UMKM di Kota Malang Didorong Daftarkan Merek Produknya
Usaha mikro kecil dan menengah di Kota Malang didorong mendaftarkan merek dari produknya secara digital.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Usaha mikro kecil dan menengah di Kota Malang didorong untuk mendaftarkan merek dari produknya secara digital. Selain prosesnya mudah, mereka juga mendapat bimbingan dari ekosistem ekonomi kreatif.
Kegiatan itu menjadi salah satu rangkaian dari kerja sama Beon Intermedia berkolaborasi dengan Malang Creative Center (MCC) bertajuk DigitaLoka, Rabu (31/1/2024) di Gedung MCC Kota Malang. Selain didorong untuk mendaftarkan merek, UMKM tersebut juga akan mendapatkan pelatihan, jejaring, serta dukungan infrastruktur digital.
Dalam kesempatan itu, Beon dan MCC menandatangani kerja sama tersebut untuk kurun setahun. Nantinya, tim ahli atau konsultan pendamping UMKM akan berasal dari Beon. Sementara kegiatan akan dilakukan di gedung MCC.
Selain penandatanganan nota kesepahaman, tim dari Beon menggelar coaching clinique atau bimbingan pada UMKM yang ada di gedung MCC tersebut. Bimbingan tersebut salah satunya dalam hal pengecekan merek dari produk mereka secara digital menggunakan platform mebiso.com milik Beon.
“Dalam kolaborasi ini, kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas UMKM sebagai bagian dari ekonomi kreatif,” kata Head of Corporate Communication Beon Intermedia Andina Paramitha. Pihaknya juga akan memberikan dukungan infrastruktur digitalnya
Menurut Andina, nantinya MCC dan Beon Intermedia akan mengadakan berbagai program dan kegiatan lanjutan DigitaLoka, yaitu dari Loka Campus, Loka Heroes, Loka Hub, Loka Fest, Loka Inspirasi, dan Loka Spot. Semua kegiatan itu intinya untuk mendukung UMKM di Kota Malang lebih terdigitalisasi dan bisa memanfaatkannya untuk kemajuan usaha.
“Melalui enam program DigiLoka, Beon Intermedia dan MCC berharap agar UMKM dan industri kreatif dapat mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan, melalui kolaborasi, penguatan kapasitas pengusaha, serta pemberdayaan melalui akses yang lebih luas terhadap pasar dan pelanggan,” kata Andina.
Banyak UMKM belum tertarik mengurus merek padahal itu penting agar usaha terus berkembang.
Kerja sama banyak pihak diharapkan bisa terus menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang. Derngan demikian UMKM terus berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya menyediakan akses konsultasi legalitas dan bisnis yang terjangkau bagi komunitas UMKM dan industri ekonomi kreatif. Ini karena disebutkan masih banyak UMKM belum tertarik mengurus merek padahal itu penting agar usaha terus berkembang.
Pihaknya berharap agar pelaku usaha dan industri kreatif dapat mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan, melalui kolaborasi, penguatan kapasitas pengusaha, serta pemberdayaan melalui akses yang lebih luas terhadap pasar dan pelanggan. Sehingga, kontribusi ekonomi dari sektor UMKM dan industri kreatif di Malang semakin meningkat, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan ekonomi lokal serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Adapun Manager Marketing dan Kerja Sama MCC Frishanti Yuan mengapresiasi kerja sama tersebut. ”Kolaborasi seperti ini sesuai harapan dari kami. Karena dapat memberikan dampak positif secara langsung terhadap ekosistem ekonomi kreatif di Malang Raya. Peran kolaborator sangat membantu untuk mewujudkan peran kami sebagai fasilitator dan inkubator,” katanya.
Frishanti berharap, banyaknya kerja sama dalam menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Malang akan menarik UMKM lain turut bergabung dalam ekosistem ekonomi kreatif tersebut sehingga hal itu akan memberikan dampak nyata pada pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
“Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekraf lain di Kota Malang, untuk saling berkolaborasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM,” katanya.
Hal penting tidak boleh dilupakan, menurut Frishanti, adalah terjadinya peningkatan kesadaran merek di kalangan UMKM di Kota Malang. Selama ini, menurutnya, belum banyak UMKM berpikir tentang melindungi merek produk yang dimiliki.