KTP Sakti Jadi Andalan Ganjar-Mahfud Yakinkan Pemilih
Sejumlah program baru dari capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, salah satunya KTP Sakti, disosialisasikan kepada masyarakat untuk menghadirkan efek kejut.
JAKARTA, KOMPAS — Program KTP Sakti menjadi salah satu andalan calon presiden-wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk meyakinkan pemilih. Khusus Tim Pemenangan Daerah Jawa Barat, Ganjar-Mahfud menargetkan perolehan suara 40 persen pemilih Jawa Barat dengan mengampanyaken program KTP Sakti dan program-program baru lain yang ditawarkan untuk masyarakat.
Ketua DPD PDI-P Jawa Barat yang juga juru bicara Tim Pemenangan Daerah Jawa Barat Ganjar-Mahfud, Ono Surono mengatakan, untuk mencapai perolehan target 40 persen suara masyarakat di Jawa Barat, pihaknya memperkuat kerja sama instrumen partai dengan struktur sukarelawan dari masyarakat.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
”Saat ini sudah ada 1.300 organisasi sukarelawan di Jawa Barat yang siap mendukung Ganjar-Mahfud. Setiap hari, sukarelawan door to door ke masyarakat,” katanya dihubungi dari Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Ono menjelaskan, ada sejumlah program andalan yang disiapkan untuk masyarakat dan akan terus disosialisasikan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. ”KTP Sakti adalah poin pembuka kami. Selama ini masyarakat memegang Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Nelayan, Kartu Petani, dan lainnya. Kami ingin memperbaiki menjadi KTP Sakti untuk mengakses semua program pemerintah,” katanya.
Baca juga : Adu Strategi Capres-Cawapres Meyakinkan Pemilih Bimbang
Program lain yang disiapkan adalah program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, yaitu berupa dukungan biaya pendidikan dari negara untuk masyarakat yang membutuhkan. Nantinya, dalam satu keluarga miskin terdapat satu anak yang dibiayai pendidikannya dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Selain itu, Ganjar-Mahfud akan mendukung layanan kesehatan dengan menghadirkan satu tenaga kesehatan di setiap desa, dukungan insentif untuk guru mengaji, dan internet gratis untuk pelajar. ”Kemarin program-program ini belum ada, sengaja kami keluarkan pada akhir untuk memberikan efek kejut,” kata Ono.
Hari ini, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di sejumlah daerah di Jawa Barat. Ganjar didampingi istrinya, Siti Atikoh, menghadiri Senam Sicita bersama 2.000 warga di Lapangan Bola JIVC, Dusun Jenebin, Desa Purwadana, Telukjambe Timur, Karawang.
Ganjar kemudian melanjutkan kunjungan kepada Ketua Perdalang Dalang H Darsa di Sanggar Genramanah Dalang H Darsa dan ke Kantor Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan di Jalan Kerlabumi RW 001, Karawang Kulon, Karawang Barat, Karawang. Ganjar juga dijadwalkan melakukan kunjungan di Rumah Pengasingan Bung Karno di Rengasdengklok, Rengasdengklok Utara, Karawang.
Baca juga : Rengasdengklok dan Spirit Nasionalisme Kaum Muda
Di TKRPP, Ganjar meminta sukarelawan untuk tidak takut saat berhadapan dengan intimidasi selama Pemilu 2024. Ganjar menyebutkan, ketika kampanye ke sejumlah daerah, ia menemukan baliho diturunkan oleh oknum tidak dikenal.
”Baliho Ganjar-Mahfud dicopot sudah biasa. Di Bali dicopot. Di Sumatera Utara dicopot. Saat Pak Mahfud ke Banten, tidak sampai dua jam baliho sudah dicopot,” katanya.
Menghadapi ini, Ganjar meminta sukarelawan tidak takut. Sukarelawan harus melawan, yaitu dengan memasang baliho di rumah masing-masing. ”Masyarakat pasang (baliho) di rumah, ’akan kami jaga’, itu baru suara rakyat sejati. Rakyat bukan penakut, rakyat punya cara melawan dengan baik-baik,” imbuhnya.
Ganjar juga meminta sukarelawan mau bergerilya dari rumah ke rumah untuk menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud. Salah satu program yang perlu disosialisasikan adalah menyiapkan sekolah dan keahlian untuk pelajar agar begitu lulus bisa langsung terserap dunia kerja.
Baca juga : Musim Semi Sukarelawan Politik
Pengalaman Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun menunjukkan betapa penting menghubungkan sekolah dengan industri.
”Keluarga yang di Karawang, anak-anaknya harus disiapkan mempunyai keahlian. Di tengah dunia kompetisi, anak-anak harus dibekali dengan keahlian. Ini yang akan kita selesaikan bersama,” katanya.