Maksimalkan Potensi Kemaritiman Melalui Sail Tidore 2022
Sail Tidore 2022 menjadi ajang promosi wisata bahari digelar pada 24-29 November 2022 dengan tema ”Tidore Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-bangsa”. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kemaritiman.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
Suasana persiapan Sail Tidore 2022 di kawasan Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Rabu (23/11/2022). Kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak potensi kemaritiman di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang dinilai masih perlu dikembangkan.
TIDORE, KOMPAS — Sail Tidore 2022 diharapkan dapat mendongkrak potensi kemaritiman di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Sektor pariwisata dan hasil kekayaan laut menjadi potensi besar yang bisa dimaksimalkan untuk kemaslahatan masyarakat.
Adapun Sail Tidore merupakan ajang promosi wisata bahari yang digelar pada 24-29 November 2022 dengan tema ”Tidore Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-bangsa”. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kemaritiman di sekitar lokasi penyelenggaraan kegiatan.
Asisten Potensi Maritim Kepala Staf TNI Angkatan Laut Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah saat ditemui seusai kegiatan perkemahan Pembinaan Pembentukan Karakter Maritim (PPKM) dalam rangka Sail Tidore 2022 mengatakan, potensi kemaritiman yang ada di Tidore dan Ternate sangat besar.
”Banyak (potensi kemaritiman) di sini. Ada ikan, rumput laut, hasil-hasil laut yang lainnya, lobster. Kemudian, di samping itu ada pariwisata yang pasti,” kata Alamsyah, Kamis (24/11/2022), di Lapangan Open Space, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Asisten Potensi Maritim Kepala Staf TNI Angkatan Laut Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah berbicara di depan para peserta kegiatan perkemahan Pembinaan Pembentukan Karakter Maritim (PPKM) dalam rangka Sail Tidore 2022 di Lapangan Open Space, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (24/11/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah ataupun pegiat kemaritiman sedang berusaha memaksimalkan potensi yang ada, seperti kepariwisataan dan produk kemaritiman yang ada di wilayah sekitar kegiatan Sail Tidore. Alamsyah berharap, dengan adanya Sail Tidore, potensi kelautan yang ada di Tidore bisa berkembang semakin baik untuk kemaslahatan bagi masyarakat Tidore dan Ternate.
Keinginan Alamsyah tersebut tak lepas dari masih belum dimaksimalkannya potensi kemaritiman di Indonesia. Dari kajian sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, nilai produk domestik bruto (PDB) kemaritiman pada 2020 sebesar Rp 1.212 triliun atau 11,31 persen dari PDB nasional senilai Rp 10.722 triliun. Nilai PDB kemaritiman itu turun Rp 19 triliun dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 1.231 triliun sebagai dampak pandemi Covid-19 (Kompas, 28/9/2022).
”Menurun itu secara hitungan, tetapi kalau kita ini kan bagaimana kita mengembangkan yang ada, memaksimalkan. Kalau bisa mengoptimalkan yang sudah ada sekarang ini,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim mengatakan, pemda telah mempersiapkan Sail Tidore 2022 dengan maksimal, baik dari sisi infrastruktur maupun pameran, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan kegiatan lainnya.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim (kiri).
Setelah kegiatan ini, lanjut Ali, pemda akan membuat kegiatan sebanyak mungkin agar kunjungan pariwisata serta UMKM bisa tetap hidup. Karena itu, setelah penyelenggaraan Sail Tidore 2022, pemda akan terus melakukan promosi, khususnya sektor pariwisata, untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Sail Indonesia pertama kali digelar pada 2009 di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara. Setelah batal diselenggarakan pada 2021, Sail Tidore akhirnya digelar tahun ini. Pemerintah menargetkan kegiatan ini bisa mendatangkan 30.000 hingga 50.000 pengunjung (Kompas.id, 11/10/2022).