Presiden Jokowi Memulai Kunjungan ke Tiga Negara di Kawasan Asia Timur
Presiden Jokowi diagendakan melakukan lawatan ke tiga negara di Asia Timur pada 26-28 Juli. Fokus kunjungan membahas penguatan kerja sama ekonomi, khususnya bidang perdagangan dan investasi.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINA SUSILO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Beijing, China. Presiden Jokowi akan mengunjungi tiga negara mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.
Dengan pesawat Garuda Indonesia (GIA-1), Presiden Jokowi beserta rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, Senin (25/7/2022) sekitar pukul 14.00 WIB. Kepala Negara beserta Ibu Negara Iriana akan menempuh penerbangan menuju Beijing Capital International Airport selama lebih kurang tujuh jam dan diperkirakan tiba pada Senin malam.
Presiden Jokowi diagendakan melakukan lawatan ke tiga negara di Asia Timur tersebut selama tiga hari pada 26-28 Juli mendatang. ”Ketiga negara tersebut juga merupakan mitra penting ASEAN dan mitra penting dalam konteks G20,” ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).
Dalam penerbangan menuju China, Presiden Jokowi dan Ny Iriana didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu Retno Marsudi telah berada di Beijing untuk mempersiapkan kunjungan Presiden. Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi di bandara adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar.
Presiden Jokowi akan bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara tersebut untuk membahas sejumlah isu, mulai dari isu global hingga kerja sama di sejumlah bidang.
Presiden Jokowi akan bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara tersebut untuk membahas sejumlah isu, mulai dari isu global hingga kerja sama di sejumlah bidang. ”Berbagai isu dari kerja sama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan, hingga isu kawasan dan dunia akan dibahas dengan para pemimpin ketiga negara tersebut,” ucap Retno.
Fokus kunjungan adalah membahas penguatan kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. ”Rencana kunjungan Presiden RI ke Beijing akan dilakukan pada 26 Juli, sementara ke Tokyo tanggal 27 Juli dan ke Seoul tanggal 28 Juli. Kunjungan ini adalah kunjungan yang singkat, tiga hari untuk tiga negara,” ujar Retno dalam keterangan pers, Kamis (21/7/2022), secara virtual.
Di China, Presiden Jokowi direncanakan akan bertemu dengan Premier Le Kiqiang dan Presiden Xi Jinping. ”Presiden RI merupakan salah satu pemimpin pertama yang diterima oleh Presiden Xi Jinping selama pandemi ini, tentu di luar acara Olimpiade Musim Dingin di Beijing awal tahun ini,” kata Retno.
Retno menyampaikan, China merupakan mitra dagang Indonesia terbesar dengan total nilai perdagangan sebesar 110 miliar dollar AS pada 2021. Untuk investasi, China merupakan investor ketiga terbesar dengan total nilai investasi sekitar 3,2 miliar dollar AS pada 2021.
Dari Beijing, Presiden Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Tokyo, Jepang, untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida. ”Di Tokyo, menurut rencana, Bapak Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Fumio Kishida dan dengan kalangan bisnis pada tanggal 27 Juli,” kata Retno.
Retno menambahkan, Jepang merupakan mitra ekonomi penting dan tradisional Indonesia. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jepang mencapai lebih dari 32 miliar dollar AS dan nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 2,26 miliar dollar AS tahun 2021.
Selanjutnya, Presiden akan mengunjungi Seoul, Korea Selatan. ”Di Seoul, Bapak Presiden direncanakan melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan kalangan bisnis pada tanggal 28 Juli,” ujarnya.
Menlu menyampaikan, Korea Selatan juga merupakan mitra penting Indonesia di bidang ekonomi. Nilai perdagangan kedua negara tahun 2021 mencapai 18,41 miliar dollar AS. Sementara investasi Korea Selatan di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat dan pada 2021 mencapai 1,64 miliar dollar AS.
”Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Presiden Jokowi dan para pemimpin ketiga negara tersebut tentu dalam pertemuan bilateral masing-masing akan membahas perkembangan terakhir beberapa isu kawasan dan isu internasional,” tambah Retno.
Sementara Presiden Jokowi memulai lawatan ke China, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark A Milley melakukan kunjungan kehormatan ke Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022). Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bersama istri menyambut kedatangan Milley dan jajarannya.
Kehadiran petinggi militer AS dan bertemu Panglima TNI menjelang keberangkatan Presiden Jokowi ke China, menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, adalah hal biasa. ”Pertemuan antarpanglima itu hal yang wajar karena di situ perlunya memperkuat komunikasi sehingga persahabatan itu dari waktu ke waktu makin baik,” katanya kepada wartawan di Bina Graha, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Sementara Presiden Jokowi memulai lawatan ke China, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark A Milley melakukan kunjungan kehormatan ke Markas Besar TNI, Cilangkap.
Selain itu, Moeldoko menyebut kunjungan seorang panglima ke sebuah negara dan bertemu panglima di negara tersebut sebagai tindakan wajar. Biasanya, pertemuan dilakukan untuk bertukar pikiran. Dari pertemuan, misalnya, negara lain bisa memahami bahwa Indonesia punya sikap dalam melihat situasi lingkungan seperti apa.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin menambahkan, pertemuan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS sekaligus menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif. Dengan demikian, Indonesia tidak memiliki beban dan bisa bertemu dengan siapa pun. ”Ini menguatkan stand point kita sebagai negara bebas aktif,” katanya.