Anies Baswedan: Indonesia ke Depan, Satu Kesemakmuran
Dalam pidatonya, Anies Baswedan juga sempat menyinggung soal kontestasi Pilpres 2024. Ia menyebut lawan yang akan dihadapi tidak mudah. Mereka punya sumber daya dan kekuatan besar serta mendominasi.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menjanjikan, jika kelak terpilih di Pemilihan Presiden 2024, Indonesia ke depan akan satu kesemakmuran. Hal itu didorong dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Anies mengungkapkan, walaupun kondisi Indonesia saat ini merupakan satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara, kenyataannya, kemakmuran di setiap daerah berbeda, bahkan timpang. Ke depan, ia akan melaksanakan janji kemerdekaan dengan menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat. Satu kemakmuran yang dimaksud, kata Anies, tak ada lagi ketimpangan seperti selama ini terlihat, hanya makmur di satu kota atau pulau tetapi rendah di kota atau pulau lainnya.
Ia pun mencontohkan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Pulau kecil, yakni Sebira, yang lebih dekat ke Sumatera meski wilayahnya masuk DKI Jakarta, memperoleh fasilitas listrik, air bersih, kesehatan, dan pendidikan setelah selama puluhan tahun tidak memperoleh fasilitas-fasilitas itu.
”Ketika satu kesemakmuran diterapkan, lokasi itu memang jauh dari Monas tapi itu bagian dari Jakarta. Dari Aceh ataupun Papua hitungan kilometernya dari Jakarta memang jauh, tapi 0 kilometer dari ibu pertiwi. Dari mana pun kita berada hitungan kilometernya panjang tapi sesungguhnya 0 kilometer dari ibu pertiwi,” ujar Anies dalam pidato politik dengan tema ”Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan” di Stadion Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5/2023).
Anies menjanjikan, prinsip yang didorong nantinya adalah pertumbuhan yang berkualitas. Bukan semata-mata pertumbuhan dengan angka yang tinggi. Percuma angkanya tinggi, tetapi tidak berkualitas dan tidak dirasakan oleh mayoritas rakyat indonesia. Pemerataan harus beriringan bersama dengan pertumbuhan. ”Ada pertumbuhan yang begitu tinggi, tetapi rakyat tidak merasakan karena hanya satu atau dua sektor yang tumbuh utama. Yang lain hanya menonton dari rumahnya masing-masing,” ujar Anies.
Indonesia disebutnya memiliki banyak peluang untuk menyejahterakan masyarakatnya. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan untuk rakyat merupakan sumber daya yang tepat.
Ke depan, Anies mendorong demokratisasi sumber daya. Kami mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
”Kami ingin dorong ke depan insya Allah jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun amat baik oleh pemerintahan hari ini, ke depannya dipenuhi oleh kendaraan umum berbasis dengan listrik. Kendaraan logistik berbasis listrik, bukan pribadi, melainkan kendaraan umum,” kata Anies.
Dalam pidatonya, Anies juga sempat menyinggung soal kontestasi Pilpres 2024. Anies menyadari lawan yang dihadapi tak akan mudah. Lawan disebutnya memiliki sumber daya dan kekuatan yang sangat besar dan mendominasi. Namun, ia tak gentar. Anies yakin pintu-pintu keberhasilan akan terbuka.
”Kami tidak pernah gentar dengan ukuran material. Kami akan tunjukkan kekuatan spiritual yang kami miliki untuk meraih yang dijanjikan republik ini. Ini bukan satu orang, bukan satu partai, melainkan ini adalah tentang nasib masa depan bangsa dan anak-anak bangsa,” ucap Anies.
Sebelum Anies menyampaikan pidato politiknya, kelompok sukarelawan yang menamakan diri Amanat Indonesia (Anies) menyampaikan dukungannya kepada Anies . Turut hadir dalam penyampaian pidato Anies antara lain pimpinan partai politik dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan pengusung Anies sebagai bakal capres, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu, dan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali.
Ketua Koordinator Nasional Amanat Indonesia Sahrin Hamid mengatakan, Anies dinilai tepat untuk menjadi presiden berikutnya karena rekam jejaknya yang dianggap berprestasi dan berpihak kepada rakyat. Ini di antaranya bisa dilihat saat Anies masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pertimbangan lainnya karena Anies berasal dari kalangan pendidik. ”Asal-usul orangtuanya Anies dari kalangan pendidik. Kakeknya pahlawan nasional yang merupakan bagian dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) yang ikut memerdekakan Republik ini,” ucapnya.
Sukarelawan Amanat Indonesia berjanji akan bekerja keras untuk memenangkan Anies. ”Kita harus terus bergerak, mulai dari yang terdekat di sekitar kita,” ujarnya.
Salah satu sukarelawan Anies asal Cipinang, Jakarta Timur, Darno (51), mengatakan, Anies merupakan sosok yang tetap untuk memimpin Indonesia karena sudah terbukti membangun Jakarta. Ia menilai beberapa program dan kebijakan Anies sudah merasakan manfaatnya seperti beberapa bantuan yang ia terima.
”Anies untuk Presiden 2024,” ujar Darno yang mengenakan pakaian serba biru sebagai sukarelawan Anies.