Partai Bulan Bintang Tegaskan Dukung Prabowo pada 2024
Partai Bulan Bintang menyatakan sikap untuk ikut mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Umum 2024.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Partai Gerindra menerima dukungan dari Partai Bulan Bintang untuk mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2024. Meski PBB menyatakan mendukung tanpa syarat, tetapi nama Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra tetap disodorkan untuk menjadi calon wakil Prabowo.
Dukungan disampaikan saat kunjungan rombongan fungsionaris Partai Gerindra berkunjung ke Kantor DPP Partai Bulan Bintang, di Jakarta, Senin (24/7/2023). Pertemuan dihadiri sejumlah pengurus Partai Bulan Bintang seperti Sekretaris Jenderal Afriansyah Noor dan Ketua Majelis Syuro DPP Partai Masrur Anhar. Sementara rombongan Gerindra dipimpin Sekjen Ahmad Muzani diikuti beberapa kader lain, di antaranya Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman, Dewan Pembina Gerindra Andre Rosiade, dan Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Ariza Patria.
Afriansyah Noor mengatakan, pihaknya mendukung penuh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) pada kontestasi politik 2024. Partai Bulan Bintang juga menyerahkan keputusan calon wakil presiden (cawapres) pada Prabowo.
Meski demikian, Afriansyah tak menampik jika partainya juga menyodorkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menjadi cawapres Prabowo. Walau usulan itu tak diterima, Partai Bulan Bintang tidak akan mengubah dukungan pada Prabowo.
”Tetap seribu persen kami dukung Pak Prabowo jadi capres. Tidak akan ragu kami karena bagaimanapun ini keputusan bulat dan mudah-mudahan semua itu surat, takdir dari Allah,” ujar Afriansyah.
Dia juga menyebutkan, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan telah mengukir sejumlah prestasi. Berbagai hal positif jadi teladan bagi kader Partai Bulan Bintang sehingga pihaknya tak ragu untuk mendukung Prabowo sebagai capres.
Afriansyah mengklaim, Presiden Joko Widodo merestui keputusan Partai Bulan Bintang ini. Menurut dia, Presiden merespons dengan senyuman ketika Afriansyah berbicara secara pribadi dengannya. ”Jadi, senyum itu maknanya dalam. Insya Allah, dukungan kami kepada Pak Prabowo akan direstui oleh Pak Jokowi sebagai Presiden RI,” kata Afriansyah.
Muzani memahami jika tiap partai yang mendukung berharap agar kadernya dapat menjadi cawapres Prabowo. Namun, ia menegaskan pula bahwa 13 Agustus 2022, Gerindra telah menandatangani kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Alhasil, sejauh ini bakal cawapres Prabowo adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Menurut Muzani, Partai Bulan Bintang merupakan partai dengan akar kerakyatan dan keumatan yang kuat. Partai ini juga memahami masalah yang terjadi di sekitarnya, antara lain mengenai pangan, energi, dan air. Prabowo juga menawarkan masalah-masalah itu sebagai prioritas untuk diselesaikan ketika menjabat sebagai presiden.
”Ini menjadi cara pandang yang sama dengan Prof Yusril dan Partai Bulan Bintang. Itulah yang mempercepat ketika Partai Bulan Bintang mengambil keputusan untuk segera mendukung Pak Prabowo Subianto,” ujar Muzani.
Deklarasi Partai Bulan Bintang untuk mengusung Prabowo menjadi capres akan dilaksanakan pada Minggu (30/7/2023).
Romantisisme berulang
Keputusan Partai Bulan Bintang untuk mendukung Prabowo dianggap membaca arah ”angin” politik saat ini. Hal itu merupakan keputusan yang rasional guna mendukung Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, pilihan Partai Bulan Bintang berdasarkan pertimbangan rasional sebab Prabowo saat ini sedang di atas angin. Ia memiliki elektabilitas tinggi, dekat dengan Presiden Jokowi, bahkan sukarelawan-sukarelawannya banyak yang mendukung Prabowo.
”Kita lihat saja nanti perkembangannya seperti apa. Apakah memang Prabowo dengan pasangannya siapa bisa memenangi pertarungan atau tidak. Tentu kita harus lihat secara komprehensif ke depan,” ujar Ujang.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan, selama ini partai-partai nonparlemen lama tak diperhitungkan karena dianggap gagal untuk memenangi pertarungan politik pada tingkat legislatif. Sering kali dukungan mereka dianggap sebelah mata.
Namun, dalam rezim pemilu satu orang, satu suara atau one man, one vote, suara tiap orang bernilai signifikan. Maka, dukungan Partai Bulan Bintang secara elektoral akan berdampak bagi Prabowo. ”Saya kira kalau bukan (partai) parlemen, tetapi mereka punya basis konstituen dan basis massa,” kata Adi.
Ia menambahkan, Partai Bulan Bintang akan memberi warna ”hijau” pada koalisi Prabowo yang berbasis islamisme. Berkaca pada Pilpres 2014, Partai Bulan Bintang juga mendukung Prabowo, sehingga keputusan saat ini merupakan romantisisme politik yang berulang.