Teknologi diyakini sebagai roh digitalisasi. Lebih lanjut, digitalisasi di berbagai sektor bisa memicu pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Upaya memperkuat UMKM kala pandemi masih berlanjut pada 2021. Upaya itu mulai dari perpanjangan subsidi bunga KUR, digitalisasi, hingga dapat masuk dalam rantai pasok bisnis.
Kolaborasi pelaku UMKM dengan generasi muda yang melek digital bisa jadi alternatif transformasi ke ranah digital. Keterhubungan dengan pasar digital membantu UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19.
UMKM termasuk sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Transformasi digital dapat menopang daya tahan mereka.
Transformasi tidak berarti hanya masuk ke pasar digital, tetapi meraih dan menjaga kepercayaan konsumen daring. Situasi ini dihadapi oleh para pelaku UMKM yang tengah bertransformasi ke ranah digital.
Dukungan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah harus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan memanfaatkan teknologi dan integrasi dalam rantai pasok guna membantu mereka bertahan di tengah tekanan pandemi.
Inovator muda Indonesia ikut berjuang dalam menyediakan berbagai solusi digital. Peran mereka berpotensi untuk membantu UMKM agar mampu bertahan dan berkembang di tengah pandemi Covid-19.
Media sosial sudah lazim digunakan untuk memasarkan produk. Sejumlah aplikasi terus meningkatkan layanan untuk kebutuhan usaha. Salah satunya Instagram.
Agar UMKM di Indonesia bisa memaksimalkan potensi mereka, diperlukan upaya dan strategi terencana lintas sektoral sehingga sektor ini bisa menyumbang PDB hingga 140 miliar dollar AS pada 2030.
Transformasi digital di sektor UMKM menjadi vital karena berdasarkan survei BI, sebanyak 72,6 persen pelaku UMKM mengalami penurunan omzet dan penyumbatan saluran modal selama periode pandemi Covid-19.