logo Kompas.id
Artikel OpiniJenama Ibu Kota Nusantara
Iklan

Jenama Ibu Kota Nusantara

Jenama Ibu Kota Nusantara dapat direkatkan tafsir lahirnya sebuah pintu gerbang kebudayaan baru guna menggalang Indonesia baru. Karena itu agar memiliki kekuatan yang bersifat humanis dan berbudaya, perlu kita dukung.

Oleh
SUMBO TINARBUKO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5GcTAkS2FIYVTE3maH57sWez3FA=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F14%2F948bee3f-140c-461c-8bee-ccf460536c8e_jpg.jpg

Ketika DPR menjalankan kerja politik lewat upaya ketok palu untuk menyepakati RUU IKN menjadi undang-undang, kemudian diikuti dengan menjadikan diksi Nusantara sebagai nama ibu kota baru negara Republik Indonesia yang berkekuatan hukum mengikat. Yang terjadi kemudian, warga masyarakat dan warganet terbelah dalam dua kubu berseteru.

Kelompok kontra bersitegang melawan kelompok pro. Mereka beradu argumentasi dalam wujud konflik polemik anggitan opini di media massa cetak, elektronik, dan media daring. Lebih seru lagi tercipta perang status dan komentar sengit di media sosial (medsos).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000