Presiden Minta TNI Jaga Kondisi Damai di Tahun Politik
Presiden Joko Widodo pada Hari Ulang Tahun Ke-78 TNI di kawasan silang Monas, Jakarta, mengingatkan bahwa kini sudah memasuki tahun politik. TNI diminta menjaga kondisi damai.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PresidenJoko Widodo dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun Ke-78 TNI di kawasan silang Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023), meminta Tentara Nasional Indonesia atau TNI menjaga kondisi damai di tahun politik. Kepala Negara juga meminta TNI dapat padamkan ”percikan” sekecil apa pun di masyarakat serta tetap menjaga sinergi dengan Kepolisian Negara RI atau Polri.
Presiden mengingatkan bahwa kini sudah memasuki tahun politik. Presiden meminta TNI menjaga kondisi damai. ”Segera padamkan ’percikan’ sekecil apa pun,” ujar Presiden.
Upacara HUT Ke-78 TNI itu turut dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Hadir pula kepala staf ketiga matra di TNI, yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Presiden meminta agar prajurit TNI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa berbeda pilihan itu wajar. Menang dan kalah juga wajar. Kemudian, tetap jaga sinergi dengan Polri serta tetap jaga netralitas TNI serta tetap memelihara watak kesatria, selalu jadikan Saptamarga dan Sumpah Prajurit menjadi pegangan hidup.
Apresiasi keberanian TNI
Presiden juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi, keberanian, profesionalisme, dan pengabdian seluruh anggota TNI yang menjadi benteng terdepan pertahanan negara, kekuatan pelindung rakyat, perisai penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, perisai penjaga Pancasila, dan perisai penjaga UUD 1945.
”Saya senang kepercayaan masyarakat terhadap TNI terus terjaga dan selalu menempati urutan teratas berdasarkan hasil survei per September 2023 dengan angka kepercayaan 83-90 persen,” kata Presiden.
Belanja alutsista dengan bijak
Untuk dapat menjaga kepercayaan tersebut, Presiden menyampaikan, TNI harus mampu merumuskan secara akurat, merumuskan strategi dan langkah-langkah konkret ke depan di tengah kondisi dunia yang berubah sangat cepat dan memanasnya geopolitik dunia.
Untuk urusan alutsista, memang modernisasi alutsista sangat diperlukan, tetapi keuangan dan anggaran negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sangat terbatas. Untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar.
Dengan demikian, kata Presiden, belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukannya. Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan di dalam negeri sehingga harus didorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, dan harus diutamakan produk dalam negeri.
Moderinisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan di dalam negeri sehingga harus didorong transfer teknologi.
Terkait dengan hal ini, Presiden meminta agar anggaran yang dimiliki harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk rakyat. Sebab, sulit untuk mendapatkannya. Selain itu, Presiden juga mengingatkan dunia sedang menghadapi krisis, bukan hanya krisis pangan akibat perubahan iklim dan akibat terganggunya rantai pasok dunia.
”Sebanyak 22 negara sudah melakukan pembatasan ekspor pangan, menghentikan ekspor pangan. Oleh sebab itu, saya minta seluruh anggota TNI memiliki naluri terkait hal ini, memiliki kesadaran dan kepekaan terkait hal ini. Sebab, masalah pangan sangat penting dan menentukan stabilitas bangsa,” ujar Presiden.
Atraksi 78 penerjun
Selain Presiden dan jajaran TNI beserta Kementerian Pertahanan, Upacara HUT Ke-78 TNI juga disaksikan masyarakat. Setelah upacara usai, mata seluruh tamu dan warga yang hadir tertuju pada atraksi 78 peterjun dari TNI dan Polri satu per satu mempertunjukkan keahlian mereka mendarat di kawasan Monas. Mereka menggunakan parasut beragam warna. Ada pula yang membawa bendera perlahan mendarat. Atraksi tersebut agak menegangkan sekaligus menghibur.
Tak lama berselang, di langit terdengar gemuruh. Dari kejauhan tampak pesawat-pesawat TNI mendekati kawasan Monas. Ada yang melintas begitu saja, tetapi ada pula yang meliuk-liuk di atas Monas berakrobat mengundang decak kagum.
Beberapa pesawat ada yang membentuk formasi khusus di udara sembari melepaskan asap dengan bentuk yang menyihir mata. Helikopter membentuk formasi mengelilingi tugu Monas.
Sementara ratusan pasukan berbaris dengan pakaian kesatuan masing-masing yang gagah disertai derap langkah serentak. Kemudian, tiba giliran pasukan menunggangi beragam alutsista milik TNI melintas di panggung utama.
”Ini pertama kali saya melihat pertunjukan dari TNI. Luar biasa banget terutama atraksi penerjun. Saya ingin menyaksikan atraksi dan datang ke Monas karena anak-anak saya menyukai pesawat,” ujar Hasanah (28), salah satu warga yang menyaksikan HUT TNI di Monas, Jakarta. Ia berangkat ke Monas besama suami dan anaknya.
Ragazu (14), salah satu siswa SMP, juga turut menyaksikan di lokasi. Ia datang untuk menyaksikan atraksi pesawat TNI. ”Saya bercita-cita ingin menjadi TNI. Senang sekali bisa menyaksikan atraksi ini. Aksi para penerjun juga menarik,” ujarnya.