IKN Segera Dibuka untuk Investor Asing
IKN bersiap menerima investasi asing. Tiga sektor, yaitu telekomunikasi, transportasi, dan energi, segera ditawarkan.
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah segera menyiapkan mekanisme kerja sama untuk investor asing di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Untuk itu, Badan Usaha Otorita IKN segera menyiapkan format kerja sama dengan Indonesia Investment Authority.
Direktur Utama Badan Usaha Otorita (BUO) IKN Boyke P Soebroto menyebutkan, tiga sektor disiapkan untuk segera ditawarkan kepada investor asing. Ketiganya adalah telekomunikasi, transportasi, dan energi. Investasi besar dan cepat diperlukan untuk ketiga bidang ini.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta Otorita IKN segera berkolaborasi dengan Indonesia Investment Authority (INA). ”Karena INA saat ini sepertinya sangat dipercaya oleh investor asing. Ini dalam rangka untuk menarik investor asing setelah investor dalam negeri (sudah masuk IKN),” tuturnya kepada wartawan seusai mengikuti rapat tertutup yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin (5/2/2024). Hadir pula dalam rapat antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, serta Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah.
Baca juga: Potensi Investasi IKN Dinilai Besar
Boyke menambahkan, mekanisme kerja sama secara teknis terutama untuk kerja sama business to business dengan investor asing dan kerja sama dengan Otorita IKN akan dibicarakan bersama INA. Format kerja sama yang disepakati akan menjadi platform ke depan. Selanjutnya, hal ini bisa digunakan saat berhadapan dengan investor asing yang siap masuk IKN.
Karena INA saat ini sepertinya sangat dipercaya oleh investor asing. Ini dalam rangka untuk menarik investor asing setelah investor dalam negeri (sudah masuk IKN).
Namun, yang akan menjadi ujung tombak dalam berhadapan dengan investor asing adalah INA. ”Yang diarahkan Presiden adalah INA yang akan menjadi fronting (ujung tombak) dan memang INA lebih pengalaman untuk berhubungan dengan para investor asing terutama dari Timur Tengah,” kata Boyke.
Badan Usaha Otorita IKN sebagai ”master developer” akan menyiapkan prasarana dan sarana termasuk lahan tanah. Sesungguhnya, menurut Boyke, rancangan detail di peta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah ada perpersil. Karena itu, bila ada investor asing siap masuk untuk membangun rumah sakit, misalnya, Otorita IKN tinggal mencarikan persil yang bisa digunakan.
Yang diarahkan Presiden adalah INA yang akan menjadi fronting (ujung tombak) dan memang INA lebih pengalaman untuk berhubungan dengan para investor asing terutama dari Timur Tengah.
INA siap bantu
Ditemui setelah rapat, Ridha mengatakan, sesuai arahan Presiden, semua akan bekerja sama. INA pun siap membantu Otorita IKN.
Sejauh ini, investasi asing memang belum satupun masuk ke IKN kendati banyak pelaku usaha asing menyampaikan surat pernyataan minat. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi mengatakan, kesempatan pertama investasi diberikan kepada investor Indonesia terlebih dahulu.
Namun, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis mengatakan, (investasi) di IKN sesungguhnya mudah ditawarkan kepada para investor. ”Yang penting ada INA-nya dan itu diakui dunia,” tuturnya kepada pers, Jumat pekan lalu, usai bertemu Presiden Jokowi.
Para investor dari UEA pun tak memiliki kendala untuk masuk ke IKN. ”Enggak ada (kendala), dia nunggu proyek. Proyeknya apa, proyek yang sedang dibuat apa yang ditawarkan. Itu saja,” ujarnya lagi.
IKN sesuai target
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam siaran pers pekan lalu menyampaikan perkembangan pembangunan IKN hingga akhir Januari 2024. Bambang mengatakan bahwa pembangunan IKN telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
”Sampai akhir Januari 2024, pembangunan IKN mencapai 71,47 persen dari target yang ditetapkan pada tahap pertama, angka ini juga melebihi target. Ini membuktikan komitmen kami untuk terus bekerja mewujudkan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai atau liveable and loveable city,” kata Bambang dalam konferensi pers pada Selasa (30/1/2024) di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sampai akhir Januari 2024, pembangunan IKN mencapai 71,47 persen dari target yang ditetapkan pada tahap pertama, angka ini juga melebihi target. Ini membuktikan komitmen kami untuk terus bekerja mewujudkan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai atauliveable and loveable city.
Bambang menjelaskan, pembangunan IKN tahap pertama terdiri dari empat groundbreaking satu hingga empat yang telah dilaksanakan pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024. Delapan sektor utama yang dibangun termasuk hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau.
Kini, menurut Bambang, total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap pertama mencapai Rp 47,5 triliun dengan porsi investasi swasta mencapai Rp 35,9 triliun. Lebih lanjut, saat ini sudah ada sekitar 350 letter of intent (LoI) yang diterima oleh Otorita IKN dan tengah dikaji. Proses yang mendetail dilakukan untuk dapat memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama bagi pembangunan IKN.
Pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga terus memberikan progres yang baik. Pembangunan Istana Presiden dan Lapangan Upacara telah mencapai 54,7 persen. Area Sumbu Kebangsaan Fase pertama juga sudah mencapai 96,41 persen, sementara Bendungan Sepaku Semoi sudah 100 persen.
Bambang mengatakan, penyelesaian berbagai sarana dan prasarana ini sesuai dengan target untuk mengukir sejarah baru, yaitu merayakan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN. Tidak hanya itu, pembangunan IKN juga menunjukkan dampak positif bagi area sekitar sehingga saat ini pembangunan menjangkau area-area di luar KIPP.
Baca juga: Kemudahan Berinvestasi di IKN
Bambang menambahkan, IKN dibangun dengan perencanaan yang matang berdasarkan kajian, studi, dan juga diskusi dengan berbagai ahli di bidang-bidangnya. Hal ini ditujukan agar masyarakat yang tinggal di IKN merasa betah dan nyaman karena IKN adalah liveable and lovable city.
IKN juga telah meluncurkan Nusantara Net Zero Strategy 2045 di COP28 di Dubai dan akan meluncurkan Nusantara Nature Positive Plan (Rencana Induk Keanekaragaman Hayati) yang selaras dengan Kunming Montreal Global Biodiversity Framework. Otorita IKN juga membentuk Komite ESG untuk memandu pembangunan IKN agar terus sejalan dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola internasional.
Selain itu, pembangunan IKN juga telah mendapat dukungan dari dunia internasional. Dukungan ini termasuk dukungan dari 13 badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan pembangunan IKN sesuai bidang keahlian masing-masing, seperti UN HABITAT, UNDP, Unicef, UNESCAP, dan UN Woman.