Toprak Razgatlioglu ingin mewujudkan harapan almarhum ayahnya untuk menjadi juara dunia Superbike. Namun, ia harus menjalani tiga balapan di Mandalika dengan lawan sangat kuat, Jonathan Rea yang juara enam kali beruntun.
Oleh
agung setyahadi
·4 menit baca
Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea akan menjalani balapan penentu gelar juara dunia Kejuaraan Dunia Superbike 2021 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akhir pekan ini. Meskipun sangatlah menentukan, balapan di Mandalika dihadapi kedua pebalap itu dengan rileks.
Razgatlioglu, yang kini memimpin klasemen dengan keunggulan 30 poin atas Rea, sering bercakap-cakap santai dengan anggota tim Pata Yamaha di belakang garasi. Bahkan, saat berjalan menyusuri sirkuit bersama timnya, dia menyempatkan diri ikut memotong rumput bersama ibu-ibu yang bertugas merawat rumput di tepi trek itu.
Pebalap asal Turki itu meminjam sabit dan ikut memotong rumput hingga nyaris ditinggalkan timnya. ”Kami tinggal di sini ya,” ujar seorang anggota tim Pata Yamaha. ”Oke, sampai jumpa nanti,” jawab Razgatlioglu.
Saat ditanya Kompas, apakah Razgatlioglu memang punya karakter yang mudah bergaul, timnya mengiyakan. ”Dia orang yang menyenangkan. Dia selalu begitu,” jawab seorang anggota timnya.
Razgatlioglu menjadikan harapan ayahnya sebagai sumber motivasi memenangi tiga balapan akhir pekan ini yang menyediakan 62 poin maksimal. Ayahnya, Arif Razgatlioglu, meninggal pada 2017 dalam kecelakaan mobil.
”Dia (Arif) pernah mengatakan, ’Toprak suatu hari nanti akan jadi juara dunia’. Namun, tak mungkin lagi dia menyaksikannya. Insya Allah, akhir pekan ini, saya mengucapkan itu (jadi juara dunia),” ujar Razgatlioglu dikutip WorldSBK seusai menjalani track walk di Sirkuit Mandalika, Kamis (18/11/2021).
Setali tiga uang, Rea rileks menghadapi balapan krusial, akhir pekan ini, meskipun dirinya tertinggal 30 poin dari Razgatlioglu. Rea, yang memperkuat tim Kawasaki Racing, beberapa kali berbincang santai dengan anggota tim lainnya. Juara dunia Superbike enam kali beruntun itu tidak terlihat mengalami tekanan.
”Ini bukan posisi terbaik, underdog. Namun, saya menikmati itu. Saya hanya fokus pada diri saya. Saya ingin pulang dengan pesawat pada Minggu malam dan merasa telah menyelesaikan pekerjaan besar di sini,” ujar Rea.
Usaha Rea menang di Mandalika akan kian berat karena Scott Redding, pebalap tim Aruba.It Racing-Ducati, juga termotivasi mengakhiri musim ini di peringkat kedua. Redding menilai, Sirkuit Mandalika sesuai karakter Ducati Panigale V4 R yang dipacunya. Ia optimistis mampu meraih podium, bahkan menang, di Mandalika.
”Trek sangat bagus, sangat aman. Aspal baru pun terlihat bagus. Kita lihat besok. Sirkuit ini sepertinya sangat bagus bagi Ducati dan saya ingin menang di sini,” ungkap Redding sesuai track walk itu.
Saya sangat menikmati (ada) di sini dan orang-orangnya sangat ramah. Bisa balapan di depan para penggemar di sini merupakan sebuah kehormatan bagi saya. (Scott Redding)
Pebalap asal Inggris itu pun mengaku antusias tampil di Mandalika. Ia dan para pebalap Superbike akan memacu motornya mulai Jumat ini, ditandai sesi latihan bebas.
”Saya senang membalap di sirkuit baru ini. Bakal menyenangkan. Besok akan menarik karena menjadi sesuatu yang baru bagi semua orang. Kita lihat saja,” ujar Redding.
Pebalap 28 tahun itu pun mengungkapkan kesan pertamanya tiba di Mandalika. Kali terakhir balap motor berkelas dunia, seperti Superbike, digelar di Tanah Air adalah pada 1997. Saat itu, Redding berusia empat tahun.
”Saya sarapan dengan mi tadi dan itu hal berbeda bagi saya. Namun, itu bagus. Saya sangat menikmati (ada) di sini dan orang-orangnya sangat ramah. Bisa balapan di depan para penggemar di sini merupakan sebuah kehormatan bagi saya,” pungkas Redding.
Lonjakan penumpang
Antusiasme menanti balap Superbike pertama di Indonesia dalam 23 tahun terakhir juga terlihat di Bandara Internasional Lombok. Selama November ini, terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
General Manager Bandara Internasional Lombok Nugroho Jati mengatakan, selama November, rata-rata jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di bandara itu mencapai 4.000 orang. Bulan sebelumnya hanya 3.300 orang.
Bahkan, sepanjang Kamis, jumlah penumpang mencapai 5.757 orang atau naik 44 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebanyak 17 penerbangan ekstra pun telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Penambahan frekuensi penerbangan ke Lombok, salah satunya dilakukan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, pada 17-22 November. Mereka melayani sedikitnya 30 penerbangan dari dan menuju Lombok melalui Jakarta. Garuda juga mengoperasikan pesawat berbadan lebar, Airbus A330-200 dan A330-900 Neo, di rute itu.
”Ini merupakan salah satu upaya kami untuk terus berperan aktif mendukung gelaran internasional di Indonesia yang sejalan momentum akselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Adapun Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjamin faktor keamanan di kawasan Mandalika. (RZF/ZAK/JON)