Presiden Sampaikan soal IKN di Hannover Messe 2023
Presiden Jokowi dan Ibu Negara tiba di Tanah Air seusai menghadiri Hannover Messe 2023. Pada pertemuan bisnis dalam rangkaian pameran tersebut di Jerman, Presiden sempat menyampaikan prioritas Indonesia soal IKN.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Joko Widodo, Ibu Negara, dan rombongan tiba di Tanah Air setelah menempuh perjalanan sekitar 14 jam dari Bandara Hannover, Hannover, Jerman. Usai sudah perjalanan Kepala Negara menghadiri Hannover Messe 2023 dan membuka langsung Paviliun Indonesia di ajang pameran teknologi industri terbesar di Eropa tersebut.
Pesawat yang membawa Presiden Jokowi, Ibu Negara, dan rombongan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (18/4/2023) pagi. Di bawah tangga pesawat, Presiden dan Ibu Iriana tampak disambut oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar.
Selama di Hannover, Jerman, Presiden menghadiri Hannover Messe 2023 yang menempatkan Indonesia sebagai negara mitra resmi pameran tersebut. Presiden Jokowi juga membuka langsung Paviliun Indonesia yang mengusung tema Making Indonesia 4.0.
Pada kunjungannya ke Jerman kali ini, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bisnis dengan sejumlah pengusaha Eropa, bertemu secara bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan mengikuti pertemuan bisnis dalam rangkaian Hannover Messe 2023.
”Kemitraan Indonesia-Jerman ini dapat menjadi contoh baik kemitraan Utara-Selatan, kemitraan yang setara, saling menghormati, saling menguntungkan, dan ini adalah wajah kemitraan untuk masa depan,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan pertemuan bisnis di Hall 2 Hannover Fairground, Hannover, Jerman, Senin (17/4/2023).
Kemitraan Indonesia-Jerman ini dapat menjadi contoh baik kemitraan Utara-Selatan, kemitraan yang setara, saling menghormati, saling menguntungkan, dan ini adalah wajah kemitraan untuk masa depan.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan tiga hal yang menjadi prioritas Indonesia. Pertama, hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah, menjaga keberlanjutan, dan membuka lapangan kerja. Indonesia siap menjadi mitra pengembangan industri semikonduktor dan produksi baterai kendaraan listrik. ”Saya mengharapkan dukungan para pebisnis Jerman untuk menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasok cip global,” katanya.
Kedua, transisi energi, yang menjadi komitmen Indonesia untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Potensi energi baru terbarukan Indonesia sangat besar, yakni 434.000 megawatt. ”Kami membutuhkan dukungan, terutama terkait dengan pembiayaan inovatif, transfer teknologi tinggi, (dan) re-skilling tenaga kerja,” ujar Presiden Jokowi.
Ketiga, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Negara menuturkan bahwa pembangunan tersebut bukan pembangunan kota baru dari nol. Pembangunan IKN tersebut merupakan pembangunan hub baru yang menghubungkan berbagai fasilitas yang telah ada di kota-kota sekitar.
”Nusantara, a smart and sustainable forest city (kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan), dengan 65 persen lahan untuk hutan tropis yang dibangun berdasarkan prinsip green energy (energi hijau) dan green economy (ekonomi hijau),” tutur Presiden.
Terkait hal tersebut, Kepala Negara pun mempersilakan para investor datang dan menanamkan modal di berbagai sektor yang dapat dipilih. Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia akan tetap menjadi tujuan yang aman, stabil, dan prospektif bagi bisnis mereka.
Pada Kamis (13/4/2023), delegasi anggota Kongres Amerika Serikat pun mengunjungi lokasi pembangunan IKN. ”Saya senang karena para delegasi berkunjung ke sini. Saya selalu mengatakan bahwa melihat adalah percaya sebab, dengan melihat langsung, akan merasakan suasana dan proses pembangunan terus berjalan,” kata Kepala Badan Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono melalui siaran pers OIKN.
Bambang mengajak delegasi melihat langsung pembangunan di kawasan Istana Presiden. Dia pun menjelaskan sejumlah rencana pembangunan di sekitar istana, termasuk desain bangunan di IKN. ”Kami mendesain bangunan tidak seperti gedung pencakar langit, tetapi bangunan hijau yang berstandar internasional,” kata Bambang.
Sementara itu, perwakilan delegasi anggota Kongres AS, Senator Jeff Merkley, menuturkan, dirinya berharap dapat segera kembali untuk melihat hasil pembangunan Nusantara. Rencana mempertahankan sekitar dua pertiga kawasan tetap menjadi hutan dinilainya sebuah peluang besar. ”Ini adalah peluang untuk menciptakan sesuatu yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia,” kata Merkley.