Bahas Nasib Pengembangan Jet Tempur, Moeldoko Bakal Temui Menhan Korsel
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, persoalan hak pemasaran, sistem perjanjian, dan hak kekayaan intelektual menjadi hambatan bagi keberlanjutkan kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX dan IFX.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berencana menemui Menteri Pertahanan Korea Selatan pada Kamis (5/10/2023). Pertemuan salah satunya akan membahas kelanjutan kerja sama pengembangan pesawat tempur Korea Fighter X (KFX) dan Indonesia Fighter (IFX).
”Saya akan coba bicarakan terkait kerja sama ini (KFX/IFX) juga nanti,” kata Moeldoko, Senin (2/10/2023).
Menurut Moeldoko, ada tiga persoalan yang harus segera diselesaikan agar kerja sama pengembangan pesawat tempur itu bisa dilanjutkan. Ketiga persoalan itu adalah hak pemasaran, sistem perjanjian, dan hak kekayaan intelektual.
Moeldoko mengungkapkan, ketiga persoalan tersebut mesti segera diselesaikan agar kerja sama pengembangan pesawat tempur Indonesia Fighter X dan Korea Fighter X dapat dilanjutkan. ”Pada kerja sama ini juga ada pertaruhan hubungan politik kedua negara. Jangan sampai ini dipertaruhkan dan harus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh,” kata Moeldoko.
Untuk membahas hambatan keberlanjutkan kerja sama pengembangan jet tempur itu, Senin ini, Moeldoko menggelar pertemuan dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pada rapat tersebut, Moeldoko menyampaikan aspek harmonisasi kerja sama bilateral tersebut. Selain itu, disampaikan pula pelibatan transfer teknologi dari proyek jet tempur itu. ”Proyek ini juga berkaitan dengan pengembangan SDM kita agar insinyur-insinyur kita bisa menguasai teknologi yang juga lebih advance,” katanya.
Sebelumnya disampaikan bahwa penetapan alokasi iuran atau cost share sempat tertunda sehingga diperlukan renegosiasi untuk menyelesaikan persoalan ini. Jika sesuai dengan perjanjian, program engineering, manufacturing, anddevelopment (EMD) dalam proyek jet tempur tersebut rampung pada 2026. Namun, hal itu tidak dapat dilaksanakan karena Indonesia masih harus melunasi iuran atau cost share tersebut.
Pada kerja sama ini juga ada pertaruhan hubungan politik kedua negara. Jangan sampai ini dipertaruhkan dan harus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh.
Moeldoko menjelaskan, soal anggaran untuk iuran itu sudah diputuskan oleh Kementerian Keuangan. ”Awalnya kita semangat, lalu poco-poco (maju-mundur), dan sekarang kita semangat lagi, tetapi keuangan negara berkehendak lain,” katanya.
Indonesia menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX. Dua negara bersepakat dalam proyek senila 8 miliar dollar AS atau Rp 121,35 triliun. Dalam proyek itu, Indonesia akan mendapatkan transfer teknologi jet tempur.
Proyek itu diperkirakan akan memproduksi 120 jet tempur untuk Korsel dan 48 jet tempur untuk Indonesia. Sesuai dengan kesepakatan, Indonesia menanggung 20 persen pembayaran.
Berdasarkan catatan Kompas, pada sesi tanya jawab seusai meresmikan Jalan Tol Cisumdawu, Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (11/7/2023), awak media sempat menanyakan kepada Presiden Joko Widodo apakah dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Senin (10/7/2023) juga dibahas soal tagihan pembayaran pesawat tempur KFX.
”(Pertemuan membahas) Mengenai isu-isu pertahanan saja, tapi tidak membahas juga mengenai KFX, tidak berbicara mengenai itu. Mengenai KFX nanti saya tanyakan ke Menteri Keuangan statusnya sampai di mana,” ujar Presiden Jokowi saat itu.
Sehari sebelumnya, Menhan Prabowo yang ditanya awak media seusai pertemuan dengan Presiden Jokowi pada 10 Juli 2023 menuturkan, dirinya melaporkan perkembangan situasi di bidang pertahanan dan geopolitik. Pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut, menurut Prabowo, tidak membahas masalah politik.
”Saya melaporkan beberapa hal di bidang saya, terutama perkembangan di bidang pertahanan, perkembangan dalam industri pertahanan, dan perkembangan hubungan kita dengan beberapa negara di bidang pertahanan,” kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Beberapa waktu sebelumnya, pada Senin (26/6/2023), Menhan Prabowo pun dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Prabowo melaporkan hasil kunjungannya ke luar negeri, yakni ke Eropa. Selain itu, juga ada pembicaraan masalah geopolitik dan perkembangan terakhir di internasional.
Seusai pertemuan pada 26 Juni 2023 itu, soal kabar bahwa Korea Selatan telah menagih pembayaran cost share KFX—yang memiliki nama resmi di Korea sebagai KF-21—sempat ditanyakan awak media kepada Menhan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. ”Ya, itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka. Pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita,” kata Prabowo.
Jawaban serupa disampaikan Prabowo ketika ditanya apakah dananya akan dianggarkan pada tahun 2024. ”Ya, kita, pokoknya, kita penuhi komitmen kita kepada mereka,” kata Prabowo.