MANTAN anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, menangis terisak-isak di depan kamera yang menyorotnya seusai sidang kasus korupsi proyek olahraga Hambalang, Senin (22/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Air matanya mengambang saat ia ditanyai mengenai peristiwa enam tahun lalu, ketika ia masih menjadi anggota DPR dari Fraksi Demokrat.
Angie, panggilan akrabnya, membantah dirinya pernah mengintimidasi Lisa Lukitawati, mantan sekretaris tim asistensi proyek Hambalang. Persidangan pada Senin siang itu diadakan untuk mengonfrontasi pernyataan Lisa dalam persidangan sebelumnya yang mengaku melihat Angie memimpin rapat kelompok kerja anggaran DPR tentang proyek Hambalang di Hotel Century, Jakarta.
”Tidak benar saya pernah mengancam Bu Lisa. Saya tidak kenal dengan Bu Lisa. Saya juga tidak ingat dengan peristiwa itu. Siapa yang tahan mengingat peristiwa yang membuat saya masuk penjara dan jauh dari anak-anak. Pasti rasanya perih kalau sekarang diungkit-ungkit lagi persoalan itu. Saya cuma katakan bahwa saya tidak pernah mengintimidasi Bu Lisa,” tutur Angie mengenai pertemuan di Hotel Century tersebut.
Menurut ibu satu anak itu, pertemuan di Hotel Century tersebut merupakan pertemuan biasa anggota DPR membahas anggaran yang semula direncanakan Rp 900 miliar lalu dipotong menjadi Rp 600 miliar. Pertanyaan kuasa hukum Choel Mallarangeng, terdakwa kasus Hambalang, Senin siang, membuat Angie harus mengingat peristiwa yang telah lalu dan menyebabkan dirinya dipenjara.
”Peristiwa itu sudah lewat bertahun-tahun lalu, tetapi kenapa saya seolah disudutkan lagi telah mengancam Bu Lisa. Sebab, saya tak pernah mengintimidasi Bu Lisa. Apakah karena saya sudah dipenjara, maka lagi-lagi saya sekalian yang disalahkan atas korupsi ini,” ujar Angie masih dengan isak yang membuat air matanya mengambang. Hidungnya yang memerah karena tangis yang ditahan senada dengan lipstik tipis di bibirnya.
Mengenakan celana panjang hitam, atasan bergaris, dan kerudung merah, Angie yang dulu menjadi salah satu bintang Partai Demokrat itu kini tersedu-sedu karena partai yang dibelanya seolah tak peduli lagi. Tiada kader partai menyapa atau yel-yel kebesaran partai yang menyertainya menghadapi sidang. Kenangan buruk kasus korupsi itu tak juga melepaskannya kendati sudah lima tahun dia dipenjara. Dia masih harus menghadiri sidang karena satu terdakwa lagi, yakni adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, duduk sebagai terdakwa.
”Saya ini cuma prajurit yang diminta partai untuk menyukseskan setiap program Pak Andi Mallarangeng. Sekarang saya dihukum 10 tahun dan dikenai uang pengganti 1,2 juta dollar AS dan Rp 2,5 miliar. Bayangkan, saya juga jauh dari anak. Mungkin orang-orang itu berpikir saya ini orang jahatnya, saya setan, dan mereka semua malaikat. Tapi, coba lihat sejujurnya, siapa sebenarnya yang menikmati uang itu. Saya juga tidak tahu siapa sebenarnya yang menikmati uang negara itu sebab saya sendiri tidak menikmati dan dikenai uang pengganti,” tuturnya sembari terus menahan agar tangisnya tidak pecah.
Isak tangis Angie itu kontras dengan penampilannya yang meyakinkan saat menjadi anggota DPR enam atau tujuh tahun lalu sebelum kasus Hambalang mencuat. Angie yang menjadi pusat perhatian lantaran artis yang juga mantan Puteri Indonesia akhirnya menikah dengan Adjie Massaid, yang juga kader Demokrat. Tahun 2011, Adjie meninggal karena serangan jantung. Sepeninggal suaminya, Angie mendekam di penjara. Di penjara pun ia tak didampingi kader partai yang diperjuangkannya dulu.