Wapres Amin Ajak Negara Berkembang Membangun Demokrasi Ekonomi
Lanskap ekonomi dunia dalam 20 tahun terakhir diyakini telah memperparah jurang kepentingan. Wapres Ma’ruf Amin mengajak negara-negara berkembang mengoptimalkan kesempatan dalam membangun demokrasi ekonomi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Distribusi kekayaan dan pendapatan yang tidak merata telah menjadi sebuah pandemi global yang membutuhkan penanganan serius para pemimpin politik dan bisnis. Penyelesaian persoalan ini adalah pilihan politis yang mesti dilakoni secara sadar dan sengaja.
Tujuannya agar pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Lanskap perekonomian dunia dalam dua dekade terakhir diyakini telah memperparah jurang ketimpangan.
”Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua, khususnya negara-negara berkembang, untuk mengoptimalkan segala kesempatan yang mengemuka di tengah begitu menantangnya kondisi ekonomi dan geopolitik global, untuk membangun demokrasi ekonomi,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan pidato kunci pada High Level Dialogue World Islamic Entrepreneur Summit 2023 di Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/9/2023).
Saya mengajak kita semua, khususnya negara-negara berkembang, untuk mengoptimalkan segala kesempatan yang mengemuka di tengah begitu menantangnya kondisi ekonomi dan geopolitik global, untuk membangun demokrasi ekonomi.
Mengawali sambutannya, Wapres Amin menuturkan, ada begitu banyak forum yang membahas visi pertumbuhan ekonomi dan cara merealisasikannya. Sebagian data tentang pertumbuhan ekonomi menghadirkan optimisme yang perlu terus dihidupkan agar semangat untuk bergerak demi merealisasikan kesejahteraan juga terus menyala.
”Di lain pihak, kita tidak dapat menutup mata terhadap persoalan global yang semakin memburuk, yaitu masalah ketimpangan, baik di dalam negara maupun antarnegara,” kata Wapres Amin.
Menurut Wapres Amin, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat potensial untuk digerakkan sebagai bagian dari upaya pembangunan perekonomian yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan jumlah UMKM yang dominan dan tersebar luas.
Pemerintah Indonesia secara serius mengembangkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia, antara lain melalui regulasi yang mengatur tentang pengembangan kewirausahaan nasional.
Dukungan lain yang disediakan pemerintah mencakup insentif dan penyediaan infrastruktur, penyiapan sumber daya manusia, sumber pembiayaan, kemudahan akses pasar, hingga penyediaan pendidikan dan pelatihan.
”Arahnya adalah menciptakan wirausaha baru, kemudian mendorong mereka untuk naik kelas menjadi wirausaha yang mapan dan sanggup menjadi mentor bagi wirausaha lainnya,” ujar Wapres Amin.
Wapres Amin menuturkan, model bisnis tematik kewirausahaan dikembangkan melalui skema wirausaha pemuda, wirausaha perempuan, wirausaha sosial, wirausaha desa, dan wirausaha teknologi.
Ikhtiar Indonesia dalam mewujudkan kemajuan dan pembangunan ekonomi yang lebih baik juga dilakukan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru yang menjanjikan.
Beberapa hari lalu, dalam acara ASEAN Business Awards 2023 di Jakarta, saya sampaikan pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi pesantren.
”Beberapa hari lalu, dalam acara ASEAN Business Awards 2023 di Jakarta, saya sampaikan pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi pesantren,” katanya.
Indonesia memiliki puluhan ribu pesantren sampai ke pelosok negeri. Saat ini lebih dari 4 juta santri tengah menimba ilmu di pesantren. ”Itu sebabnya, pengembangan ekonomi di lingkup pesantren menjadi bagian dari strategi untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Wapres Amin.
Sementara itu, visi Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia juga terus dikerjakan lewat strategi pengembangan sektor unggulan industri halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, kewirausahaan syariah, serta infrastruktur dan ekosistem pendukung.
Indonesia optimistis prospek ekonomi syariah skala global akan makin cerah, terlebih dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2023, yang berlangsung pada 6-9 September 2023, bertujuan memajukan ekonomi dan kewirausahaan Islam. Ajang ini terselenggara hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar, dan Pemerintah Provinsi Sumbar bersama dengan para pengusaha muslim.
WIES 2023 dihadiri oleh 13 delegasi dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan non-OKI, seperti pemangku kebijakan industri halal, sektor pariwisata, perempuan pengusaha, dan pengusaha muda.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, para duta besar negara sahabat, wali kota dan bupati se-Sumatera Barat, delegasi dan wakil dari 17 negara, Ketua Panitia Penyelenggara WIES 2023 Sari Lenggogeni, serta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Provinsi Sumbar.
Wadah buka peluang
Sandiaga Uno menuturkan, WIES merupakan wadah untuk membuka peluang dan wawasan para wirausaha di Indonesia untuk berhubungan dengan para pengusaha, pedagang, atau saudagar dari beberapa negara.
”(WIES) ini adalah summit pertama secara global yang hak kekayaan intelektualnya dimiliki Pemerintah Provinsi (Sumbar). Kami, di pemerintah pusat, akan mendukung Sumbar untuk mengembangkan ini karena harapannya ekosistem halal dunia bisa ditopang oleh Sumatera Barat, khususnya Kota Padang,” ujarnya.
Bersama WIES, mari kita gelorakan semangat kewirausahaan yang kuat, semangat kolaborasi global, dan semangat inklusivitas ekonomi.
Saat menyampaikan laporan, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menuturkan, Pemerintah Provinsi Sumbar dan masyarakat setempat pada tahun ini berkomitmen mengaktifkan potensi lokal. Mereka juga mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif dan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Salah satunya dengan mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun kunjungan wisata, yaitu Visit Beautiful West Sumatra 2023. ”Bersama WIES, mari kita gelorakan semangat kewirausahaan yang kuat, semangat kolaborasi global, dan semangat inklusivitas ekonomi,” kata Mahyeldi.