Penganggur 7,9 Juta Jiwa, BLK Komunitas Jadi Tulang Punggung Cetak Pekerja
Sejak 2017 hingga 2023, telah terbangun 4.282 BLK komunitas di Indonesia yang berbasis komunitas setempat.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, tantangan untuk mengurangi penganggur tidak ringan. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik, jumlah penganggur di Indonesia pada tahun 2023 masih cukup besar, yaitu 7,9 juta jiwa dari 146 juta angkatan kerja.
Terkait hal tersebut, menurut Wapres Amin, sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat melalui pembangunan balai latihan kerja (BLK) komunitas diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja.
”Saya berharap BLK komunitas dapat terus dikembangkan kualitas dan tata kelolanya,” ujar Wapres Amin ketika meresmikan 525 BLK Komunitas Program Bantuan Pembangunan 2023 dan membuka Festival Kemandirian BLK Komunitas di Pondok Pesantren Daarul Archam, Desa Tanjakan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (7/3/2024).
Sebelumnya, pemerintah terus mengembangkan BLK komunitas sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan menyasar daerah tertinggal. Sejak 2017 hingga 2023 telah terbangun 4.282 BLK komunitas di seluruh Indonesia. Adapun pada 2024 Kementerian Ketenagakerjaan juga membangun 400 BLK komunitas yang akan diresmikan tahun depan.
Saya berharap BLK Komunitas dapat terus dikembangkan kualitas dan tata kelolanya.
Wapres juga mendorong pengembangan BLK komunitas, khususnya yang berada di lingkup lembaga pendidikan keagamaan nonpemerintah, seperti pondok pesantren, serta serikat pekerja atau serikat buruh. BLK komunitas yang telah terbangun saat ini harus dapat terus dikembangkan menjadi lembaga pelatihan yang kredibel, mandiri, berkelanjutan, serta menjadi rujukan bagi masyarakat pencari kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan diminta agar mengarahkan program pembangunan BLK komunitas di daerah-daerah yang menjadi lokasi kemiskinan ekstrem sehingga dapat turut mengentaskan warga dari kemiskinan. Pengembangan BLK komunitas juga diminta agar terkoneksi dan selaras dengan dunia industri. Pemerintah daerah pun diharapkan terus mendukung keberadaan BLK komunitas di daerah masing-masing.
”Kepada pimpinan pondok pesantren dan para santri yang pesantrennya memiliki BLK komunitas, agar sarana dan prasarana yang telah tersedia dapat dikelola dengan baik dan dioptimalkan pemanfaatannya secara berkelanjutan,” ucap Wapres Amin.
Wapres menegaskan, sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu elemen penting dalam mesin pertumbuhan ekonomi. Bagi Indonesia yang penduduk angkatan kerjanya sedang berlimpah, pemerintah memberikan perhatian ekstra kepada sektor ini, termasuk dalam upaya penciptaan lapangan kerja ataupun tenaga kerja yang berdikari.
Adapun Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam sambutannya menuturkan, BLK komunitas yang diresmikan kali ini menerima beragam bantuan dari pemerintah. Bantuan itu berupa, antara lain, pembiayaan pembangunan 1 gedung workshop, peralatan pelatihan vokasi untuk 1 kejuruan yang diberikan dalam bentuk barang, serta pelatihan dasar bagi instruktur dan tenaga kepelatihan.
Ida menambahkan, ada 23 kejuruan pelatihan vokasi yang dikembangkan di BLK komunitas tahun 2023. Kejuruan tersebut meliputi, antara lain, teknik otomotif, teknik pendingin, teknik las, teknik konstruksi furnitur dan kriya kayu, serta teknik perkapalan. Ia berharap, program BLK komunitas ini dapat dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang.
Saat ini, BLK komunitas telah diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu BLK komunitas mandiri (444 lembaga), klasifikasi berkembang (1.403 lembaga), dan klasifikasi tumbuh (1.910 lembaga). Selain itu, terdapat 525 BLK komunitas yang baru diselesaikan pembangunannya tahun 2023 dan diresmikan Wapres Amin.