Pramono Anung: Soal Wanita Terobos Rangkaian, Presiden Minta Paspampres Tak Berlebihan
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan bahwa Presiden Jokowi meminta Pasukan Pengamanan Presiden tidak berlebihan menyikapi seorang perempuan yang menerobos rangkaian kendaraan kepresidenan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Video yang menampilkan seorang perempuan menerobos rangkaian iring-iringan kendaraan yang membawa Presiden Joko Widodo dalam perjalanannya di Bali ramai di media sosial. Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang kebetulan berada semobil dengan Presiden Jokowi pada saat kejadian berlangsung memberi penjelasan terkait peristiwa tersebut.
Pramono menyebutkan bahwa perempuan tersebut ingin meminta kaus dan enggan melepaskan tangan karena kecintaannya kepada Kepala Negara. ”Saya ingin menjelaskan peristiwa di Bali. Kebetulan pada saat terjadi, saya semobil dengan Presiden. Ada seorang perempuan yang memotong rangkaian Presiden, ingin bersalaman dan sekaligus yang bersangkutan meminta kaus kepada Presiden,” kata Pramono Anung dalam keterangannya lewat video, Kamis (17/11/2022).
Ketika bersalaman, perempuan tersebut tidak mau melepas tangannya dari tangan Presiden Jokowi. Menurut Pramono, hal itu karena bentuk kecintaaan perempuan tersebut terhadap Presiden Jokowi.
”Ketika bersalaman tangannya tidak mau dilepas karena bentuk kecintaannya kepada Presiden. Nah itulah yang kemudian Presiden meminta kepada Paspampres untuk tidak berlebihan dan meminta kepada perempuan tersebut untuk melepas tangan Presiden,” kata Pramono.
Namun, diakui Pramono, perempuan itu sempat histeris karena tidak mau melepaskan tangannya dari Presiden. ”Maka, kenapa kemudian Paspampres menarik perempuan tersebut. Jadi, itulah peristiwa yang terjadi di Bali dan kebetulan saya semobil dengan Presiden,” katanya.
Terkait peristiwa tersebut, Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko kepada wartawan, Kamis (17/11/2022), menuturkan bahwa setiap selesai kegiatan pasti ada kegiatan evaluasi. ”(Hal) yang kurang-kurang kita perbaiki dan sempurnakan agar ke depan tidak terulang lagi,” katanya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 134 mengatur bahwa kendaraan presiden dan wakil presiden masuk ke dalam daftar tujuh kendaraan yang mendapatkan hak utama atau prioritas di jalan raya. Secara berurutan, tujuh pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan tersebut adalah, pertama, kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
Kedua, ambulans yang mengangkut orang sakit. Ketiga, kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas. Keempat, kendaraan pimpinan lembaga negara Republik Indonesia. Kelima, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara. Keenam, iring-iringan pengantar jenazah. Terakhir, ketujuh, konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri.
Insiden seorang perempuan menerobos rangkaian kendaraan yang membawa Presiden Jokowi tersebut diduga terjadi di sekitar Pasar Badung, Bali. Seusai digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Presiden Jokowi pada Kamis pagi mengunjungi Pasar Badung tersebut.
Seusai meninjau harga dan ketersediaan pangan di pasar, Presiden mengatakan bahwa peninjauan tersebut guna melihat secara langsung kondisi di pasar. Jadi, menurut Kepala Negara, kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
”Pagi hari ini, setelah acara G20, saya ke Pasar Badung. Seperti biasanya saya ingin melihat harga-harga barang, kemudian inflasi, yang itu penting dalam hal kita membuat policy dari keadaan-keadaan yang ada di pasar,” ujar Presiden.
Disampaikan pula pengecekan harga barang di pasar yang rutin dilakukan Presiden ketika melakukan kunjungan ke daerah. Menurut Presiden, dirinya dapat berdialog secara langsung dan mendengar kondisi harga di pasaran dari para pedagang yang ditemui saat mengunjungi tersebut.
”Saya berdialog langsung dengan pedagang. Saya mendengar secara langsung dari para pedagang. Kondisinya seperti apa? Tantangannya apa? Termasuk efek dari terjadinya inflasi,” kata Presiden Jokowi.
Dengan mengunjungi pasar seperti ini, saya lebih memahami apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
Kepala Negara menambahkan bahwa kunjungan secara langsung ke pasar membuat pemerintah lebih memahami kondisi yang dihadapi oleh masyarakat. ”Dengan mengunjungi pasar seperti ini, saya lebih memahami apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat,” kata Presiden Jokowi.