Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani memastikan kunjungan Prabowo di Jawa Timur antara lain melakukan lobi-lobi bakal cawapres. Upaya ini dinilai bisa menutupi kelemahan elektoral Prabowo di provinsi itu.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
KOMPAS/WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani (kedua dari kiri) saat meresmikan kantor sekretariat sukarelawan pemenangan Repro Mandiri 08 di Wisma Musi, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Prabowo tengah berada di Surabaya, Jawa Timur, selama dua hari untuk bertemu tokoh-tokoh daerah setempat.
Hingga kini, belum ada pematangan nama bakal cawapres bagi Prabowo karena Partai Demokrat baru saja bergabung di koalisi.
Prabowo dinilai paham salah satu kelemahannya adalah basis pemilih di Jawa Tengah dan Jatim.
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, kini tengah berada di Jawa Timur untuk bertemu sejumlah tokoh daerah setempat. Tak hanya itu, lobi-lobi mengenai bakal calon presiden untuk mendampinginya juga dilakukan. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya menutupi kelemahan Prabowo di daerah pemilih kalangan Nahdlatul Ulama itu.
Adapun partai politik (parpol) pengusung Prabowo dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Demokrat. Hingga kini, sosok yang tepat untuk mendampingi Prabowo dalam Pemilu Presiden 2024 masih belum diumumkan.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo tengah berada di Surabaya, Jatim, selama dua hari untuk bertemu tokoh-tokoh daerah setempat. Menurut rencana, pertemuan itu akan berlangsung besok pagi.
”Ada, dong, (lobi-lobi bakal cawapres), masa tidak ada,” ujar Muzani seusai meresmikan rumah pemenangan sukarelawan Repro Mandiri 08 di Wisma Musi, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
DOKUMENTASI PARTAI GERINDRA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/5/2022).
Hasil lobi-lobi akan dibahas
Saat ditanya lebih spesifik mengenai potensi bakal cawapres di luar koalisi, Muzani menyebut belum mengetahui karena baru akan menyusul Prabowo besok. Hingga kini, nama bakal cawapres terkuat dari KIM antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang diusulkan PAN dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Adapun nama bakal cawapres dari luar koalisi yang mencuat adalah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Kedua tokoh itu sempat diisukan akan mendampingi Prabowo.
Jadi, kami perlu waktu untuk menunggu sampai KIM sudah final agar kami bisa duduk bersama untuk bicara hal yang sangat penting bagi masa depan Indonesia secara lebih komprehensif dan menyeluruh.
Menurut Muzani, parpol anggota KIM perlu bertemu terlebih dahulu untuk membicarakan nama-nama bakal cawapres. Prabowo juga akan menyampaikan hasil lobi-lobinya di Jatim untuk dibahas bersama KIM.
Selain itu, pematangan nama bakal cawapres juga belum berlanjut karena Partai Demokrat baru saja bergabung dengan KIM. Sejumlah partai lain, kata Muzani, juga akan ikut bergabung.
”Jadi, kami perlu waktu untuk menunggu sampai KIM sudah final agar kami bisa duduk bersama untuk bicara hal yang sangat penting bagi masa depan Indonesia secara lebih komprehensif dan menyeluruh,” katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono mengaku tidak tahu perihal kehadiran pengurus, termasuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam agenda Prabowo. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menuturkan, sejumlah pengurus seperti dirinya dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga tidak mengikuti agenda Prabowo di Jatim.
”Saya di Jakarta dan Pak Zulkifli Hasan di Bandung, Jawa Barat,” ujarnya.
Bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kedua dari kiri), dan Ketua Umum Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer (kiri) bersorak seusai memberikan sambutan di rumah pemenangan sukarelawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Memperhitungkan capaian elektoral
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adi Prayitno, memandang saat ini Prabowo tengah memasukkan nama-nama bakal cawapres selain Erick Thohir dan Airlangga Hartarto. Ketua Umum Gerindra itu juga dinilai paham salah satu kelemahannya adalah basis pemilih di Jawa Tengah dan Jatim yang didominasi kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
”Mungkin dalam kalkulasi politik Prabowo, sosok Erick dan Airlangga belum mampu menutupi kelemahan Prabowo. Jadi, sosok Khofifah tidak heran menjadi salah satu alternatif,” ungkapnya.
Di sisi lain, peran Khofifah akan lebih besar ketika ia ditetapkan sebagai pendamping Prabowo. Apabila hanya sebagai tim sukses (timses), maka dampaknya terhadap capaian elektoral tidak terlalu signifikan. Sebab, ikatan emosional pemilih NU di Jawa Tengah dan Jatim terkait posisi cawapres dan timses berbeda.