logo Kompas.id
SastraMelati dan Minyak Kayu Putih
Iklan

Melati dan Minyak Kayu Putih

Setelah mengukur jarak yang cukup aman, Hasan diam-diam membuntuti Bapak hingga tiba di jalan raya.

Oleh
I. L. SEMBIRING
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3Q0vlh1L6-xDVod1leBKo_3v85g=/1024x1448/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F03%2F69044236-f0fc-4b67-8ada-7d279b87b3b2_jpg.jpg

Aroma melati bercampur minyak kayu putih menusuk hidung Hasan. Ia tidak pernah menyukai aroma itu. Pertama kali menciumnya ia bahkan merasa mual. Sekarang ia sudah mulai terbiasa. Meski masih tidak menyukainya, ada perasaan bahagia muncul saat aroma itu merebak. Tidak lain karena aroma itu menandakan Bapak sudah pulang dari bekerja dan tiba di rumah.

Hasan sudah lupa kapan pertama kalinya Bapak pulang bekerja dengan aroma tajam tersebut menempel di tubuhnya. Ia hanya ingat dirinya sempat berkomentar, ”Wah, Bapak wangi sekali.” Ia mengatakan itu sambil menutup hidung. Saat itu Bapak hanya diam dan menatap Hasan dalam-dalam. Ibu pun diam seribu bahasa. Sungguh respons yang tidak diduga Hasan. Ia tadinya mengira Bapak dan Ibu akan tertawa. Sejak saat itu Hasan tidak pernah bertanya lagi. Ia memilih untuk belajar mengabaikan.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000