Boy Rafli Amar Disebut Akan Bergabung, PPP Terus Ikhtiar Tambah Kekuatan
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan, akan ada satu jenderal bintang tiga Polri yang bergabung dengan partainya. Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar menjadi salah satu sosok yang disebut.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
PPP terus berikhtiar untuk tetap eksis dan mendongkrak suara pada Pemilu 2024 dengan merekrut sejumlah tokoh berpengaruh.
Sedikitnya ada 100 tokoh baru dari berbagai latar belakang yang telah masuk menjadi anggota PPP.
Dengan banyaknya anggota baru itu PPP optimistis dapat memenuhi target 39 kursi DPR di Pemilu 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Persatuan Pembangunan atau PPP terus berikhtiar menambah kekuatan untuk menghadapi Pemilihan Umum 2024. Tak hanya membuka rekrutmen bakal calon anggota legislatif untuk masyarakat umum, partai yang tahun ini genap berusia 50 tahun itu juga semakin gencar menerima tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang sebagai anggota.
Dalam acara puncak peringatan Hari Lahir Ke-50 PPP yang digelar di Tangerang, Banten, Jumat (17/2/2023), Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan, sudah lebih dari 100 tokoh baru bergabung dengan partainya. Mereka di antaranya ulama dari Banten, Mansyur Muhyidin; Tarmizi A Karim yang pernah menjadi pejabat di Kementerian Dalam Negeri; dan Mayor Jenderal Purnawirawan Neno Hamriono yang pernah menjabat Deputi II Badan Intelijen Negara.
Ada pula La Ode Barhim yang merupakan perwira tinggi di TNI Angkatan Udara; Andi Muhammad Bau Sawa yang pernah menjabat Pangdam XIV/Hasanuddin; mantan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim; Inspektur Jenderal (Purn) Adnas yang pernah menjabat Kepala Polda di Gorontalo; dan Mayor Jenderal (Purn) Andi Sumangerukka yang pernah menjabat Kepala BIN Daerah Sulawesi Utara.
Ketua Majelis Wali Amanat IPB University Raden Fathan Kamil; mantan Ketua KPU DKI Jakarta Dahliah Umar; aktor dan seniman Aditya Herpavi; serta aktivis dan pengusaha muda Witjaksono juga disebut telah bergabung dengan PPP.
Tak hanya itu, menurut Mardiono, akan ada jenderal bintang tiga Polri yang akan bergabung dengan partainya dalam waktu dekat. Sosok jenderal polisi tersebut akan langsung bergabung dengan PPP seusai pensiun pada Maret 2023. Namun, ia enggan mengungkapkan namanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PPP Yunus Razak saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (18/2/2023), menyebutkan, seorang jenderal bintang tiga Polri yang digadang-gadang akan bergabung dengan PPP itu adalah Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar yang saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) . Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan karena Boy masih berstatus polisi aktif.
”Kabarnya Pak Boy Rafli Amar, Kepala BNPT, terus digadang-gadang beliau akan bergabung dengan PPP. Tetapi, kepastiannya tentu kembali kepada yang bersangkutan,” ujar Yunus.
Yunus menuturkan, secara personal, Boy sangat dekat dengan PPP. Partai berlambang Kabah itu memiliki sejumlah pertimbangan, terutama terkait dengan aspek ideologi dan historis, hingga akhirnya membuka pintu bagi Boy.
PPP memandang tidak ada yang diragukan lagi dari aspek ideologi. Adapun dari aspek historis, hubungan PPP telah terjalin cukup lama, baik dengan orangtua Boy maupun Boy sendiri. ”Beliau (Boy) juga punya harapan-harapan politik ke depan, dan yang paling strategis menjadi pilihan beliau adalah PPP,” kata Yunus.
Meski begitu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyampaikan, kepastian bergabungnya jenderal bintang tiga Polri akan diberikan pada bulan depan. ”Tunggu bulan depan, ya,” ujarnya.
Menambah kekuatan
PPP meyakini, upaya menambah kekuatan dengan merekrut anggota baru dapat membantu PPP mengejar minimal 40 kursi parlemen pada 2024. Yunus pun menyebut PPP juga telah membangun komunikasi politik yang sangat baik dengan beberapa tokoh nasional, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Kedua tokoh tersebut belakangan ini cukup intens hadir di acara PPP. Mereka juga sangat dekat dengan konstituen PPP. ”Untuk Pak Sandiaga, memang konstituen PPP itu sangat berharap dan membutuhkan sosoknya. Pak Sandiaga dinilai sangat tepat berjuang di PPP. Tetapi, memang, kan, beliau masih perlu waktu karena sampai hari ini masih bergabung dengan Gerindra,” ucapnya.
Yunus menyadari, tantangan berkontestasi di Pemilu 2024 tidak mudah. Selain kemunculan berbagai partai baru, partai-partai lama pasti juga akan berjuang untuk mempertahankan atau memperbesar kans kemenangan mereka.
Untuk itu, ia berharap kehadiran anggota baru dan sejumlah tokoh nasional nantinya di PPP dapat ikut meningkatkan elektoral partainya.
”Karena di Pemilu 2024 nanti memang kami harus bekerja keras. Karena parpol lain juga melakukan hal yang sama. Belum partai barunya juga. Kami harap PPP ini selalu eksis di Tanah Air sebagai partai politik yang basisnya memang basis Islam yang heterogen,” tutur Yunus.