Demokrat dan PKS Masih Menimbang Cawapres yang Akan Diusung
Survei Litbang Kompas merekam sejumlah tokoh sebagai cawapres potensial, salah satunya Ridwan Kamil. Namun Demokrat dan PKS yang telah dukung Anies sebagai capres masih menimbang tokoh yang akan diusung sebagai cawapres
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah nama tokoh nasional muncul sebagai calon wakil presiden potensial seperti terekam dalam survei Litbang Kompas periode Oktober 2022. Meskipun demikian, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera yang telah berkoalisi dengan Partai Nasdem yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden masih menimbang-nimbang cawapres yang bakal mendampingi Anies.
Survei Litbang Kompas merekam ada lima sosok cawapres dengan elektabilitas di atas 5 persen. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan pertama dengan tingkat keterpilihan 11,5 persen sebagai tokoh yang dinilai paling layak menjadi cawapres. Selain itu, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang elektabilitas hanya terpaut sedikit dari Ridwan Kamil, yakni 10,6 persen.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Adapun tiga tokoh lain yang memiliki elektabilitas di atas 5 persen adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (9,3 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,3 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (6,6 persen). Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dalam rentang waktu 24 September hingga 7 Oktober 2022 pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.
Namun, tak demikian halnya saat diajukan pertanyaan terbuka kepada para responden terkait dengan tokoh yang layak disandingkan sebagai cawapres bagi tiga capres dengan elektabilitas tertinggi hasil survei Litbang Kompas. Dalam hal ini, survei Litbang Kompas merekam bahwa capres potensial yang menempati peringkat pertama hingga ketiga adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Untuk lima teratas sosok cawapres yang menjadi pilihan publik sebagai pendamping Ganjar, ada Ridwan Kamil (13,9 persen), Anies (13,5 persen), Sandiaga (8,9 persen), Prabowo (7,8 persen), dan Agus (3,6 persen). Selanjutnya untuk Prabowo, ada Anies (13,3 persen), Sandiaga (12,9 persen), Ganjar (11,4 persen), Ridwan Kamil (8,7 persen), Agus (5,4 persen).
Adapun sosok-sosok yang dianggap tepat mendampingi Anies adalah Sandiaga (14,3 persen), Ganjar (12,7 persen), Ridwan Kamil (10,3 persen), Prabowo (7,9 persen), dan Agus (6,2 persen).
Koalisi masih terus menggodok kriteria dan mekanisme hingga munculnya sosok yang tepat sebagai pendamping Anies.
Menanggapi hasil survei tersebut, Deputi Analisa Data dan Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (26/10/2022), menyampaikan, komunikasi antara Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS semakin intensif menghadapi Pemilu 2024. Hal itu khususnya soal penentuan siapa capres dan cawapres yang akan diusung koalisi. Meski Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres, koalisi masih terus menggodok kriteria dan mekanisme hingga munculnya sosok yang tepat sebagai pendamping Anies di posisi cawapres.
Demokrat, kata Syahrial, tentu saja mengusulkan Agus sebagai pendamping yang pas untuk Anies. Begitupun dengan PKS berhak mengajukan kader terbaiknya sebagai cawapres. ”Kami mendengar ada mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan termasuk yang diusulkan (PKS),” ujarnya.
Syahrial meyakini, koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS berpeluang besar menjadi pemenang Pemilu 2024. Koalisi tersebut juga diyakini mampu meraih simpati besar dari rakyat Indonesia karena mengusung perubahan dan perbaikan.
Apalagi, dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol yang tergabung dalam koalisi yang mengusung ide ”perubahan dan perbaikan”, ini memberikan peluang bagi Demokrat dan PKS menempatkan kadernya sebagai cawapres. Bahkan, hal itu telah mendekati kepastian.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan, dalam waktu dekat, ada rencana pertemuan antara Agus dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Pertemuan ini akan dilakukan sebelum Agus ke Berlin, Jerman.
”Sifatnya lebih ke pertemuan kekeluargaan saja. Silaturahmi internal. Hanya, namanya pertemuan kekeluargaan dan internal, tentunya tidak banyak yang bisa kami ungkap ke publik. Begitu pula dengan rencana tempat dan waktu,” katanya.
Agus dan Surya disebut mempunyai kedekatan sejak lama. Agus sangat menghargai Surya sebagai tokoh senior di perpolitikan nasional, serta sosok ”king maker” di Pilpres 2004, 2014, dan kemungkinan di 2024. Begitu pula sebaliknya, Surya, menurut Herzaky, sangat menghargai dan mengapresiasi perjalanan politik Agus yang dianggap berhasil melakukan transformasi di Partai Demokrat dalam dua setengah tahun terakhir.
”Beliau-beliau berdua pun akhir-akhir ini memang semakin intens berkomunikasi dan bersilaturahmi, terutama terkait permasalahan bangsa terkini dan isu-isu perubahan dan perbaikan untuk Indonesia,” ujar Herzaky.
Menyerahkan ke Anies
Sebelumnya, Selasa (25/10/2022), tim kecil dari Nasdem, Demokrat, dan PKS menggelar pertemuan di kediaman Anies di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, dibahas tokoh yang bakal menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Hadir tuan rumah Anies dan perwakilan dari tiga partai pendukung. Perwakilan dari Partai Nasdem yang hadir di antaranya Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto dan Ketua DPP Nasdem Willy Aditya. Dari PKS, hadir Wakil Ketua Majelis Syura PKS M Sohibul Iman didampingi Juru Bicara PKS Pipin Sofian dan M Kholid. Sementara dari Partai Demokrat, ada Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman dan Iftitah. Selain perwakilan dari tiga partai, hadir juga Sudirman Said sebagai penghubung atau pendamping (liaison officer/LO).
”Hadir juga menyusul Ketua Umumm Demokrat, Mas AHY,” ungkap Willy, Selasa malam.
Willy mengungkapkan, pertemuan di rumah Anies merupakan pertemuan lanjutan dari sejumlah pertemuan sebelumnya. Menurut dia, pembahasan tim sudah pada tahap pendalaman kriteria dan mekanisme penentuan cawapres yang bakal berduet dengan Anies.
Untuk saat ini, kata Willy, PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan sebagai kandidat cawapres bagi Anies. Sementara Demokrat tetap mengusulkan Agus sebagai cawapres.
PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan sebagai kandidat cawapres bagi Anies.
”Partai Nasdem menyerahkan kepada bakal capres (Anies). Komitmen itu sudah dikuatkan oleh pernyataan Pak Surya Paloh yang telah memberikan kewenangan kepada Anies,” katanya.
Sejauh ini, tutur Willy, pertemuan tim kecil ketiga parpol yang dikemas dengan makan siang itu sangat demokratis. Pembahasan pun terjadi secara dinamis.