PKB masih menggodok nama calon yang akan diusung di Pilkada Jatim. Namun, dipastikan bukan Muhaimin Iskandar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang tahap pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah 2024 pada Agustus mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa bertekad akan mengusung ide perubahan. Ide perubahan ini ditegaskan tidak sama dengan koalisi perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, serta Partai Keadilan Sejahtera. Namun, meskipun mengusung ide perubahan, PKB mengaku belum memutuskan untuk menjadi partai oposisi pada pemerintahan mendatang.
”Ide perubahan saya pikir tetap diinginkan masyarakat. Tetapi, koalisi perubahan berbeda dengan ide perubahan. Setiap daerah ingin berubah lebih baik,” ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid ketika memberikan keterangan pers dalam acara Mudik Bersama Partai Kebangkitan Bangsa 2024 di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024) sore.
Menurut Jazilul, koalisi perubahan tak lagi menjadi skema andalan di tingkat pilkada karena konsep koalisi pada pilkada cenderung lebih rumit dibandingkan di tingkat nasional. ”Jadi karena kadang satu kursi menentukan komposisi kelengkapan seseorang maju atau tidak, sangat teknis. PKB tetap kawal ide perubahan, bukan koalisi perubahan,” tegasnya.
Ide perubahan dinilai tetap dibutuhkan agar kebijakan negara lebih memperhatikan dan memprioritaskan rakyat sampai ke daerah. Meski mengusung ide perubahan, PKB belum tertarik menjadi oposisi. Jazilul bahkan menyebut tidak ada partai oposisi di Indonesia.
Apalagi, PKB juga tidak punya pengalaman sebagai oposisi. ”PKB belum punya pengalaman, tapi kita lihat, belajar dulu. PKB belum punya pengalaman di luar pemerintah. Lagian siapa yang mau ngajak pemerintahan? Tunggu dulu, hanya selama ini jadi bagian pemerintahan,” ucap Jazilul.
Ide perubahan saya pikir tetap diinginkan masyarakat. Tetapi, koalisi perubahan berbeda dengan ide perubahan.
Menanggapi langkah Partai Gerindra merencanakan pertemuan calon presiden pemenang Pemilu 2024, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, PKB yang mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar justru menegaskan bahwa visi PKB dan Gerindra adalah sama.
”Hubungan Gus Muhaimin dengan Prabowo sampai detik ini tidak ada masalah. Di fraksi tidak masalah. (Hanya) karena nasib aja (Muhaimin) tidak jadi wakilnya Pak Prabowo. Sudah banyak yang dibicarakan, sudah disusun visinya,” ujar Jazilul.
Saat ini, PKB juga masih fokus pada gugatan sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pemilihan presiden yang masih berproses di Mahkamah Konstitusi. PKB meyakini hakim konstitusi bakal mendiskualifikasi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden terpilih. ”Kita masih tetap yakin bahwa (Gibran) akan didiskualifikasi karena, ya, secara etik nanti akan bermasalah ke depan terus-menerus,” kata Jazilul.
Meski fokus pada sidang di MK, PKB menegaskan bahwa hak angket di DPR tetap menjadi agenda di PKB dan partai pendukung hak angket. Hingga DPR menutup Masa Sidang IV Tahun 2023-2024, wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2024 tak mewujud. ”Angket masalahnya belum ada partai atau orang-orang yang mengusulkan secara formal kepada pimpinan DPR. Masih cukup waktunya,” ucap Jazilul.
Menjelang pilkada, sama seperti parpol lain, PKB pun mulai aktif menjaring bakal calon kepala daerah. Khusus untuk wilayah Jawa Timur yang juga menjadi basis massa PKB, PKB masih menggodok nama calon yang akan diusung sebagai calon gubernur Jatim. Namun, Jazilul menegaskan, nama calon gubernur Jatim bukanlah Muhaimin yang juga merupakan Ketua Umum PKB.
”Di Jatim, susah menyebut nama karena kita sudah tahu siapa lawannya, yang kuat itu. Sembunyikan dulu, sambil jalan kita lihat. Gus Muhaimin ngapain? Enggak mungkin. Untuk apa kita beberkan hari ini? Sampai hari ini enggak ada pembahasan Gus Muhaimin. Ada tempat lebih mulia dibanding gubernur Jatim,” ucapnya.
Sementara itu, di pilkada mendatang, sejumlah partai sudah memiliki nama kandidat yang akan diajukan. Partai Golkar, misalnya, akan mengajukan mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Banten, Airin Rachmi Diany untuk menjadi calon gubernur Banten. ”Ibu Airin (akan diusung di pemilihan gubernur Banten),” ujar Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Mudik perubahan
Ketika melepas mudik gratis yang dilabeli ”mudik perubahan,” Jazilul menegaskan mudik gratis tersebut sebagai wujud terima kasih atas perolehan suara PKB yang naik signifikan pada pemilu legislatif lalu. Para pemudik gratis pulang dengan 25 bus ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
”Disebut mudik perubahan karena, alhamdulillah, DPP PKB (pada) Pileg 2024 suaranya meroket. PKB di DPR dari 58 menjadi 68. Di seluruh Indonesia, DPRD kabupaten/kota, provinsi, sampai pusat 2.089. Bagi PKB (itu) bagian dari alat perjuangan sekaligus sumbangan amanah dari teman-teman yang mudik,” kata Jazilul.
Salah satu pemudik, warga Cikeas, Jawa Barat, Joharudin, berterima kasih karena mudik gratis sangat membantu di tengah melonjaknya harga tiket bus. Dari biasanya Rp 280.000, harga tiket bus dari Jakarta menuju Ngawi, Jawa Timur, pada musim mudik Lebaran kali ini naik menjadi Rp 570.000. ”Dari dulu saya PKB karena lahir di keluarga NU,” ujarnya.
Pemudik lainnya, Burhan, mengaku mudik gratis ala PKB memudahkan peserta karena pendaftarannya bisa langsung tanpa melalui aplikasi. Apalagi, salah satu kerabatnya merupakan calon anggota legislatif dari PKB. Meski tak diwajibkan memilih PKB, ia mengaku akan memilih calon dari PKB pada pilkada mendatang.