logo Kompas.id
Politik & HukumKunjungi Pesisir Jakarta,...
Iklan

Kunjungi Pesisir Jakarta, Mahfud Serap Aspirasi Nelayan

Nelayan Marunda di pesisir Jakarta mengharapkan sejumlah hal untuk diperjuangkan Mahfud MD, seperti harga BBM terjangkau, jaminan sosial nelayan, serta usaha rintisan maritim untuk nelayan muda.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 3 menit baca
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (depan) berjalan menyeberang jembatan atau dermaga bambu di kampung nelayan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (depan) berjalan menyeberang jembatan atau dermaga bambu di kampung nelayan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD makan siang dan berdialog dengan nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023) siang. Mahfud menerima sejumlah aspirasi dari warga pesisir pantai utara Jakarta itu. Aspirasi itu akan diperjuangkan melalui Deputi Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam.

Mahfud tiba di kampung nelayan Marunda, Cilincing, sekitar pukul 13.00 WIB. Ia disambut para nelayan yang mengajaknya naik kapal motor. Selama beberapa menit, Mahfud melihat suasana pesisir Marunda.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Di sudut kampung, Mahfud disambut oleh panggung sederhana yang dibuat warga. Ia juga disuguhi menu makan siang berupa nasi dengan lauk ikan bakar, udang, kerang, sayur kangkung, dan aneka sambal segar. Ia juga didampingi putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah.

Sembari menikmati menu makan siang, Mahfud mendengarkan aspirasi dari para nelayan. Alip Purnomo dari Rumah Demokrasi Nelayan (Raden) Marunda menuturkan, nelayan kesulitan untuk bisa melaut jauh karena bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dibatasi hanya Rp 50.000 per orang.

Baca juga: Masa Depan Lumbung Ikan Terancam

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membakar ikan di kampung nelayan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membakar ikan di kampung nelayan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).

Akibatnya, nelayan hanya bisa mencari ikan di pesisir Marunda. Padahal kondisi di pesisir sudah tercemar. Jika ingin meningkatkan kesejahteraan nelayan, pemerintah harus segera mengatasi masalah tersebut.

”Pasti mudah bagi Pak Mahfud MD karena tinggal menelepon Pertamina,” kata Alip.

Ia juga sempat mengusulkan agar pemerintah menggaungkan gerakan makan makanan hasil laut (seafood). Dibandingkan dengan gerakan minum susu yang produknya lebih banyak diimpor dari negara lain, gerakan makan hasil laut dinilai lebih relevan. Selain bisa mengoptimalkan produk dalam negeri, gerakan itu juga bisa membuka lapangan kerja baru.

”Apalagi jika diberi sentuhan teknologi MD (maritim digital), pasti luar biasa untuk strategi jangka menengah. Kami juga butuh pelelangan ikan dan rumah pendingin komunitas,” ujar Alip.

Baca juga: Intensnya Capres-Cawapres ke Pesantren, Mengharap Restu ”Langit” dan Dukungan Suara

Iklan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bersama tim naik kapal motor mengelilingi pesisir kampung nelayan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bersama tim naik kapal motor mengelilingi pesisir kampung nelayan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).

Nelayan Marunda juga menginginkan program jangka panjang, seperti penyediaan rumah susun sederhana milik (rusunami) khusus nelayan. Rusunami itu bisa dibangun di tepi pantai sehingga nelayan bisa langsung melaut.

”Kami berharap ada program rumah atau kampung deret bagi nelayan supaya nelayan memiliki hunian yang layak,” kata Arom, nelayan lain.

Mahfud MD senang bisa datang ke tempat yang selama ini masih kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Mengapa kampung nelayan itu belum mendapatkan perhatian serius? Menurut Mahfud karena di wilayah itu tidak ada dermaga permanen. Dermaga hanya terbuat dari bambu-bambu sederhana.

Dalam kunjungannya itu, dia ditemani Deputi Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman (Dawilmar) Kemenko Polhukam. Anggota stafnya itu diminta mencatat aspirasi para nelayan agar lebih mendapatkan perhatian.

Suasana Kampung Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020).
AGUS SUSANTO

Suasana Kampung Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020).

”Kampung nelayan di sini sangat kreatif karena menghasilkan minuman segar, dodol mangrove yang bisa dikembangkan menjadi sentra ekonomi baru,” ucap Mahfud.

Terkait dengan masalah BBM bersubsidi, ia menyebut, hal itu menjadi persoalan di mana-mana. Bahkan pernah kapal pengangkut BBM bersubsidi dari Jakarta ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, tidak pernah sampai tujuan karena BBM bersubsidi dijual di tengah perjalanan dengan harga pasar. ”Soal BBM langka ini, rantai pasoknya memang harus kita amankan,” katanya.

Ia juga sempat mengaitkan aspirasi dari para nelayan itu dengan program kemaritiman yang digagasnya bersama capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Dalam visi-misi, Ganjar-Mahfud ada impian menuju negara maritim unggul. Impian ini karena Indonesia memiliki banyak kekayaan laut karena dua per tiga wilayahnya adalah laut. Hanya saja, peralatan dan teknologi yang disediakan untuk menggapai cita-cita negara maritim unggul itu belum memadai.

Baca juga: Ganjar Targetkan Indonesia Menjadi Negara yang Berdaulat Maritim

Pada akhir acara, Mahfud menandatangani aspirasi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang disodorkan nelayan. Aspirasi jangka pendek itu adalah BBM terjangkau serta penyediaan SPBU terapung, jaminan sosial nelayan, serta usaha rintisan maritim untuk nelayan muda.

Suasana Kampung Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020).
AGUS SUSANTO

Suasana Kampung Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (19/11/2020).

Adapun untuk aspirasi jangka menengah adalah pelelangan ikan dan bank terapung, kapal kolektif untuk nelayan, dan rumah pendingin komunitas. Untuk aspirasi jangka panjang, para nelayan meminta rumah susun sederhana maritim (rusunama), pengolahan ikan berstandar internasional, dan pesantren maritim berdaya saing.

”Tentu ini bukan janji saya. Ini adalah usulan dari rakyat Marunda yang disampaikan kepada saya. Sebagai usulan, pasti kami perhatikan,” ucapnya.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000