logo Kompas.id
RisetAnalisis Litbang ”Kompas”:...
Iklan

Analisis Litbang ”Kompas”: Wabah ”Lumpy Skin Disease” dan Tantangan Baru Kemandirian Pangan Nasional

Wabah LSD berpotensi besar mengancam ketahanan pangan nasional karena memicu penurunan produksi susu hewan ternak.

Oleh
Agustina Purwanti
· 6 menit baca
Suasana kandang sapi perah di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Hingga Selasa (14/6), sebanyak 1.667 ekor sapi di Kuningan terpapar PMK. Sebanyak 47 ekor di antaranya mati akibat PMK.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Suasana kandang sapi perah di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Hingga Selasa (14/6), sebanyak 1.667 ekor sapi di Kuningan terpapar PMK. Sebanyak 47 ekor di antaranya mati akibat PMK.

Wabah lumpy skin disease yang berjangkit pertama kali di Indonesia semakin mengancam kemandirian pangan nasional. Penyakit yang umumnya menyerang sapi perah itu sangat berdampak pada penurunan produksi susu sapi. Hal ini kian merapuhkan kemandirian produksi susu nasional yang selama ini didominasi oleh produk impor.

Belum sepenuhnya pulih dari penyakit mulut dan kuku (PMK) , dunia peternakan Indonesia kini dilanda wabah lainnya, yakni lumpy skin disease (LSD). Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku yang sudah berulang-ulang mewabah di Indonesia, LSD baru pertama kali ditemukan di Indonesia pada Februari 2022, tepatnya di Provinsi Riau. Penyakit dengan gejala adanya benjolan pada kulit ternak itu akhirnya masuk ke Indonesia setelah hampir satu abad mampu diantisipasi dan dihindari.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000