Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan, PKB akan berkoalisi dengan partai politik apa pun, tetapi syaratnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi bakal capres atau cawapres di Pilpres 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Meski sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa tidak menutup kemungkinan untuk berpindah haluan. Salah satu opsi perpindahan adalah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga telah menyampaikan ajakan secara khusus kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Peluang itu terbuka seiring dengan belum adanya kesepakatan di antara PKB dan Gerindra untuk menetapkan Muhaimin sebagai calon wakil presiden yang bakal diusung koalisi.
Tawaran kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terungkap seusai peringatan Hari Lahir Ke-25 PKB di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).
Seusai mengikuti acara tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani menyampaikan bahwa pihaknya berharap PKB bisa bekerja sama dengan PDI-P pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tak hanya itu, Puan juga menyebut bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan salah satu dari lima tokoh bakal calon wakil presiden (cawapres) yang dipertimbangkan partai untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (capres) dari PDI-P.
Puan menjadi salah satu elite partai yang hadir dalam acara tersebut. Sepanjang acara berlangsung, Puan duduk diapit oleh Muhaimin dan Prabowo.
Menanggapi pernyataan Puan, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid meyakini bahwa pernyataan Puan tak sekadar memberikan harapan palsu. PKB pun mengapresiasi tawaran kerja sama tersebut. ”Ini angin segar, kami hormati dan apresiasi,” kata Jazilul saat dihubungi dari Jakarta, Senin (24/7/2023).
Kendati demikian, saat ini PKB tetap melanjutkan kerja sama yang telah dibangun dengan Partai Gerindra selama 11 bulan terakhir. PKB dan Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pada pertengahan Agustus tahun lalu. Saat koalisi terbentuk, kedua partai sama-sama mendorong ketua umumnya untuk menjadi bakal capres sesuai dengan mandat partai politik (parpol) masing-masing.
Akan tetapi, dalam beberapa waktu terakhir, ada kesepahaman bahwa KKIR akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Sementara itu, Muhaimin mendapatkan porsi untuk menentukan bakal cawapres, baik untuk dirinya sendiri maupun tokoh lain yang dia tunjuk. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan dan keputusan resmi dari KKIR ihwal pasangan bakal capres dan cawapres yang akan diusung.
”Ya, kami cuma berusaha maksimal sebab kami tidak bisa menentukan jalannya takdir,” kata Jazilul.
Ia menambahkan, ikrar yang disampaikan para kader PKB di Stadion Manahan memperlihatkan sikap partai yang tegas dan jelas. Sikap dimaksud adalah mendukung Muhaimin untuk maju di Pilpres 2024, baik sebagai capres maupun cawapres. Sikap itu juga yang menjadi dasar pengambilan keputusan PKB dalam menentukan rekan koalisi.
”PKB akan berkoalisi dan melanjutkan koalisi dengan partai apa pun, dengan syarat Gus Muhaimin menjadi bakal capres atau bakal cawapres. Itulah yang menjadi syarat untuk berjuang bersama PKB,” ujar Jazilul.
Oleh karena itu, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan PKB akan berpindah haluan dari KKIR ke barisan PDI-P. Apalagi jika PDI-P bersedia memberikan tiket bakal cawapres untuk Muhaimin. ”Logikanya begitu (akan berpindah haluan),” ujarnya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hubungan antara Gerindra dan PKB masih terjalin dengan baik. Komunikasi terus berjalan secara intensif. Komunikasi itu untuk memastikan keberlanjutan kerja sama politik pada 2024.
Muzani menambahkan, pihaknya juga mendengar kabar mengenai tawaran kerja sama dari PDI-P kepada PKB. Gerindra sangat menghargai itu karena menunjukkan posisi penting PKB dan Muhaimin di tengah politik nasional. Gerindra juga telah berulang kali menegaskan bahwa Muhaimin memegang peran utama untuk mendampingi atau menentukan bakal cawapres yang akan menjadi pasangan Prabowo.
Oleh karena itu, Gerindra yakin PKB tidak akan berpindah haluan dalam menghadapi Pilpres 2024. ”Insya Allah tidak (berpindah haluan) karena hubungan kami dengan PKB secara personal bagus, institusionalnya bagus, organisasinya bagus, di antara ketua umum, sekretaris jenderal, dan personel masing-masing juga bagus. Saling memercayai,” ujar Muzani seusai berkunjung ke Kantor DPP Partai Bulan Bintang, Senin sore.
Gerindra juga akan terus menjaga hubungan baik untuk menjaga keutuhan koalisi. Salah satunya dengan kedatangan Prabowo dalam peringatan Hari Lahir Ke-25 PKB kemarin. Sebelumnya, Muhaimin juga kerap bersilaturahmi ke kediaman Prabowo.