Kandidat Cawapres Ganjar Lebih dari 10, Megawati: Tunggu Saja
PDI-P menginginkan sosok bakal cawapres dari Ganjar Pranowo merepresentasikan koalisi parpol yang mengusungnya. Adapun PPP ingin cawapres harus serasi dengan Ganjar.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski kesepakatan untuk menjalin kerja sama politik antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden sudah diteken, sosok yang bakal mendampingi sebagai bakal calon wakil presiden belum diputuskan.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyebut, ada banyak kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres). Jumlahnya lebih dari sepuluh nama dan nanti secara bertahap akan dikerucutkan sehingga tinggal tersisa satu nama.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Demikian disampaikan Megawati saat jumpa pers seusai PDI-P mengukuhkan kerja sama dengan PPP untuk sama-sama mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di markas PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (30/4/2023).
”Orang yang disebut kok cuma satu ya, padahal tadi kan saya bilang, ini kereta saya ini sudah banyak yang mau naik lho. Jadi, ya tunggu saja,” ujar Megawati menjawab pertanyaan pers soal peluang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi sosok bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar.
Megawati menekankan, dalam memutuskan sosok cawapres pendamping Ganjar nantinya, ia tidak mengandalkan hasil survei. Ia akan mendengarkan suara rakyat.
Di sisi lain, hingga tiba tahapan pendaftaran bakal capres dan cawapres pada Oktober 2023, masih tersisa ruang waktu yang panjang. ”Nah, itu boleh kalian deg-degan deh karena itu sudah batas waktu. Tapi, kan, mungkin bisa saja kalau maunya besok. Saya hitung-hitung dulu dong,” terang Megawati.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, meski beberapa waktu lalu Ketua Umum PDI-P telah bertemu dan berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan membicarakan tentang capres dan cawapres untuk Pemilu 2024, sosok pasangan capres-cawapres belum disebutkan.
Namun, dari pengalaman Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, sosok cawapres juga harus merepresentasikan koalisi yang mengusung.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri belum membicarakan sosok bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar.
Dari sisi internal PPP sebagai parpol pendukung pemerintah, kata Mardiono, pihaknya masih harus melaporkan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang memutuskan mengusung Ganjar, dan pertemuannya dengan jajaran PDI-P, kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan dengan PDI-P tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama secara politik dengan menugaskan Ganjar sebagai bakal capres untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan pemerintahan saat ini. Kesepakatan tersebut akan ditindaklanjuti sampai tingkat bawah sehingga terbentuk satu garis perjuangan.
Mardiono memastikan bahwa penentuan bakal cawapres akan dibahas secara khusus, tetapi belum saat ini. Berkaca dari Pemilu 2019, penentuan bakal cawapres pendamping Jokowi dilakukan di saat-saat akhir atau menjelang tahapan pendaftaran capres-cawapres ke KPU.
”Sekarang ruang itu belum dibuka. Sekarang baru sepakat untuk kerja sama politik. Yang kita inginkan adalah agar pasangan cawapres itu serasi dengan Pak Ganjar,” ujar Mardiono.
Ketika ditanya tentang cawapres dalam pertemuan antara PDI-P dan PPP, Ganjar mengatakan, tidak ada yang menyebut nama sosok cawapres.
Selanjutnya setelah ikatan kerja sama terjalin antara PDI-P dan PPP, Ganjar menyebut bahwa dirinya akan mengunjungi banyak tempat di sela-sela menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Tengah.