Megawati Utus Hasto ke Makam Bung Karno, Sinyal Capres PDI-P Segera Diputuskan?
Megawati Soekarnoputri, secara langsung ataupun melalui utusan, kerap berziarah ke makam ayahnya, Bung Karno, utamanya di momen-momen penting, termasuk jelang penentuan capres yang diusung PDI-P.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto ziarah ke makam Proklamator RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/3/2023). Hasto meminta agar lampu di pemakaman yang mati agar diganti dan makam Bung Karno dibersihkan.
> Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto berangkat ke makam Bung Karno di Blitar setelah memberi pengarahan kepada kader PDI-P di Surabaya.
> Di Pilpres 2014, keputusan pencalonan Joko Widodo sebagai capres PDI-P setelah Megawati mengajak Jokowi ziarah ke makam Bung Karno.
> Pengamat melihat sinyal semakin kuat bahwa Megawati dan PDI-P akan segera memutuskan capres PDI-P untuk Pilpres 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menerima tugas khusus dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk berziarah ke makam Proklamator RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Keputusan penting, termasuk soal penentuan calon presiden, kerap diambil setelah ziarah. Apakah ini sinyal PDI-P akan segera memutuskan dan mengumumkan calon presidennya untuk Pemilihan Presiden 2024?
Hasto berangkat menuju makam Bung Karno seusai memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Teknis yang digelar DPD PDI-P Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (19/3/2023). Hasto didampingi Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin dan istrinya, Novita Hardini, serta Aryo Seno Bagaskoro, Ketua Taruna Merah Putih Kota Surabaya.
”Di tengah konsolidasi di Jawa Timur dan menjelang bulan Ramadhan, Ibu Megawati Soekarnoputri menugasi saya dalam ziarah ini,” kata Hasto dalam keterangan tertulis. Namun, Hasto tak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya.
Setibanya di kompleks makam Bung Karno, Minggu malam, Hasto dan rombongan disambut oleh penjaga makam, Kahfi Annezar, dan sejumlah pengurus DPC PDI-P Kota Blitar. Ia bersama rombongan kemudian berdoa di hadapan pusara Bung Karno. Selepas itu, Hasto dan rombongan menabur bunga. Hasto juga berdoa di makam R Soekeni Sosrodihardjo dan Ny Ida Ayu Nyoman Rai yang merupakan orangtua Bung Karno, yang mengapit makam Bung Karno.

Prosesi pemakaman Bung Karno di Blitar, (22/6/1970).
Selama ini, Megawati kerap nyekar ke makam ayahnya tersebut, utamanya di momen-momen penting, termasuk menjelang penentuan calon presiden yang akan diusung PDI-P. ”Selama ini ziarah dilakukan Ibu Megawati secara langsung, tetapi dalam beberapa kesempatan beliau mengirim utusan berupa penugasan untuk melaksanakan ziarah tersebut,” ujar Hasto.
Catatan Kompas, di Pilpres 2014, Megawati mengajak Joko Widodo berziarah ke makam Bung Karno pada 13 Maret 2014 dan, sehari sesudahnya, Megawati mengeluarkan surat perintah pencalonan Jokowi. Adapun di Pilpres 2019, keputusan pencalonan Jokowi diputuskan dalam pertemuan Jokowi dengan Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018). Pertemuan empat mata tersebut menyepakati untuk mengumumkan pencalonan Jokowi di acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI-P, Jumat (23/2/2018).
Namun, Hasto tidak menjelaskan apakah ada kaitan nyekar kali ini dengan pertemuan empat mata antara Megawati dan Presiden Jokowi, Sabtu (18/3).
Baca Juga: Selubung Misteri Calon RI-1 di Pertemuan Batutulis
Empat menu makanan
Untuk diketahui, Megawati bertemu empat mata selama dua jam dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan membahas banyak hal, termasuk salah satunya terkait Pemilu 2024 (Kompas, 19/3/2023). Dalam pertemuan, Presiden disebut mempromosikan sayur lodeh yang merupakan makanan kegemaran Bung Karno, nasi goreng sea food, sop ayam kampung, dan krupuk khas Solo.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). Setelah dua jam mengadakan pertemuan khusus, Megawati dan Jokowi makan bersama dengan menu sayur lodeh, didampingi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Hasto Kristiyanto (kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Seusai menghadiri Rapat Koordinasi Teknis PDI-P wilayah Jawa Timur, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan, pertemuan Jokowi dan Megawati membahas hal-hal yang strategis dan serius. Di antaranya soal problematika bangsa saat ini, dinamika politik, serta pilpres dan tahapan-tahapannya yang pasti akan dilaksanakan.
Ia juga kembali menjelaskan soal hidangan sayur lodeh yang disajikan dalam pertemuan. ”Lodeh ini menjadi hidangan yang istimewa karena dulu Bung Karno ketika mencoba di masa-masa konfrontasi fisik, Ibu Fatmawati sempat mengadakan lomba memasak untuk mencari siapa juru masak terbaik yang bisa memasak menghadirkan sayur lodeh,” ucapnya.
Maka, sayur lodeh memiliki arti dan filosofi tertentu bagi Indonesia. ”Sayur lodeh ini, kan, simbol ketika menghadapi berbagai tantangan, di situlah saripati simbolisasi keselamatan dilakukan,” ungkap Hasto melalui keterangan tertulis.
Terkait bakal calon presiden-wakil presiden yang akan diusung PDI-P, ia menyampaikan masih ada waktu bagi partai untuk menentukannya sebelum tiba tahapan pendaftaran capres-cawapres pada September mendatang. Megawati sebagai penentu keputusan di PDI-P dipastikannya akan mengambil keputusan yang tepat.
Baca Juga: Simbol Sayur Lodeh di Pertemuan Jokowi-Megawati

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat acara Rapat Koordinasi Teknis PDI-P Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (19/3/2023).
Yang pasti, menurut dia, bakal capres akan berasal dari internal partai atau kader partai sendiri. Hal tersebut merupakan amanat dari Megawati, selain juga sebagai bentuk komitmen dari PDI-P bahwa pemimpin harus lahir dari proses kaderisasi atau penggemblengan.
Ditanyakan soal kans Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P, Ganjar Pranowo, sebagai bakal capres PDI-P, Hasto mengatakan, penentuan capres-cawapres dari PDI-P tidak sebatas melihat pada aspek elektabilitas, tetapi juga kinerjanya selama ini. ”Seorang pemimpin tak hanya dilihat dari aspek elektoralnya saja, tetapi bagaimana leadership (kepemimpinan)-nya, kemampuan menyelesaikan masalah dan masa depan,” ucap Hasto.
Sejumlah figur diajukan
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melihat pertemuan Jokowi-Megawati sebagai sebuah sinyal bahwa Megawati akan segera memutuskan dan mengumumkan capres dari PDI-P. Sebab, jika ditilik di pilpres sebelumnya, keputusan mengusung Jokowi kembali diambil setelah pertemuan keduanya. Adapun sayur lodeh yang disebut dalam pertemuan diterkanya sebagai simbol atas sejumlah nama figur yang diajukan Presiden pada Megawati untuk maju di Pilpres 2024.
”Ketika Jokowi menyodorkan sayur lodeh, itu bisa dianggap sebagai bahasa simbolik bahwa secara politik Jokowi bisa menyodorkan nama-nama sebagai bentuk pertimbangan kepada Megawati. Soal siapa yang akan jadi capres, keputusan resminya tentu ada di Megawati,” papar Adi.
Baca Juga: Ganjar, Prabowo, dan Intensi Presiden Jokowi untuk Jadi ”King Maker”

Presiden Joko Widodo saat meninjau panen raya padi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Catatan Kompas, dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Jokowi menunjukkan kedekatan dengan sejumlah figur potensial capres-cawapres. Presiden misalnya kerap mengajak Menteri Pertahanan yang juga bakal capres Gerindra Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke berbagai daerah. Prabowo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat pula mendampingi Presiden saat acara panen raya padi di Kebumen.
Selain itu, Presiden sempat bertemu dan membahas terkait pemilu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Presiden pun tampak beberapa kali menunjukkan kedekatan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca Juga: Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Sederet Opsi Penentu Kemenangan Pilpres
Keempat figur tersebut selalu masuk dalam pilihan publik terkait capres-cawapres dalam hasil survei sejumlah lembaga. Ganjar memperoleh elektabilitas tertinggi, di bawah Prabowo.
Jika memang empat nama ini yang diajukan dan Megawati menyetujuinya, Adi melihat Ganjar berpotensi paling kuat untuk diusung sebagai capres dari PDI-P karena sebelumnya Megawati telah menyebutkan bahwa capres PDI-P berasal dari kalangan internal partai.