Sanggah Harga Beras Naik, Presiden Jokowi: Cek di Pasar
Presiden Jokowi mempersilakan semua pihak mengecek harga beras langsung ke pasar induk sentra produksi beras.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyanggah informasi mengenai harga beras yang masih tinggi di pasar ritel. Dari hasil pantauan ke sejumlah pasar, Presiden mengklaim harga beras sudah mulai turun.
Berdasarkan pantauan, harga beras di sejumlah daerah masih relatif tinggi. Di Kota Serang, Banten, misalnya, harga beras premium masih bertahan di angka Rp 17.500 per kilogram (kg). Bahkan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, harga beras tembus Rp 21.000 per kg.
Namun, menurut data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 28 Februari 2024, harga rerata nasional beras kulitas medium turun tipis, dari Rp 14.330 per kg pada 27 Februari menjadi Rp 14.300 per kg.
Karena itu, saat ditanya mengenai harga beras yang masih tinggi, Presiden Jokowi meminta semua mengecek kebenarannya dengan melihat langsung ke pasar-pasar induk beras. ”Coba dicek di Pasar Induk Cipinang. Dicek lagi ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras harus dicek. Coba kalian ke Pasar Cipinang cek harganya turun atau naik, cek di Pasar Johar,” ujar Presiden seusai membuka rapat pimpinan TNI-Polri di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak tidak menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai harga beras. Sebab, setiap hari, ia mendapatkan laporan mengenai data harga beras. “Saya selalu dapat angka-angka (harga beras),” tuturnya.
Untuk memastikan harga beras, Presiden mempersilakan semua pihak mengecek langsung ke sentra-sentra produksi beras, salah satunya Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, per 28 Februari 2024, harga rerata nasional gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 7.120 per kg. Harga tersebut mulai turun tipis dari pekan sebelumnya yang masih Rp 7.190 per kg.
Coba dicek di Pasar Induk Cipinang. Dicek lagi ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras harus dicek. Coba kalian ke Pasar Cipinang cek harganya turun atau naik, cek di Pasar Johar.
Secara terpisah, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Kepresidenan, Edy Priyono mengatakan, tingginya harga beras saat ini dipengaruhi produksi beras pada Januari hingga Februari masih relatif rendah. Perhitungan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional pada Januari-Februari menunjukkan adanya defisit karena produksi beras lebih kecil dibandingkan kebutuhan.
Selain itu, biaya produksi di tingkat petani juga naik. “Produksi saat ini lebih rendah daripada biasanya, karena musim tanam mundur akibat El Nino tahun lalu. Ada juga yang gagal tanam,” tuturnya.
Edy menegaskan tidak benar jika cadangan beras pemerintah terkuras akibat pemberian bantuan sosial. Menurut dia, cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog juga masih mencukupi, yakni sekitar 1,4 juta ton.
Karena itu, pemerintah memastikan stok beras di warung-warung dan pasar tradisional masih aman. “Cek saja kalau tidak percaya. Yang masalah harganya lebih mahal daripada sebelumnya,” tambahnya.
Tak bahas makan siang gratis
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah tidak membahas program makan siang gratis yang merupakan program unggulan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Padahal sebelumnya, sejumlah menteri mengungkapkan bahwa program makan siang gratis menjadi salah satu topik bahasan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi pada Senin (26/2/2024).
“Enggak ada (pembicaraan program makan siang gratis). Hanya dalam sidang kabinet paripurna saya sampaikan bahwa program-program Presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025,” kata Presiden.
Hal ini supaya Presiden terpilih jadi lebih cepat dan mudah menjalankan program-program pemerintahannya. Namun, ia menegaskan tidak ada pembicaraan spesifik terkait program makan siang gratis. “Dan nanti penganggaran tidak kembali mengajukan anggaran kepada DPR. Inilah yang disampaikan di Rapat Paripurna kemarin,” tambah Presiden.