Megawati Ingatkan Ada Pihak yang Gunakan Politik Pecah Belah
Dalam acara konsolidasi PDI-P, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak menyebutkan pihak yang ingin memecah belah partainya. Namun, belakangan, ada sejumlah kader PDI-P yang terkesan mendukung bakal capres partai lain.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganMegawati Soekarnoputri mengingatkan kepada semua kadernya agar berhati-hati terhadap pihak-pihak yang ingin memecah belah partai. Mereka pun diingatkan untuk tetap taat pada peraturan partai. Partai tak segan-segan meminta kadernya untuk mundur atau menjatuhkan sanksi pemecatan jika ”membelot” dengan mendukung bakal calon presiden selain Ganjar Pranowo.
PDI-P kian intens mengonsolidasikan kekuatan internal partai. Konsolidasi internal yang dihadiri oleh ratusan kepala daerah dan pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P dari seluruh wilayah di Indonesia dilakukan secara tertutup di Sekolah PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dalam dua tahap, yakni pada Senin (31/7/2023) dan Rabu (2/8/2023). Megawati dan bakal calon presiden (capres) dari PDI-P, Ganjar Pranowo, hadir langsung dalam dua pertemuan tersebut.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/8/2023), mengatakan, dalam acara konsolidasi itu, PDI-P menguatkan disiplin kader partai dalam menghadapi Pemilu 2024. Seluruh kader harus menaati peraturan partai dan tidak boleh membuat rakyat kecewa.
”Disiplin partai memang menjadi bagian dari kultur partai. Ibu Mega mengingatkan hal tersebut karena dalam politik, meski partai terus mengedepankan etika politik, ada juga pihak lain yang menggunakan jurus kolonial devide et impera (politik pecah belah/politik adu domba). Karena itulah, disiplin menjadi ciri dan kultur PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Hasto pun mengingatkan kepada seluruh kader di daerah agar solid dan berdisiplin mendukung Ganjar Pranowo. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, lanjutnya, tak segan-segan meminta kadernya untuk mundur atau menerima sanksi pemecatan jika ada yang membelot dengan mendukung bakal capres lain.
Untuk diketahui, belakangan sejumlah kader partai berlambang banteng moncong putih itu didapati melakukan manuver politik dengan bertemu bakal capres lain. Mereka adalah Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko. Effendi sempat mengundang bakal capres dari Parati Gerindra Prabowo Subianto ke dalam acara rapat kerja nasional perkumpulan warga Batak bermarga Simbolon pada 7 Juli 2023 lalu. Tak lama, pada 18 Juli 2023, Budiman Sudjatmiko juga menemui Prabowo di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Melihat manuver politik kedua kadernya itu, DPP PDI-P langsung memanggil dan meminta klarifikasi dari mereka. Dari hasil klarifikasi, DPP PDI-P melihat kedua kadernya tersebut masih tetap tegak lurus pada keputusan partai yang telah mengusung Ganjar. Effendi dan Budiman pun tidak diberikan sanksi.
Menjadi juru kampanye terbaik
Dalam acara konsolidasi partai pada Rabu kemarin, lima wali kota yang hadir juga membacakan secara langsung rekomendasi mereka terkait dengan upaya pemenangan PDI-P dan Ganjar di Pemilu 2024 kepada DPP PDI-P. Kelima wali kota itu ialah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Wali Kota Tidore Ali Ibrahim.
Hasto mengungkapkan, rekomendasi yang dibacakan oleh para wali kota tersebut mencakup aspek-aspek strategis pemenangan pemilu, pergerakan mesin politik partai yang menyatu dengan sukarelawan dan rakyat, serta komitmen para kepala daerah dalam menenangkan PDI-P dan Ganjar pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, banyak ide-ide kreatif pula yang disampaikan oleh para wali kota.
”Prinsipnya, seluruh kepala daerah siap bergotong royong, menjadi juru kampanye, dan juga gerakan menggalang akar rumput,” kata Hasto.
Ia melanjutkan, konsolidasi ini penting untuk memantapkan kesiapan seluruh organ partai jelang Pemilu 2024. Dengan begitu, seluruh kader bisa semakin solid dan militan untuk memenangkan PDI-P dan Ganjar Pranowo.
”Ibu meminta agar disiapkan juru kampanye yang terbaik. Saksi yang militan dan mengetuk pintu rakyat melalui gerakan door to door. Kulo nuwun (ucapan salam dalam bahasa Jawa ketika bertamu), cari simpati rakyat. Intinya, Ibu Megawati meminta kepada seluruh pengurus serta kader agar gerak partai mampu diorganisir dengan baik,” ujar Hasto.
Eriko Sotarduga
Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga sependapat dengan Hasto bahwa upaya pemenangan Ganjar di Pilpres 2024 harus lebih mendetail dengan pendekatan kedaerahan masing-masing.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat juga menegaskan pentingnya militansi tinggi dari para keder untuk pemenangan PDI-P dan Ganjar pada pemilu nanti, mulai dari penggalangan tokoh, memperkuat akar rumput, menugaskan kader partai di setiap TPS, serta menyiapkan saksi pemilu, juru kampanye, tim komunikasi, dan tim sosial media yang andal.
Membahas bersama senior
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023), mengatakan, partainya sejauh ini belum menentukan arah dukungan kepada bakal capres tertentu. Dalam penentuan arah dukungan tersebut, pihaknya juga bakal membahasnya bersama para senior partai terlebih dahulu.
”Tentu nanti kami akan bahas lagi dengan para senior,” ujar Airlangga.
Pada prinsipnya, lanjut Airlangga, komunikasi Golkar dengan partai lain terus berjalan. Termasuk di antaranya dengan PDI-P, pembicaraan melalui tim teknis kedua partai juga intens dilakukan. ”Pembicaraan semua jalan terus,” ucapnya.
Sehari sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa Golkar tidak akan mengusung Anies Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera). Namun, ia tak menjelaskan alasannya. Hanya ada dua opsi bagi Golkar, menurut Airlangga, yakni antara mengusung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, bakal capres dari Partai Gerindra.