Ketika Jokowi Mengajak Berbagi Podium Kepresidenan
Ada satu peristiwa ringan, namun bermakna kesetaraan, terkait podium kepresidenan berlambang Garuda Pancasila yang kerap digunakan Presiden Joko Widodo saat berpidato. Seperti apa kisahnya?
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada acara LPDP Fest yang digelar di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Semua berawal ketika Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim hendak menyampaikan laporan pada acara LPDP Fest yang digelar di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (3/8/2023) petang. Saat itu di panggung ada dua podium. Podium dengan lambang Garuda Pancasila ditempatkan di tengah, satu podium lagi tanpa lambang apa pun atau polos diletakkan agak di pinggir.
Nadiem sempat hendak berpidato di podium Garuda, sebut saja begitu untuk mudahnya. Namun, kemudian Nadiem diarahkan untuk berpidato di podium polos.
Selesai Nadiem bicara, giliran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyampaikan pidato laporannya. Sejak awal, Sri Mulyani langsung memilih berdiri di podium polos, bukan di podium Garuda yang disediakan bagi Kepala Negara untuk menyampaikan pidatonya.
”Kalau saya sudah tahu, Bapak (Presiden Jokowi), (saya) podiumnya di sini. Enggak boleh di situ,” kata Sri Mulyani sambil menunjuk ke arah podium Garuda.
Di tengah suasana acara yang ceria, Sri Mulyani pun melontarkan canda kepada Nadiem yang sempat hendak berpidato di podium Garuda. ”Pak Nadiem memang sering harus diedukasi,” kata Sri Mulyani, disambut tawa ratusan hadirin yang memenuhi ruang pertemuan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan pada acara LPDP Fest yang digelar di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Presiden Jokowi tampak terkesan dengan peristiwa Nadiem ”salah podium” ini. Terbukti, pada awal sambutannya, Kepala Negara menyinggung soal tersebut dan tak lupa menyisipkan ”sejarah kecil” tentang kebiasaan yang terbangun di masa pandemi Covid-19 untuk menempatkan lebih dari satu podium di panggung.
”Tadi saya inget lagi urusan podium ini, lho. Ini dimulai karena peristiwa Covid. (Ada protokol kesehatan agar menjaga jarak) Sehingga, waktu Covid dulu ada tiga podium. Di sana satu, di sini satu, di sana satu,” kata Presiden Jokowi sembari menunjuk sisi kanan, tengah, dan kiri panggung.
Presiden Jokowi tampak terkesan dengan peristiwa Nadiem ’salah podium’ ini.
Sejurus kemudian Presiden Jokowi pun melontarkan pertanyaan mengapa sekarang masih ada lebih dari satu podium, padahal Indonesia sudah melangkah dari pandemi ke endemi. ”Sekarang udah enggak ada Covid, kok masih ada dua (podium) ini untuk apa, gitu lho?” kata Presiden Jokowi.
Tampilan podium kepresidenan tempat Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun kembali mengungkit peristiwa beberapa menit sebelumnya saat Nadiem diminta bergeser ke podium polos. ”Tadi sebenarnya Pak Nadiem di sini pun saya enggak marah, kok. Tapi Pak Menteri Pendidikan sendiri yang takut,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun meneruskan candaannya ke Nadiem. ”(Tadi berpidato) Di sini aja. Didorong (untuk berpidato) di (podium polos) sana, jangan mau. ’Saya pengin di sini,’ gitu lho. Wong, urusan podium (saja). Setelah ini podium satu saja. Jangan ada kayak diskriminatif gitu,” kata Presiden Jokowi.
Di tengah derai tawa hadirin, tak lupa tepuk tangan pun membahana mengapresiasi pernyataan bernuansa egaliter yang disampaikan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi tampak tidak keberatan ketika ada yang berpidato di podium Garuda yang selama ini disiapkan khusus bagi dirinya sebagai kepala negara.
Entah kebetulan atau memang arahan Presiden sudah dipahami petugas urusan protokoler, pada keesokan harinya terlihat hanya ada satu podium yang diletakkan di panggung saat Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2 Cigombong-Cibadak di Pintu Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian Jalan Tol Ciawi-Sukabumi ruas Cigombong-Cibadak di Gerbang Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Sebagai perbandingan, dua hari sebelumnya, pada peresmian pembukaan Gelar Batik Nusantara di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8/2023), terlihat juga ada dua podium yang ditempatkan di panggung. Podium Garuda ada di tengah panggung untuk Presiden Jokowi berpidato. Dan, satu lagi, podium polos di pinggir sebagai tempat bagi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Ketua Pelaksana Gelar Batik Nusantara Diana Santosa menyampaikan laporannya.
Presiden yang tidak terlalu memusingkan urusan formalitas berkaitan podium kepresidenan ini pernah pula ditunjukkan oleh Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama.
Podium Presiden Obama
Kisah seorang presiden yang tidak terlalu memusingkan urusan formalitas berkaitan dengan podium kepresidenan ini pernah pula ditunjukkan oleh Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama saat berpidato pada ajang Most Powerful Women Summit yang digelar majalah Fortune. Pada acara yang digelar 5 Oktober 2010 tersebut, logo Elang Amerika, simbol kepresidenan AS, yang terpasang di podium jatuh menggelinding.
”Upss...,” kata Obama sembari melongok ke arah bawah, mencari-cari asal suara berdebum yang ternyata diakibatkan jatuhnya logo Elang Amerika tersebut.
Keberadaan mikrofon di podium Obama tak pelak menjadikan suara jatuhnya logo tersebut teramplifikasi sehingga terdengar cukup nyaring di ruangan. Jangan ditanya, tentu saja hadirin saat itu sontak tertawa melihat gestur Obama dalam merespons insiden dadakan seperti itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan keterangan pers setelah pertemuan bilateral kedua negara di Bali Nusa Dua Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11/2011).
Namun, dengan kemampuan dan gaya khas penguasaan dirinya saat berkomunikasi di depan khalayak, Obama dalam sekejap berhasil meredakan tawa hadirin dan, tentu, juga meredam ketegangan petugas protokoler di belakang panggung akibat insiden jatuhnya logo Elang Amerika dari dudukannya di podium tersebut.
”Oh, goodness. That’s all right. All of you know who I am. (Oh, astaga. Tapi tidak apa-apa. Toh, Anda semua tahu siapa saya),” seloroh Obama yang dengan piawai dan jitu mampu menyadarkan publik bahwa status sebagai presiden tidak tergantung hanya pada hal-hal yang bersifat simbolik seperti podium berlambang kepresidenan.
Podium berlambang kepresidenan memang disediakan bagi presiden. Namun, saat berpidato di podium yang kebetulan logo kepresidenannya sedang jatuh menggelinding pun, Obama tetaplah sang Presiden AS.
Moral ceritanya, ada banyak cara untuk menanamkan dan melestarikan nilai-nilai demokrasi yang, antara lain, menjunjung kesetaraan antarmanusia tanpa disekat-sekat perbedaan. Salah satunya dalam memaknai podium kepresidenan.