Fasilitas di Sirkuit Mandalika terus dibenahi dan dilengkapi untuk memenuhi syarat homologasi sebagai trek MotoGP seri Indonesia, 18-20 Maret 2022. Fokus pekerjaan pada aspek keselamatan, operasional, dan pendukung.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sirkuit Mandalika yang dinilai oleh para pebalap Word Superbike sangat menyenangkan untuk balapan terus berbenah untuk menyambut para pebalap elite MotoGP. Trek di Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu kini fokus melengkapi fasilitas keselamatan dan teknis penyelenggaraan balapan untuk mendapatkan status homologasi A naik dari saat ini kelas B. Sebagian besar syarat homologasi harus sudah selesai sebelum tes pramusim kedua MotoGP yang diagendakan pada 11-13 Februari 2022.
Sejumlah pekerjaan yang sedang dikerjakan, antara lain, membenahi perlengkapan keselamatan, seperti peredam benturan di pembatas lintasan. Peredam di Mandalika menggunakan ban-ban yang dibaut ke pembatas lintasan. Di sejumlah trek yang memiliki potensi benturan keras, langsung, dan dekat dengan lintasan disyaratkan menggunakan airfence atau peredam seperti balon udara. Di Mandalika tidak disebutkan oleh ITDC apakah diperlukan airfence sebagai syarat homologasi.
Syarat homologasi lainnya, antara lain, penyediaan pos-pos jaga marshal, sistem drainase, serta zona long lap penalty yang ada di area tikungan 2,3,4. Pembenahan dan penambahan fasilitas itu dikerjaan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC serta Mandalika Grand Prix Association (MGP) melalui koordinasi intensif dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI), Dorna Sports, dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM).
Berdasarkan penyelenggaraan balapan World Superbike, 19-21 November 2021, sejumlah pebalap menilai perlu perbaikan drainase area run-off lintasan yang menggenang saat hujan. Lapisan aspal di sejumlah tikungan, khususnya tikungan 1, juga perlu diperbaiki karena mengelupas hingga kerikil lepas. Masukan itu diungkapkan oleh Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea, Scott Redding, dan Garrett Gerloff.
Untuk mengatasi genangan, FIM menuangkan panduan dalam pasal 4.4 Standards for Circuit. ”Sistem drainase yang tepat harus memastikan bahwa lintasan balap, jalur pit, tepian aspal sirkuit, area run-off, dan area kerikil bebas dari genangan air. Saat menghitung kemungkinan aliran air (bergantung pada intensitas curah hujan, durasi, dan koefisien aliran) kondisi iklim lokal harus diperhatikan,” tulis regulasi itu.
”Disarankan agar keseluruhan sistem drainase diperiksa satu pekan sebelum acara FIM apa pun untuk memastikan tidak ada sumbatan. Untuk membuat drainase darurat jika hujan lebat, direkomendasikan (wajib untuk MotoGP) agar sirkuit memiliki peralatan drainase minimum sebagai berikut: 2 x pompa bertenaga listrik yang mampu memompa air 200 liter/menit, 1 x pompa listrik atau bahan bakar-pompa bertenaga yang mampu memompa air dengan kecepatan 800 liter/menit, selang 50 meter dengan diameter 45 mm dalam dua bagian 25 meter. Selang tersebut harus memiliki sambungan yang sama agar dapat digunakan dengan pompa mana saja,” lanjut regulasi FIM itu.
Meskipun memiliki sejumlah kekurangan, secara umum para pebalap elite Superbike menilai, Sirkuit Mandalika sangat menyenangkan untuk balapan. Trek sangat mengalir sehingga bisa terus tancap gas, serta sangat menantang karena sangat sedikit titik untuk mendahului. Daya cengkeram aspal saat trek basah juga sangat tinggi, bahkan dinilai oleh Rea terbaik di dunia.
Saat ini, kami fokus melengkapi kelengkapan penyelenggaraan balapan dan fasilitas pendukung sirkuit guna memenuhi prasyarat penyelenggaraan balap motor yang akan berlangsung di The Mandalika tahun depan yaitu MotoGP dan WSBK.
”Kami mendapat apresiasi positif dari pembalap dan kru tim balap WSBK atas kualitas lintasan sirkuit kami setelah balapan WSBK 2021 usai. Namun, masih ada beberapa hal yang harus kami tingkatkan lagi. Saat ini, kami fokus melengkapi kelengkapan penyelenggaraan balapan dan fasilitas pendukung sirkuit guna memenuhi prasyarat penyelenggaraan balap motor yang akan berlangsung di The Mandalika tahun depan yaitu MotoGP dan WSBK. Kami optimistis semua prasyarat dapat terpenuhi dan lolos homologasi sebelum balapan MotoGP berlangsung,” ungkap Wakil CEO MGPA Cahyadi Wanda, Jumat (17/12/2021).
Selain membenahi dan melengkapi fasilitas untuk balapan, Mandalika juga memperbaiki fasilitas pendukung di sekitar trek, seperti jalan, tribune, serta bangunan pit. Pekerjaan itu menjadi tanggung jawab ITDC yang saat ini memperbaiki akses keluar dan masuk kendaraan, jalur pedestrian, saluran drainase di sekitar sirkuit, penataan lanskap, serta menyelesaikan pembangunan pit building permanen.
ITDC juga akan membangun tribune tambahan di 11 titik yang mengelilingi sirkuit untuk kenyamanan penonton. Penambahan tribune itu untuk mengantisipasi jumlah penonton MotoGP yang diperkirakan akan jauh lebih banyak daripada World Superbike. Seluruh pekerjaan ini ditargetkan akan selesai pada awal Maret 2022.
”Kami menyambut gembira pengumuman Dorna Sports yang telah menetapkan pelaksanaan MotoGP di Indonesia pada 18-20 Maret 2022 dan WSBK pada 11-13 November 2022. Ini merupakan bukti kepercayaan Dorna Sports atas kesiapan Pertamina Mandalika International Street Circuit dalam menggelar ajang balap motor berkelas dunia. Dalam rangka mendukung penyelenggaraan balap motor tahun depan dan meningkatkan kenyamanan tim balap dan penonton, kami juga tengah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung sirkuit,” ujar Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo.
”Selain meningkatkan kelengkapan sirkuit serta sarana dan prasarana sirkuit, kami juga berkomitmen meningkatkan kualitas penyelenggaraan ajang balap motor di Pertamina Mandalika International Street Circuit sehingga penyelenggaraan balap motor tahun depan akan lebih baik dan memenuhi ekspektasi semua pencinta balap motor,” ujar Arie.
”Kami mohon dukungan agar persiapan menyambut MotoGP ini dapat berjalan lancar sehingga kita dapat menyaksikan kembali balap motor MotoGP digelar di negeri kita setelah penantian panjang selama 25 tahun. Kami percaya ajang MotoGP mampu menjadi pemicu kebangkitan industri pariwisata dan memberikan dampak berganda yang besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Arie.
Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah balapan MotoGP pada 1997 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat. Setelah penantian 25 tahun, MotoGP akhirnya kembali ke Indonesia di Sirkuit Mandalika.