Sail Tidore 2022 sangat penting untuk memperkuat pariwisata Indonesia. Tidore memiliki potensi sebagai jalur strategis pelayaran untuk menarik minat kapal-kapal pesiar.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
TIDORE, KOMPAS — Pemerintah berusaha mengeksplorasi kekayaan laut, salah satunya kawasan perairan di Tidore, Maluku Utara. Kekayaan yang ada di laut bisa dikembangkan seperti untuk pariwisata. Untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah daerah berharap pemerintah pusat membantu dalam meningkatkan infrastruktur seperti bandara, jembatan, dan museum.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu hasil G20 di Bali adalah berkaitan dengan penelitian mengenai laut. Hal tersebut sangat penting karena Indonesia mempunyai laut yang terbesar di dunia.
”Tadi dengan bapak KSAL (Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono) sudah saya sampaikan, Pushidros (Pusat Hidro-oseanografi) TNI AL akan memainkan peranan yang sangat besar,” kata Luhut dalam acara puncak Sail Tidore 2022 dengan tema ”Tidore Kota Warisan Dunia Perekat Bangsa-Bangsa” di Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu (26/11/2022).
Hadir juga dalam kegiatan tersebut di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Yudo Margono, serta Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim.
Luhut mengungkapkan, saat ini sudah ada tiga negara yang bekerja sama dengan Indonesia, salah satunya akan mengeksplorasi kedalaman Palung Banda. Saat ini, kapal yang sudah dimiliki mampu mengeksplorasi laut sampai kedalaman 10.000 meter.
Menurut Luhut, kekayaan Indonesia yang saat ini banyak dieksplorasi ada di darat. Indonesia hanya butuh teknologi yang perlu dikembangkan untuk mengeksplorasi kekayaan laut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan pendidikan dan pariwisata. Ia berharap, industri yang ada di Tidore bisa dikelola oleh orang dalam negeri agar mempunyai nilai tambah. Ia mengakui kesalahan yang selama ini terjadi, yakni hanya percaya investor yang mau mengekspor.
Luhut mengungkapkan, saat ini sudah ada tiga negara yang bekerja sama dengan Indonesia, salah satunya akan mengeksplorasi kedalaman Palung Banda.
Ia menegaskan, Sail Tidore 2022 juga sangat penting untuk memperkuat pariwisata Indonesia. Luhut meminta kepada Sandiaga, Zulkifli, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pariwisata Tidore yang memiliki banyak harta karun tersembunyi. Meskipun demikian, pariwisata tersebut harus dikelola secara berkelanjutan.
”Kita akan lihat nanti potensi Tidore ini sebagai jalur strategis sailing (pelayaran) yang kita manfaatkan untuk menarik kapal-kapal yacht (kapal pesiar) dan juga sektor unggulan pertanian seperti cengkeh dan pala yang dipasarkan secara luas,” ujar Luhut. Ia juga berharap fasilitas dan sarana prasarana yang dibangun pemerintah pusat dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah (pemda).
Dalam acara ini ditampilkan demonstrasi Sailing Pass kapal nelayan, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kapal Negara Badan SAR Nasional, Kapal Negara Badan Keamanan Laut Nasional, terjun payung pasukan khusus gabungan, hingga atraksi pesawat EMB-314 Super Tucano.
KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan, Sail Tidore 2022 menjadi kegiatan yang spektakuler. Kegiatan ini sangat bagus bagi Indonesia yang merupakan negara maritim. Ia berharap setelah kegiatan ini berakhir akan membuka pemasukan bagi APBD ataupun APBN, baik melalui pariwisata maupun hasil daerah lainnya.
Ali Ibrahim berharap, pasca-Sail Tidore ada pembangunan infrastruktur berupa bandar udara Kota Sofifi untuk memajukan Provinsi Maluku Utara. Selain itu, pembangunan jembatan yang menghubungkan Tidore dan Ternate untuk mempercepat perekonomian serta pembangunan pasar modern.
Ia juga berharap dibangun museum pembebasan Irian Barat dengan patung Presiden Indonesia pertama Soekarno dan Gubernur Irian Barat pertama Sultan Zainal Abidin Syah. Selain itu, pembangunan museum bawah laut di Tanjung Soasio yang terdapat kapal tenggelam pada 500 tahun yang lalu. Di lokasi tersebut masih terdapat harta karun yang bisa menjadi tempat wisata yang baik di Indonesia.