PKS Menunggu Kepastian, PAN Klaim PKB Masih Dukung Prabowo
Wacana duet Anies-Muhaimin memicu kehebohan dan ketidakpastian. Sejumlah partai politik kini masih membahas wacana duet itu di internal parpol masing-masing.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
Dengan mencuatnya wacana duet Anies-Muhaimin, PKS menunggu kepastian informasi lanjutan mengenai kondisi koalisi.
PKS tetap mendukung Anies sebagai bakal capres.
Sekjen PAN Eddy Soeparno memastikan, PKB masih solid bersama Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS masih menunggu kepastian dalam merespons wacana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden-calon wakil presiden. Di sisi lain, Partai Amanat Nasional atau PAN mengklaim PKB masih solid dalam Koalisi Indonesia Maju.
Isu duet Anies-Muhaimin itu muncul dari pernyataan Partai Demokrat yang menyebut bahwa Partai Nasdem mengkhianati piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah disepakati para anggotanya, yakni Demokrat, PKS, dan Nasdem. Wacana itu pun dikonfirmasi oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bahwa paduan Anies, bakal capres yang diusung KPP, dengan Muhaimin yang merupakan Ketua Umum PKB itu kemungkinan bisa terjadi, tetapi belum keputusan resmi.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (1/9/2023), mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian informasi lanjutan mengenai kondisi koalisi. ”PKS masih rapat, setelah Maghrib sepertinya sudah selesai,” ujarnya.
PKS masih dukung Anies
Kendati begitu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Almuzammil Yusuf menyebut, partainya tetap merujuk pada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII. Dalam konteks tersebut, PKS secara resmi mendukung dan mengusung Anies sebagai bakal capres.
PKS juga berpegang pada kesepakatan piagam koalisi yang menyatakan penentuan bakal cawapres akan ditentukan oleh Anies. ”Karena itu, kami akan berjuang sebaik-baiknya dalam menjalankan amanat tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menuturkan, Koalisi Indonesia Maju hingga saat ini masih solid mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Adapun Koalisi Indonesia Maju beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan PKB.
Meskipun demikian, perkembangan situasi terkini terhadap wacana duet Anies-Muhaimin tengah dikaji oleh PAN. Saat ditanya mengenai komunikasi antarpartai dalam koalisi, Eddy menyebut, belum ada pembicaraan atau pembahasan lebih lanjut, baik dengan PKB, Partai Golkar, maupun Partai Gerindra.
”Intinya, Koalisi Indonesia Maju masih solid mendukung Prabowo sebagai bakal capres. Perkembangannya akan kami ikuti dari menit ke menit, jam ke jam, semoga dukungan ke Prabowo akan terus meningkat,” ucapnya.
Intinya, Koalisi Indonesia Maju masih solid mendukung Prabowo sebagai bakal capres.
Adapun label pengkhianat diberikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya kepada Partai Nasdem. Hal ini akibat tak adanya komunikasi antara Anies dan pimpinan partai anggota KPP, yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
”Dalam urusan ini, Anies tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat. Hal ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati,” ujar Teuku dalam keterangan tertulis.
Merespons label pengkhianat yang disematkan ke partainya, Surya Paloh pada Kamis malam, menyatakan turut prihatin karena harapan untuk terus bersama terkesan sirna. Pada dasarnya, Partai Nasdem tidak menolak usulan Partai Demokrat untuk mencalonkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai pendamping Anies.
Duet Anies-Muhaimin, menurut Ketua Umum Partai Nasdem itu, masih berupa kemungkinan dan berpotensi terjadi meski belum sepenuhnya resmi. Selain itu, nama Muhaimin untuk mendampingi Anies juga tidak dipersiapkan sama sekali oleh koalisi.
”Saya hormati apa pun keputusan Partai Demokrat. Perihal koalisi, kami harapkan yang terbaik. Kalau bisa tidak bubar dan apa yang direncanakan sebelumnya bisa tercapai,” ujarnya.