Aplikasi ERA Memudahkan Pembentukan Daerah Pemilihan
Perludem dan The International Institute for Democracy and Electoral Assistance meluncurkan aplikasi Electoral Redistricting App atau ERA agar pembentukan daerah pemilihan lebih mudah, transparan, dan partisipatif.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi bersama The International Institute for Democracy and Electoral Assistance meluncurkan Electoral Redistricting App atau ERA, Rabu (27/7/2022). Aplikasi pembentukan daerah pemilihan atau dapil berbasis perangkat lunak itu dibuat sebagai instrumen untuk membantu pembentukan dapil sesuai standar dan prinsip yang universal.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Heroik M Pratama, saat peluncuran ERA mengatakan, aplikasi ini diharapkan membuat proses pembentukan daerah pemilihan bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Melalui penggunaan peta digital dan sistem informasi geografis, aplikasi ERA akan memandu penggunanya untuk membentuk dapil sesuai dengan beberapa prinsip, di antaranya one person-one vote-one value, equal sufferage/equal population, contiguity, compactness.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Penggunaan ERA mendorong adanya proses pembentukan daerah pemilihan yang jauh lebih transparan, aksesibel, dan partisipatif di mana setiap orang bisa ikut terlibat menyaksikan serta memberikan masukan dalam proses pembentukan daerah pemilihan,” katanya.
Pelibatan masyarakat melalui aplikasi yang mudah diakses tersebut, lanjutnya, bisa membumikan topik tentang pembentukan dapil yang selama ini terbatas pada penyelenggara dan praktisi pemilu. Sebab, aplikasi ERA yang diakses melalui www.idea.int itu akan membuka ruang bagi siapa pun untuk memahami proses pembentukan dapil di negaranya masing-masing. Publik juga bisa membuat dapilnya sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip universal dan praktik baik di sejumlah negara.
”Electoral Redistricting App in merupakan global tool yang dapat digunakan oleh siapa pun dari negara mana pun. Fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi ini didesain untuk memenuhi standar dan prinsip universal pembentukan daerah pemilihan,” ucap Heroik.
Aplikasi ERA menyediakan beberapa fitur utama, di antaranya parliamentary seat. Fitur ini ditujukan untuk memasukkan jumlah kursi parlemen dan besaran alokasi kursi di setiap daerah pemilihan (district magnitude) yang akan dibentuk. Kemudian fitur standard deviation yang ditujukan untuk memberikan pengaturan batas toleransi deviasi dalam membentuk dapil yang tujuannya untuk menjaga prinsip proporsionalitas pembentukan dapil.
Selain itu, ada fitur map overlay untuk memasukkan detail tambahan dari peta wilayah, seperti jalan raya, aliran sungai, danau, pegunungan, dan kontur geografis lain. Fitur ini ditujukan untuk memudahkan pengguna ketika akan menggabungkan beberapa daerah menjadi daerah pemilihan dalam rangka memperhatikan prinsip contiguity. Ada juga ringkasan detail daerah pemilihan yang berisikan area, jumlah penduduk, kuota kursi, alokasi kursi, dan sisa alokasi kuota kursi. ”Aplikasi ERA bisa mencegah timbulnya overrepresented ataupun underrepresented,” ujarnya.
Anggota Komisi Pemilihan Umum, Idham Holik, mengatakan, KPU menyambut baik peluncuran aplikasi ERA. Sebab, aplikasi ini bisa menjawab tantangan perkembangan zaman yang menjadikan internetisasi tahapan pemilu menjadi kebutuhan tak terhindarkan. ”KPU pun menggunakan aplikasi Sidapil,” katanya.
Sesuai dengan kewenangan KPU dalam pembentukan dapil untuk pemilu legislatif tingkat DPRD kabupaten/kota, lanjutnya, aplikasi ERA akan bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan teknis, tetapi juga pendidikan bagi pemilih. Sebab, pemilih pun perlu mengetahui proses penyusunan dapil pada 14 Oktober 2022 hingga 9 Februari 2023 mendatang yang perlu melibatkan proses deliberatif bersama publik.
Fitur-fitur di aplikasi ERA, kata Idham, membantu pemenuhan prinsip penataan dapil, yaitu kesinambungan, ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, proporsionalitas, integralitas wilayah, berada dalam cakupan wilayah yang sama, kohesivitas, dan kesinambungan. Pemetaan digital akan memudahkan untuk mengetahui daerah yang mesti disatukan menjadi satu dapil. Apalagi, di Indonesia masih ada puluhan dapil yang melampaui batas ketentuan yang masuk dalam kategori gerrymandering district atau disebut sebagai dapil lompat kodok.
”Hadirnya aplikasi ERA akan bermanfaat untuk kita semua dan yang terpenting meningkatkan participatory engagement dalam tahapan penetapan dapil,” ujarnya.