logo Kompas.id
CerpenPenunggang Kuda Merah Padam
Iklan

Penunggang Kuda Merah Padam

Dari salah seorang penggali kubur kakek mendapat jawaban: dalam sehari puluhan penduduk desa kami meninggal karena serangan penyakit yang mengerikan.

Oleh
Badrul Munir Chair
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kd43C-G1FaCxBGuaFhtjry0AhXU=/1024x1452/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210505-Ilustrasi-Cerpen-Penunggang-Kuda-Merah-Padam_1620227221.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Hari-hari lalaran, kata kakek, jauh lebih mencekam dari hari-hari peperangan. Musuh tidak dapat dilihat dan dalam hitungan hari ribuan orang tumbang. Senjata tidak lagi diperlukan dan satu-satunya cara agar tidak terpapar lalaran adalah bersembunyi atau menghindar. Orang-orang menutup pintu rumahnya rapat-rapat, bahkan memalang pintu rumah mereka dengan kayu-kayu tebal.

Banyak orang menyepi ke bukit, bertapa di goa-goa, dan sebisa mungkin menjauh dari kerumunan. Sepanjang hari hanya terdengar suara batuk bersahutan dan bersin tak berkesudahan. Ribuan orang tiba-tiba terserang demam, kemudian lemas seperti tidak ada lagi tulang yang melekat di badannya. Dan ketika demam itu berpadu dengan salesma, mereka tinggal menunggu ajal yang akan segera tiba.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000