KSP Dukung Penyelenggaraan Festival HAM, Sejalan dengan Pemikiran Presiden
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Festival HAM yang akan diadakan di Singkawang sejalan dengan pemikiran Presiden Jokowi agar semua proses pembangunan mengedepankan hak asasi manusia.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers seusai penandatanganan nota kesepahaman terkait penyelenggaraan Festival Ke-7 HAM di ruang rapat utama Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Kantor Staf Presiden mendukung penuh inisiatif pemikiran International NGO Forum on Indonesian Development dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam penyelenggaraan Festival Hak Asasi Manusia. Festival Ke-7 HAM pada Oktober 2023 direncanakan digelar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
”KSP (Kantor Staf Presiden) memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini. Ini inline dengan apa yang telah dipikirkan Bapak Presiden bahwa semua proses pembangunan, baik pusat maupun daerah, harus mengedepankan persoalan HAM,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan keterangan pers seusai penandatanganan nota kesepahaman penyelenggaraan Festival Ke-7 HAM di ruang rapat utama Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
HAM mesti dikedepankan dalam pembangunan di berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Moeldoko mengatakan, HAM mesti dikedepankan dalam pembangunan di berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan politik. ”Ada beberapa hal yang bernilai positif dari Pemerintah (Kota) Singkawang ini dan itu langsung berkontribusi bagi masyarakat, khususnya di Singkawang. Nanti, harapan kita, dari sebuah festival ke festival berikutnya, menjadi faktor pengungkit bagi daerah-daerah lain untuk mengikuti apa yang sudah bagus di sebuah daerah atas pelaksanaan HAM,” ujar Moeldoko.
Suasana penandatanganan nota kesepahaman terkait penyelenggaraan Festival Ke-7 Hak Asasi Manusia antara Kantor Staf Presiden, Komnas HAM, INFID, dan Pemerintah Kota Singkawang di ruang rapat utama Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Iwan Misthohizzaman menyampaikan, Festival HAM dalam penyelenggaraan yang ketujuh kalinya ini menjadi penanda bagi sebuah sikap organisasi masyarakat sipil, Komnas HAM, dan juga pemerintah dalam mengapresiasi dan merayakan capaian-capaian penegakan serta penghormatan HAM di Indonesia.
”Alasan yang disampaikan kenapa memilih Singkawang pada tahun ini salah satunya adalah capaian konsistensi Singkawang menjadi kota yang toleran, yang sangat progresif. Dalam beberapa tahun mereka berada di posisi kedua, kemudian terus melakukan upaya-upaya pembelajaran dari tempat lain,” kata Iwan.
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, pihaknya bersama KSP dan Pemerintah Kota Singkawang akan bekerja sama untuk menyelenggarakan Festival HAM yang ketujuh tahun ini. Bagi Komnas HAM, penyelenggaraan festival ini merupakan peringatan dalam konteks 30 tahun Komnas HAM.
”Kami juga ingin menyebarluaskan kepada publik bahwa kerja-kerja Komnas HAM tidak hanya mencakup penyelidikan-penyelidikan pelanggaran HAM, tetapi juga upaya-upaya pemajuan dan pemenuhan HAM, khususnya melalui penguatan peran pemerintah daerah, yaitu pemerintah kota dan kabupaten,” ujar Atnike.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Bermacam foto tentang seluk-beluk Singkawang ditampilkan dalam pameran fotografi Memoar Orang-orang Singkawang di Bentara Budaya Yogyakarta, Kotabaru, Yogyakarta, Sabtu (10/9/2022). Pameran ini mengetengahkan masyarakat Singkawang yang mewakili kematangan budaya toleransi di Indonesia.
Atnike menuturkan, salah satu alasan pemilihan Singkawang adalah adanya dimensi toleransi yang tumbuh baik dan hidup di kota itu. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lainnya.
”Kebinekaan adalah sebuah takdir bagi Indonesia. Namun, keadilan, toleransi, dan juga inklusivitas adalah sesuatu yang harus terus kita rawat bersama. Itulah harapan dan isi dari pelaksanaan Festival HAM tahun 2023 di Kota Singkawang, nanti bulan Oktober,” ujar Atnike.
Kebinekaan adalah sebuah takdir bagi Indonesia. Namun, keadilan, toleransi, dan juga inklusivitas adalah sesuatu yang harus terus kita rawat bersama.
Adapun Penjabat Wali Kota Singkawang Sumastro mengatakan, seluruh elemen masyarakat Singkawang sampai sejauh ini hidup dalam koridor toleransi dan menghormati HAM. Apresiasi dan ucapan terima kasih disampaikannya atas penandatanganan nota kesepahaman dan pemberian kepercayaan kepada Kota Singkawang sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Ke-7 HAM pada tahun 2023.
”Mudah-mudahan kepercayaan, harapan, dari kita semua untuk penyelenggaraan festival kali ini dapat berjalan dengan baik. Juga daerah-daerah lain di Indonesia tentu kita berharap ekosistem toleransi dan menghormati hak asasi manusia ini menjadi bagian dari sebuah way of life kami (yang) sejak dahulu dan mudah-mudahan ke depan akan terus kami pelihara dalam sebuah semangat dinamika yang selalu utuh lebih maju lagi,” ujar Sumastro.