Belanja alutsista Tentara Nasional Indonesia, baik darat, laut, maupun udara, penting dalam pertahanan. Namun, dalam belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, diperlukan skala prioritas.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Belanja alat utama sistem persenjataan atau alutsista Tentara Nasional Indonesia, baik untuk matra darat, laut, maupun udara, penting dalam pertahanan. Namun, dalam belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak dan diperlukan skala prioritas.
”Mesti ada skala prioritas. Alutsista itu penting, tetapi dilihat apakah ada yang lebih penting. Kemudian, apakah kita akan perang, jadi didahulukan yang mana, yang skala prioritas yang mana,” ujar PresidenJoko Widodo seusai menghadiri HUT Ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Saat ditanya mengenai bagaimana kualitas alutsista TNI saat ini, Presiden mengatakan, hal tersebut bisa dilihat dan dinilai sendiri seperti yang ditampilkan dalam Upacara HUT TNI di Monas. ”Tadi sudah sangat kompletlah, meski itu baru sebagian kecil, tapi sudah menunjukkan kurang lebih kekuatan kita seperti apa. Memang masih banyak yang perlu diperbaiki, perlu dievaluasi. Tapi secara umum saya kira bagus,” ujarnya lagi.
Presiden juga menilai, perayaan HUT TNI yang dilaksanakan di Monas, pada Kamis pagi hingga siang, berlangsung khidmat dan meriah. Melalui acara tersebut bisa menampilkan kepada undangan dan masyarakat alutsista yang dimiliki, baik angkatan darat, angkatan laut, maupun angkatan udara.
”Saya kira defile tadi komplet, menunjukkan kekuatan Indonesia seperti apa,” kata Presiden.
Modernisasi akan dilakukan, tetapi sesuai prioritas. Tidak bisa modernisasi alutsista secara keseluruhan, melainkan bertahap.
Dilakukan bertahap
Terkait modernisasi alutsista, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menuturkan, sesuai prioritas sebagaimana yang dikatakan Presiden. Modernisasi akan dilakukan, tetapi sesuai prioritas. Tidak bisa modernisasi alutsista secara keseluruhan, melainkan bertahap.
”Modernisasi menjadi prioritas. Kegiatan para kepala staf di dalam pembinaan alutsistanya tentu melakukan modernisasi. Namun, hal itu dengan prioritas sehingga anggaran yang diterima bisa tepat sasaran,” ujar Panglima TNI.
Berdasarkan catatan Kompas, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dalam sektor pertahanan mencapai Rp 134,32 triliun. Secara spesifik, alokasi anggaran Rp 55,6 triliun untuk TNI Angkatan Darat, Rp 23,7 triliun untuk TNI AL, dan Rp 19,2 triliun untuk TNI AU. Selain itu, Markas Besar TNI mendapat anggaran Rp 12,08 triliun.
Dalam perayaan HUT TNI di Monas, Jakarta, selain terdapat atraksi terjun payung dari 78 anggota TNI dan ada pula dari Polri, juga ada parade alutsista. Dari kejauhan tampak pesawat-pesawat TNI mendekati kawasan Monas. Ada yang melintas begitu saja, tetapi ada pula yang meliuk-liuk di atas Monas berakrobat mengundang decak kagum.
Beberapa pesawat ada yang membentuk formasi khusus di udara sembari ”mengembuskan” asap dengan bentuk yang menyihir mata. Helikopter membentuk formasi mengelilingi tugu Monas.
Masyarakat berbondong-bondong masuk ke dalam area Monas menyaksikan parade tersebut. Sesekali terdengar tepuk tangan dari warga yang menyaksikan berbagai atraksi anggota TNI. Bahkan, warga ada yang mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel.