Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah mengebut penyediaan kebutuhan logistik di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Upayanya antara lain menyampaikan kepada KPU kabupaten/ kota untuk segera menuntaskan proses sortir surat suara. Pada 10 April, diharapkan urusan logistik tuntas.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah mengebut penyediaan kebutuhan logistik di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Upayanya antara lain menyampaikan kepada KPU kabupaten/ kota untuk segera menuntaskan proses sortir surat suara. Pada 10 April, diharapkan urusan logistik tuntas.
Upaya tersebut terkait dengan hasil pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng per Senin (4/4/2019) lalu, yakni masih ada 3,3 juta kebutuhan surat suara yang belum terpenuhi. Kekurangan tersebut dilaporkan terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng.
Masih ada 3,3 juta kebutuhan surat suara yang belum terpenuhi. Kekurangan tersebut dilaporkan terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota di Jateng
Anggota KPU Jateng Ikhwanudin, Jumat (5/4), mengatakan, yang terjadi sebenarnya bukan kekurangan, tetapi memang masih dalam proses distribusi. "Angka 3,3 juta kemarin itu betul, tetapi angkanya terus berproses. Kabupaten Wonogiri, Sragen, Klaten, Sukoharjo, dan Pati, sudah terkirim pada 3 April," katanya.
Ikhwanudin menuturkan, penyediaan surat suara di lima kabupaten itu diikuti proses sortir, untuk mengetahui jumlah yang rusak. Namun, proses sortir, terutama di kabupaten/kota yang luas, membutuhkan waktu 3-5 hari. Pada Sabtu (6/4), akan diketahui jumlah kebutuhan pengganti yang rusak.
Ikhwanudin mengakui, idealnya, 30 hari sebelum hari pemilihan, seluruh urusan logisitik sudah tuntas. "Perencanaannya seperti itu, tetapi kenyataannya kan ada berbagai kendala. Namun, kami sampaikan kepada KPU kabupaten/kota untuk segera menuntaskan proses sortir," ujarnya.
Sejumlah kendala dalam proses sortir antara lain kesediaan tempat, karena setiap kabupaten/kota memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun, menurutnya, kebutuhan surat suara masih dalam batas wajar. Ditargetkan tuntas pada 10 April karena pada hari itu logistik dikirim ke tingkat kecamatan.
Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat, menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan tim ke KPU RI untuk mengawal proses kekurangan logistik di Jateng. "Kita bergerak cepat lakukan itu, meskipun waktu masih cukup. Kemarin, ketika surat sampai, saat itu juga langsung dilakukan sortir," ucapnya.
Yulianto meyakini, segala kebutuhan pasti akan dipenuhi KPU RI karena situasinya masih terkendali. Ia juga telah berkoordinasi dengan KPU RI agar segala kebutuhan logistik, termasuk surat suara, dapat teratasi. Dengan demikian, proses distribusi hingga tingkat tempat pemungutan suara (TPS) akan lancar.
Sebelumnya, Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jateng Anik Sholihatun, mengatakan, belum lengkapnya kebutuhan surat suara disebabkan beberapa hal. Di antaranya, tambahan dua persen daftar pemilih tetap (DPT) secara global, padahal kebutuhan riil ialah tambahan dua persen per TPS.
"Kemudian, karena ada selisih (kurang/lebih) antara yang tertera di dus surat suara dan jumlah lembaran setelah dihitung, tidak lolos sortir, dan perusahaan percetakan memang belum memgirim surat suara ke kabupaten/kota," kata Anik.
Bawaslu Jateng meminta KPU agar segera memenuhi belum lengkapnya surat suara di kabupaten/kota di Jateng. "Bawaslu Jateng mendorong KPU Provinsi agar mendesak KPU RI untuk mempercepat proses pengiriman. Sebab, pengadaan Surat Suara merupakan kewenangan sepenuhnya KPU RI," lanjutnya.