Tak Hadiri Pelantikan AHY, Moeldoko: Tenang Saya Ada di Sini
Arahan Moeldoko mengucapkan selamat kepada AHY dinilai menjadi celah rekonsiliasi bagi keduanya.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi sosok yang dinantikan kehadirannya oleh wartawan pada pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Istana Negara, Rabu (21/2/2024). Moeldoko yang sempat berseteru dengan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY menegaskan tak bisa hadir karena menjadi pembicara konferensi Badan Pangan PBB, FAO Asia Pasifik.
”(Bagi mereka) Yang cari saya hari ini, tenang-tenang. Saya ada di sini,” ujar Moeldoko pada keterangan foto di akun Instagramnya pada Rabu (21/2/2024) malam.
Moeldoko lantas mengucapkan selamat kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dilantik menjadi Menteri ATR dan Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) oleh Presiden Joko Widodo.
”Saya ucapkan juga selamat kepada pak Hadi Tjahjanto dan Mas Agus Yudhoyono yang telah dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Kabinet Indonesia Maju,” ucap Moeldoko.
Melalui keterangan foto di media sosial tersebut, Moeldoko juga menyatakan permintaan maaf karena tak bisa hadir. ”Mohon maaf saya tidak bisa menghadiri pelantikan karena harus menjalankan tugas saya sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI untuk menjadi pembicara forum FAO di Sri Lanka,” ujarnya.
Moeldoko menegaskan, ia sedang menjadi pembicara konferensi FAO Asia Pasifik yang dihadiri oleh 34 delegasi negara. Di forum tersebut, ia memaparkan tiga prioritas transformasi pertanian dan pangan untuk menghadapi krisis pangan di Asia Pasifik.
Bergabungnya AHY dalam Kabinet Indonesia Maju memang membuka jalan pertemuan antara AHY dan Moeldoko. Keduanya pernah berseteru lantaran Moeldoko bersama kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat berupaya mengudeta kepemimpinan AHY di Partai Demokrat. Kedua kubu mengklaim sebagai kepemimpinan yang paling sah.
Namun, konflik mereda setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Demokrat pimpinan Moeldoko pada Oktober 2023. MA menilai dualisme kepengurusan adalah masalah internal partai yang perlu dituntaskan melalui mekanisme mahkamah partai.
Pengamat politik Agung Baskoro menilai, secara institusional, dengan bergabungnya AHY dalam kabinet otomatis pemerintah hanya mengakui Demokrat-nya Yudhoyono. Secara personal, arahan Moeldoko mengucapkan selamat kepada AHY menjadi celah rekonsiliasi bagi keduanya.
”Setidaknya saat ini AHY dan Moeldoko satu rumah dalam kabinetnya Presiden Jokowi. Artinya, intensitas keduanya untuk bersama menjadi lebih terbuka sehingga win-win solution bisa tercipta,” ujar Agung.
Regenerasi petani
Secara terpisah, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengapresiasi gagasan Moeldoko terkait penguatan regenerasi petani di kawasan Asia Pasifik. Hal ini disampaikan Ketua Dewan FAO Hans Hoogeven, dalam Konferensi Ke-37 FAO Asia Pasifik di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (21/2/2024).
Hoogeven menilai Indonesia telah menunjukkan langkah nyata dalam menjawab ancaman krisis pangan global. Hal ini terutama melalui transformasi sektor pertanian, termasuk upaya regenerasi petani.
”Jika anak muda tidak tertarik ke bidang pertanian, ini akan menjadi bencana. FAO akan menindaklanjuti dan menegosiasikan pemikiran Pemerintah Indonesia, khususnya terkait regenerasi petani,” tegas Hoogeven.
Pada konferensi yang dihadiri 34 delegasi negara anggota FAO Asia Pasifik tersebut Moeldoko memaparkan tiga prioritas transformasi pertanian dan pangan untuk menghadapi krisis pangan di Asia Pasifik.
Pertama, transformasi cara bertani. Moeldoko menekankan arti penting mendorong pertanian yang lebih efisien dengan teknologi dan berkelanjutan. Kerja sama kawasan dalam pengembangan teknologi pertanian perlu diperkuat.
Kedua, transformasi produk pangan. Kawasan Asia Pasifik, yang kaya sumber daya hayati, harus membangun ketahanan pangan dengan diversifikasi pangan. Moeldoko mencontohkan Indonesia yang mengembangkan pangan nonberas, seperti sagu dan sorgum. ”Kerja sama kawasan dalam pengembangan pangan nonberas perlu diperkuat,” imbuhnya.
Ketiga, transformasi aktor atau petani. Moeldoko menyoroti masalah regenerasi petani di kawasan dan dunia. Petani semakin tua dan sulit menarik minat anak muda.
Jika anak muda tidak tertarik ke bidang pertanian, ini akan menjadi bencana.
Untuk menjawab tantangan ini, Indonesia bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani. Program ini meliputi pelatihan berjenjang dari hulu ke hilir, termasuk penggunaan teknologi pertanian cerdas dan cara berbisnis yang menguntungkan. ”Cara ini terbukti menarik minat anak muda ke sektor pertanian,” kata Moeldoko.
Indonesia, dengan bonus demografi dan 170 juta penduduk cakap digital, memiliki keunggulan untuk mencetak petani muda. Selain itu, Indonesia juga memiliki lahan luas dengan 333 buah sungai dan iklim tropis yang mendukung.
Dengan keunggulan ini, Moeldoko yakin Indonesia dapat menjadi pusat pelatihan regenerasi petani di Asia Pasifik. ”Kami ingin program regenerasi petani yang diinisiasi bersama FAO menjadi salah satu pusat pelatihan bagi petani muda di Asia Pasifik,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Indonesia juga membuka diri untuk pertukaran pengalaman dan pengetahuan antarpetani. Hal ini diharapkan mempercepat menarik minat anak muda ke sektor pertanian.