semua kalangan. Tidak saya beda-bedakan. Termasuk yang diekspor dengan syarat mereka bayar ongkos kirim,” kata Maliki.
Meski deg-degan bertemu langsung Presiden, Maliki mengaku bangga. Apalagi produknya disukai Presiden. ”Itu adalah apresiasi luar biasa. Merupakan motivasi besar bagi kami untuk terus berkreasi. Menghasilkan inovasi-inovasi lainnya,” kata Maliki yang rencananya akan membuat berbagai produksi turunan kain lainnya.
Tas dan mutiara
Tidak hanya Maliki dengan sepatu tenunnya, pelaku UMKM lain juga turut merasa bangga karena produknya dibeli Presiden dan Ibu Negara. Misalnya Dian Eka Purnamasari (23), pemilik Mawar Ketak Lombok yang memproduksi tas berbahan rumput ketak.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA/NINA SUSILO
Dian Eka Purnamasari (23), pemilik Mawar Ketak Lombok yang memproduksi tas berbahan rumput ketak di Mandalika, Kamis (13/1/2022).
Menurut Dian, Ibu negara membeli dua tas langsung masing-masing seharga Rp 450.000 dan Rp 650.000. Produk yang juga dikerjakan dengan tangan itu biasanya dijual dari Rp 350.000 hingga Rp 3 juta.
”Ibu (Iriana) sudah punya banyak tas ketak dengan kualitas super. Kebetulan kami sudah beberapa kali bertemu dan beliau selalu membeli produk Mawar Ketak Lombok,” tutur Dian.
Dian mengaku sangat senang karena tas karya dari sekitar 300 keluarga perajin Dusun Nyiur Baye Gawah, Desa Batu Mekar, Lingsar, Lombok Barat, disukai oleh Ibu Iriana. ”Tidak semua orang punya kesempatan produknya dipilih sendiri langsung oleh ibu dan bapak (Ibu Negara dan Presiden),” kata Dian.
Dian mengatakan akan terus mempertahankan kualitas produknya, termasuk untuk perhelatan MotoGP mendatang.
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja, Kamis (13/1/2022), di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, dengan cara naik sepeda motor bersama rombongan dengan jarak sekitar 20 kilometer dalam waktu 37 menit.
Ia mengaku optimistis ajang itu akan berdampak positif bagi pemulihan ekonomi pascapandemi. ”Sebagai pelaku ekonomi kreatif, kami berharap tamu luar (penonton MotoGP) suka dengan produk kerajinan lokal Lombok sehingga berdampak ke ekonomi daerah,” kata Dian.
Meski produknya tidak dibeli, kunjungan Presiden dan Ibu Negara ke gerai mereka memberi angin segar bagi Riana Meilia, pemilik usaha mutiara Lombok-NTB Pearls. Hal itu karena Presiden berencana memesan suvenir untuk pertemuan G-20 2022 dan MotoGP 2022.
”Kalau jadi, mudah-mudahan akan memesan untuk G-20. Suvenir yang minta disiapkan adalah bros. Sementara MotoGP masih akan dirundingkan, tetapi rencananya itu untuk tamu-tamu VIP,” kata Riana.
Menurut Riana, selain nanti menyiapkan suvenir tamu VIP MotoGP, mereka juga menyiapkan suvenir bagi penonton. Riana juga optimistis, MotoGP pada 18-20 Maret menjadi momentum bangkitnya UMKM di NTB pascapandemi.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Sejumlah pekerja melintas di area Bundaran Sunggung atau Bundaran Selamat Datang di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/1/2022). Presiden Joko Widodo datang ke kawasan tersebut dalam rangka kunjungan kerja ke NTB.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ingin ajang tersebut hanya untuk olahraga semata, tetapi juga berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. Termasuk bagi pelaku UMKM sehingga harus dipersiapkan sebaik-baiknya.
Khusus UMKM, area Bazzar Mandalika memang dipersiapkan sebagai pusat lokasi perdagangan kecil di KEK Mandalika. Saat ini, 287 UMKM telah mengisi gerai di sana terdiri dari kerajinan, kuliner, dan lainnya.