logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (113)

Tiba-tiba di pelataran Maespati itu sudah tergelar taman yang amat indah. Semua mata seakan tak percaya akan apa yang dilihatnya. Bahkan Sumantri tak menyadari apa yang telah terjadi.

Oleh
Sindhunata
· 5 menit baca
Taman Sriwedari
Susilo Budi

Taman Sriwedari

Mereka berharap, semoga Sumantri berhasil melaksanakan tugasnya. Namun pada saat yang sama hati mereka diselimuti ragu, mungkinkah Taman Sriwedari itu bisa dipindah ke Maespati? Keraguan mereka sangat beralasan, karena mustahillah sebenarnya memutar keindahan yang ada di kahyangan menjadi taman di bumi, sama mustahilnya dengan menurunkan dan memaksa yang Ilahi menjadi yang insani di dunia ini. Apalagi itu semua akan terjadi hanya dengan sekuncup bunga Wijayakusuma. Hawa keraguan itu lalu meliputi langit Maespati. Maka ketika senja telah beranjak, langit segera menjadi gelap. Mungkinkah di malam segelap ini bulan akan muncul menjadi purnama yang membangunkan harapan?

Sumantri juga diliputi hawa keraguan itu. Dan ia yang telah ragu menjadi makin ragu. Jangankan memindahkan Taman Sriwedari ke Maespati, bulan purnama yang dinanti-nanti pun belum juga keluar dari peraduannya. Sumantri lalu memasukkan kemenyan wangi ke dalam perapian. Perapian itu menjadi satu-satunya nyala di malam yang telah menjadi gelap sama sekali. Dengan terang nyala perapian itu, orang-orang melihat Sumantri terbenam dalam semadi. Yang terjadi, sesungguhnya Sumantri tidak sedang bersemadi. Ia terdiam, kalut dalam hati dan tak mengerti. Angin malam berembus. Sangat perlahan, tapi cukup membuat nyala perapian itu padam. Pada saat itu juga Sumantri sungguh terjerumus ke dalam kegelapan. Dan ia tiada lagi mempunyai harapan. Ia tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat, kecuali menggenggam kuncup bunga Wijayakusuma erat-erat, dan berteriak, “Adikku, tolonglah aku!” Tak ada yang mendengar teriakan yang menjerit dalam hati ini, kecuali Sukrosono, adiknya sendiri.

Editor:
MOH. HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000