Waspadai Kecurangan, Tim Anies-Muhaimin Luncurkan Gerakan 1 Juta Kentongan
Kentongan dianggap simbol untuk mengajak warga waspada terhadap kecurangan pemilu.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meluncurkan gerakan 1 juta kentongan perubahan. Sebagai alat pemersatu warga dan peringatan kewaspadaan, kentongan dianggap simbol mengawal pemilu demokratis tanpa kecurangan.
Peluncuran gerakan 1 juta kentongan perubahan berlangsung pada Jumat (15/12/20230 di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan. Gerakan ini diinisiasi oleh Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU). Hadir pada acara itu Co-captain Timnas Anies-Muhaimin (Amin), Sudirman Said; Deputi Relawan & Partisipasi Publik Timnas Amin, Bambang Sutedjo; dan Ketua FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi.
Para sukarelawan dan tim pemenangan pasangan Anies-Muhaimin memukul kentongan secara serentak. Pascapeluncuran, para sukarelawan dan tim pemenangan Anies-Muhaimin diminta untuk memasang kentongan di rumah masing-masing.
Asisten Pelatih Timnas Amin, Jazilul Fawaid, menuturkan, kentongan merupakan gerakan budaya yang memiliki banyak makna. Kentongan digunakan sebagai alat memanggil warga untuk berkumpul hingga peringatan kewaspadaan. Jazilul menganggap, dengan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini, diperlukan kentongan.
”Istana hari ini dan MK (Mahkamah Konstitusi) harus dipasang kentongan yang agak besar sebagai pengingat karena demokrasi sedang ada masalah,” katanya.
Jazilul menambahkan, pada masyarakat petani, kentongan dipakai untuk mengusir burung yang akan memakan padi di sawah. Dalam konteks demokrasi, lanjutnya, kentongan untuk mengingatkan para pihak yang akan merusak demokrasi dan mengajak warga Indonesia bersatu melakukan perubahan.
”Kentongan sebagai tanda bahaya sekaligus tanda berkumpulnya masyarakat untuk melakukan perubahan,” ujarnya.
Pemilihan capres-cawapres dan calon anggota legislatif akan dilakukan pada 14 Februari 2024. Pada hari itu, 204.807.222 pemilih akan memberikan hak suara.
Sementara itu, Co-captain Timnas Amin, Sudirman Said, mengatakan, kentongan juga dipakai untuk membangunkan warga yang sedang tidur saat terjadi bencana atau bahaya. Berkaitan dengan pilpres, kentongan untuk mengajak warga siaga dan bersatu mendorong perubahan yang diusung Anies-Muhaimin.
”Mencoblos pasangan Amin, itu jalan paling baik untuk mendorong perubahan,” kata Sudirman.
Ia mengatakan, sukarelawan Anies-Muhaimin diingatkan untuk memantau jalannya proses pilpres dari sekarang hingga perhitungan suara. Jika ada kecurangan, segera pukul kentongan agar tahapan pilpres berjalan secara demokratis.
”Mudah-mudahan demokrasi ini berjalan dengan obyektif dan menghasilkan pemimpin yang kita butuhkan,” ucapnya.
Sudirman menambahkan, tim pemenangan saat ini terus menambah posko pemenangan hingga ke kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Beberapa waktu lalu, Ustaz Abdul Somad menyatakan dukungan kepada Anies.
Ketua FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi menuturkan, gerakan 1 juta kentongan merupakan gerakan pemersatu sukarelawan dan warga yang sejalan dengan Anies-Muhaimin.
Rouf menyebutkan, kentongan terbuat dari bambu dan memiliki nilai sejarah yang kuat dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, bambu digunakan sebagai senjata yang disebut bambu runcing dan ikut mengantarkan kemerdekaan bagi Indonesia.
Rouf mengatakan, Pilpres 2024 menjadi jembatan untuk memenuhi janji-janji kemerdekaan Indonesia. ”Bambu yang dipukul dan diketuk akan melahirkan suara perubahan di seluruh Nusantara,” katanya.
Ia mengajak semua warga Indonesia untuk mengawal proses demokrasi yang sedang berjalan agar tidak terjadi kecurangan.