Sejumlah Parpol Menanti PDI-P Deklarasikan Capres yang Akan Diusung
Sejumlah partai menunggu rencana PDI-P yang akan mengumumkan nama capres yang akan diusung. Hal itu dinanti agar parpol-parpol itu bisa melakukan kalkulasi politik dan memetakan kekuatan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah partai politik menunggu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P mendeklarasikan calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengetahui sosok calon presiden tersebut, tetapi juga dapat melakukan kalkulasi dan menentukan strategi. Sembari menunggu, partai-partai tersebut fokus menguatkan koalisi.
PKB menanti PDI-P mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung untuk Pilpres 2024.
Selama sosok capres itu belum diungkap PDI-P, PKB dan Gerindra tidak akan mengubah strategi apa pun.
Nasdem juga menunggu PDI-P mengumumkan capres.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Syaiful Huda saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (31/12/2022), mengatakan, partainya menanti PDI-P mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung untuk Pilpres 2024. Ketika sosok capres sudah diketahui, maka akan memudahkan PKB dan koalisinya, Gerindra, untuk melakukan kalkulasi politik.
”Kalau namanya sudah diumumkan, kan, semakin memperjelas terkait dengan dinamika politik ke depan. Selain siapa sosoknya, juga akan ketahuan apakah PDI-P semangatnya ingin membangun koalisi atau akan maju sendiri,” ujar Syaiful Huda.
Sebelumnya, pada Jumat (30/12/2022), Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sudah mengantongi nama capres yang akan diusung untuk Pilpres 2024. Sosok capres itu tinggal menunggu diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada tahun 2023.
Namun, Hasto tak menyebut siapa sosok yang akan diusung sebagai capres PDI-P. Ia hanya menyampaikan capres itu merupakan sosok yang mampu melanjutkan napas kepemimpinan dan kepemimpinan Soekarno, Megawati, dan Joko Widodo, serta sudah dipersiapkan secara matang agar dapat memikul tanggung jawab di masa depan.
Syaiful Huda menambahkan, PKB mengapresiasi langkah PDI-P yang sudah mengantongi nama capres. Namun, selama sosok capres tersebut belum diketahui siapa, PKB dan Gerindra tidak akan mengubah strategi apa pun. Sejauh ini, kedua partai tetap pada keputusan mengajukan ketua umum masing-masing sebagai capres. Tinggal menentukan capres yang akan diusung oleh koalisi.
”Kami tinggal memastikan siapa yang diusung menjadi capres dan siapa yang diusung menjadi cawapres. Adapun pilihannya masih sama. PKB tidak mengajukan nama lain selain Muhaimin Iskandar, sedangkan Gerindra tetap mengajukan nama Prabowo Subianto,” ucap Syaiful Huda.
Selama sosok capres tersebut belum diketahui siapa, PKB dan Gerindra tidak akan mengubah strategi apa pun.
Syaiful menambahkan, koalisi PKB-Gerindra masih melakukan konsolidasi. Dalam waktu terdekat mereka akan membuat sekretariat bersama di beberapa daerah hingga tingkat desa. Setelah sekretariat terbentuk, koalisi itu akan fokus pada agenda-agenda pemenangan. Apabila semua sudah berjalan, baru capres dan cawapres dideklarasikan.
Ia juga menegaskan, koalisi PKB-Gerindra tidak memiliki opsi membuka diri untuk partai lain atau bergabung dengan koalisi lain. Saat ini, kata Syaiful, fokusnya memperkuat bangunan koalisi yang terdiri dari dua partai. ”Kami juga tidak punya target waktu untuk penetapan capres dan cawapres karena masih mempertimbangkan dinamika eksternal. Yang lain juga, kan, masih saling intip,” ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, anggota Badan Pemenangan Pemilu Nasdem, Saan Mustopa, juga menyampaikan, partainya menunggu PDI-P mengumumkan capres. Menurut Saan, semakin cepat PDI-P mengumumkan, semakin cepat pula Nasdem bisa memetakan kompetisi di Pilpres 2024.
”Selama ini, kan, sosok capres yang akan diusung PDI-P baru sebatas kabar-kabar di permukaan. Sejauh masih seperti itu, ya, tidak ada pengaruhnya dengan strategi kami. Kami tetap pada keputusan mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024,” ujar Saan.
Saan menambahkan, saat ini Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat tengah melakukan konsolidasi untuk mendeklarasikan Koalisi Perubahan. Ketiga partai itu, kata Saan, hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk deklarasi. Ia berharap, deklarasi bisa dilakukan secepatnya.
Menurut Saan, Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat tetap pada kesepakatan Anies Baswedan sebagai capres. Pembahasan yang tengah berlangsung adalah seputar sosok cawapres. ”Memang akan semakin lengkap apabila saat deklarasi, kami sudah tahu cawapresnya. Namun, kami lihat dulu kemungkinan-kemungkinannya seperti apa. Tunggu saja waktunya,” ucap Saan.
Golkar juga menyampaikan hal serupa. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, partainya masih berpegang teguh pada keputusan musyawarah nasional ataupun rapat pimpinan nasional yang mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres.
Dave menambahkan, saat ini Golkar tengah memperkokoh bangunan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Adapun kegiatan KIB ataupun perkembangan soal koalisi tersebut akan diumumkan segera.