PBNU Targetkan Transformasi Teknologi Digital pada 2025
Pengelolaan NU yang luas dan besar tidak mungkin dilakukan secara manual sehingga butuh manajemen digital.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menargetkan transformasi teknologi digital dapat tercapai pada 2025. Langkah ini perlu diambil sebagai bagian dari upaya memodernisasi organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Transformasi digital yang ditargetkan oleh PBNU akan mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, administrasi, komunikasi, dan layanan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf seusai menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Pertemuan sekaligus untuk memastikan kerja sama yang sudah terjalin dengan Kemkominfo tentang percepatan transformasi digital dalam pengembangan kapasitas pada kelembagaan dan sumber daya manusia pada 2022 terus berlanjut.
Yahya mengatakan, PBNU harus terus bergerak cepat dalam menghadapi perubahan teknologi dan mengintegrasikan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan organisasi. Karena itu, PBNU sedang berupaya untuk melakukan transformasi digital yang sudah didukung penuh oleh Kemkominfo.
”Skala yang harus dikelola sangat besar mengingat jumlah keanggotaan NU sangat besar. Pengelolaan NU yang begitu luas dan besar itu tidak mungkin dilakukan secara manual sehingga butuh manajemen digital,” ujar Yahya.
Ia menekankan, transformasi digital ini akan digencarkan selama satu tahun ke depan. Ia pun menargetkan, transformasi digital dapat terwujud pada 2025 sehingga urusan organisasi NU bisa dikerjakan melalui manajemen digital. Transformasi digital juga menyasar badan otonom (banom) PBNU, seperti GP Ansor, Fatayat, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Putri NU, dan Muslimat.
Transformasi digital yang ditargetkan oleh PBNU itu akan mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, administrasi, komunikasi, dan layanan kepada masyarakat. Dengan transformasi digital, Yahya berharap dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan.
Tak hanya membahas transformasi digital, Yahya mengatakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi turut membangun kerja sama mengenai edukasi untuk ekonomi digital yang melibatkan usaha, mikro, kecil, dan menengah, khususnya dari warga nahdliyin. ”Ada lagi kerja sama untuk beasiswa perguruan tinggi dari Kominfo. Ada banyak sekali peminat dari kalangan NU untuk itu,” tutur Yahya.
Budi Arie Setiadi menambahkan, Indonesia mempunyai visi Indonesia Digital 2045. Untuk mewujudkan hal itu, organisasi masyarakat yang mempunyai jumlah anggota sangat besar juga harus melakukan transformasi digital.
PBNU merupakan salah satu mitra pemerintah yang telah memberikan dukungan pada pembangunan nasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian atas digitalisasi dalam PBNU. ”Indonesia digital terwujud jika NU sudah digital. Karena itulah, bagian dari ikhtiar kita visi Indonesia digital 2045,” katanya.
Budi Arie mengharapkan kerja sama antara PBNU dan Kemkominfo di masa yang akan datang dapat terus berkembang. Pengembangan kerja sama saat ini yang sudah terjalin mencakup literasi digital dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), talenta digital dan kepemimpinan digital, serta digitalisasi PBNU. Untuk itu, kerja sama dengan PBNU merupakan ikhtiar bersama untuk meningkatkan intelektualitas dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
”Kami juga sedang merencanakan agar kerja sama ini dapat dikukuhkan kembali dalam Harlah Ke-101 NU, sebagai bentuk konkret sinergi antara PBNU dan pemerintah,” ucapnya.