Pertemuan Prabowo dan Megawati Disebut Tinggal Menunggu Waktu
Pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal menunjukkan hal yang positif bagi publik, khususnya menjelang Pemilu 2024.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan antara Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sedang dijadwalkan. Prinsipnya, PDI-P terbuka untuk bekerja sama dengan partai mana pun. Bagi Gerindra, pertemuan ini ingin menunjukkan kedua partai memiliki kesamaan membangun Indonesia meski setiap partai sudah memiliki bakal calon presidennya sendiri.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani saat ditemui di DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023), mengatakan, Megawati direncanakan untuk bertemu dengan semua ketua umum partai lain. Secara khusus, terkait pertemuan antara Prabowo dan Megawati juga sudah direncanakan.
”Namun, tentunya ini waktunya yang sedang kita jadwalkan. Tinggal waktu, teknis aja,” ujar Puan.
Puan menegaskan, PDI-P terbuka untuk bersilaturahmi dengan partai mana pun. Ia juga terus menjalin komunikasi dengan para ketua umum partai lain sebagaimana tugas yang diberikan oleh Megawati.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, tidak ada sekat antara Megawati dan pimpinan partai lain, khususnya dengan Prabowo. Ia menyebut, dialog terakhir Megawati dengan Prabowo ketika keduanya dipanggil Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta, awal Mei 2023.
Kala itu, Presiden Jokowi menggelar pertemuan tertutup dengan para ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Namun, dari tujuh partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak diundang.
”Pertemuan itu merupakan hal yang sangat kondusif. PDI Perjuangan menilai bahwa pertemuan antara Ibu Mega dan tokoh-tokoh politik nasional, termasuk Pak Prabowo, (Ketua Umum Partai Golkar) Pak Airlangga Hartarto, (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa) Pak Muhaimin Iskandar. Itu merupakan hal yang sangat baik,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, kepemimpinan yang dibangun oleh PDI-P dan Megawati ialah kepemimpinan yang berdialog. Tidak ada sekat-sekat antarpemimpin, khususnya ketika bangsa ini menghadapi tantangan di dalam mendorong kemajuan dalam seluruh aspek kehidupan.
Berkaitan dengan rencana pertemuan para ketua umum parpol, kata Hasto, Puan yang juga sebagai Ketua DPR telah ditugaskan oleh Megawati untuk menjalin komunikasi politik dengan pimpinan fraksi-fraksi di DPR. Di luar itu, Ketua Fraksi PDI-P di DPR, Utut Adianto, juga intens membangun komunikasi dengan seluruh fraksi yang lain. ”Itu merupakan modal yang sangat baik di dalam membangun kerja sama politik untuk ke depan,” ujarnya.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan, tren politik nasional saat ini sudah mengarah kepada arah yang baik di mana setiap partai merasa perlu untuk saling berkolaborasi atau berkoalisi dengan partai lain. Setiap partai merasa bahwa negeri ini memiliki masalah yang begitu besar dan kompleks sehingga perlu kerja bersama dalam menangani problem yang besar dan kompleks tersebut.
”Kekuatan hanya partai satu politik saja tidak cukup, maka perlu ada kekuatan partai-partai lain. Itu sebabnya ada perasaan ingin saling berkomunikasi bahkan saling mengajak. Suasana ini sudah sangat baik sudah sangat benar,” kata Muzani.
Bahkan, lebih dari itu, kebersamaan untuk membangun bangsa ke depan sekarang itu juga menjadi sebuah tren. Artinya, partai memiliki semangat membangun kegotongroyongan dan membangun kekeluargaan.
”Itu sebabnya Pak Prabowo meskipun pilihan politiknya bahkan keputusan politik yang berbeda dengan PDI Perjuangan, merasa perlu untuk bertemu dengan PDI Perjuangan, merasa perlu untuk bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegas Muzani.
Muzani menilai, komunikasi itu memang diperlukan, bukan hanya di antara para pemimpin partai, melainkan juga di antara para bakal calon presiden. Meskipun komunikasi ini tetap berujung pada kesimpulan berjalan masing-masing, setiap parpol juga akan berjuang dengan pilihannya masing-masing, termasuk untuk meyakinkan rakyat.
”Namun, upaya untuk bertemu ini menjadi sebuah tren politik yang bagus, yang menurut saya membanggakan. Inilah cara berdemokrasi khas Indonesia,” tutur Muzani.
Muzani meyakini, jika Prabowo dan Megawati bertemu, itu akan membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya di depan masyarakat Indonesia. Pertemuan ini akan menunjukkan kepada rakyat bahwa semua bisa bersatu untuk membangun Indonesia meski berbeda pilihan politik.
”Pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati menunggu waktu. Insya Allah pada waktunya nanti akan kami sampaikan ya,” katanya.