Selain ”ngayomi” dan ”ngayemi”, sebagai pejabat negara yang menjalankan fungsi sosial sebagai pelayan masyarakat seyogianya menerapkan filosofi pemimpin.
Ketika ekspresi kemerdekaan berpendapat di ruang publik menjadi sangat bebas. Bahkan, liar tanpa batas. Pada titik inilah ujaran peribahasa ”seperti kuda lepas dari pingitan” menemukan momentum perwujudannya di medsos.