logo Kompas.id
Politik & HukumKeraguan Di Balik Janji...
Iklan

Keraguan Di Balik Janji Netralitas Jokowi

Indikasi orkestrasi instrumen politik dan hukum untuk menggapai kekuasaan dinilai tampak menguat dari berbagai rentetan peristiwa. Membuat publik sulit percaya Presiden Jokowi akan betul-betul netral di Pemilu 2024.

Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
· 4 menit baca
Presiden Joko Widodo saat wawancara dengan harian <i>Kompas</i> di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo saat wawancara dengan harian Kompas di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Presiden Joko Widodo berulang kali menegaskan sikap netralnya pada Pemilihan Presiden 2024. Tak sebatas itu, instruksi netral selama pemilu disampaikannya untuk para pemimpin daerah, aparatur sipil negara, hingga personel TNI-Polri. Meski demikian, tak mudah untuk meyakinkan publik, apalagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju di pemilihan sebagai bakal calon wakil presiden. Ditambah lagi, indikasi orkestrasi kekuasaan untuk mempertahankan kekuasaan sudah tampak sejak lama.

Sikap netral Presiden Jokowi pertama kali disampaikan pada 22 Oktober lalu. Saat ditanya terkait dengan preferensi dukungannya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Jokowi menjawab mendukung semua pasangan capres-cawapres yang ada demi kebaikan bangsa.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000