Pengembang properti global mulai melirik peluang investasi di Ibu Kota Nusantara. Kemitraaan dengan pengembang lokal perlu didorong.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengembang properti global melirik peluang investasi dalam rencana pengembangan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur. Realisasi pengembangan di IKN dinilai memerlukan kemitraan dengan pengembang lokal, serta kepastian regulasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pengembangan IKN menjadi salah satu proyek properti terbesar saat ini. Apalagi tidak ada pembangunan proyek ibu kota negara yang dikembangkan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.
”Ini adalah satu-satunya peluang, ibu kota baru di pusat negara berpopulasi 270 juta jiwa. Anggota FIABCI bisa ikut berinvestasi di ibu kota baru,” ujarnya, dalam keterangan pers The Forum Federation Internationale des Administrateurs de Biens Conseils Immobilieners (FIABCI) Trade Mission, di Jakarta, Kamis (19/9/2023).
Menurut Airlangga, mayoritas penduduk di IKN nantinya adalah generasi muda Indonesia. Hal ini seiring bonus demografi Indonesia yang akan dinikmati hingga tahun 2033. Proyek ibu kota baru memberikan peluang bagi sebagian besar investor untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik.
”Pemerintah juga memberikan beragam insentif fiskal bagi investasi yang mau masuk ke proyek pengembangan ibu kota baru,” jelas Airlangga.
Suasana pembangunan satu seksi dari tiga seksi Jalan Tol IKN yang sedang dikerjakan pemerintah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (3/8/2023). Ini merupakan salah satu infrastruktur pendukung dari Balikpapan menuju ibu kota baru.
Presiden FIABCI Dunia, Budiarsa Sastrawinata, mengatakan, FIABCI Trade Mission 2023 yang digelar di Jakarta, Kamis (19/9/2023) menjadi ajang pertemuan ratusan pelaku usaha real estat dan properti dari 22 negara. ”Mereka datang ke Jakarta guna membahas berbagai peluang bisnis properti, termasuk potensi investasi di IKN,” ujar Budiarsa.
Menurut Presiden FIABCI Regional Eropa, Felice Tufano, tidak banyak negara di dunia yang berencana merelokasi ibu kotanya. ”Proyek IKN di Indonesia merupakan peluang besar bagi investor global,” ujarnya.
Dalam menjalankan aktivitas usaha, pihak investor asing dinilai harus menggandeng pelaku usaha lokal. FIABCI sebagai jaringan global dapat mempertemukan investor global dengan pelaku usaha di negara tujuan investasi.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal FIABCI Narek Arakelyan mengemukakan, peluang investasi di IKN relatif besar. Dicontohkan, investasi bisnis properti yang sudah bergulir, yakni relokasi ibu kota, yakni Brasil, dan Kairo. ”Tidak setiap hari ada peluang investasi dengan kapasitas pengembangan seperti yang tengah digarap oleh Indonesia,” ujarnya.
Narek menambahkan, minat pelaku usaha untuk investasi di IKN akan menyesuaikan dengan skala bisnis serta kemampuan arus kas calon investor. Di sisi lain, pengembangan kota membutuhkan faktor kepercayaan antarseluruh pemangku kepentingan.
”Apabila sudah ada kepercayaan itu, Anda pasti dapat mengembangkan kota-kota, komunitas bisa tumbuh dengan baik dan kita bisa bekerja sama dalam membangun semua itu,” ujarnya.
Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.