Sepanjang Januari-Mei 2022, nilai perdagangan Indonesia-China hampir 50 miliar dollar AS, naik 27,5 persen dibandingkan periode yang sama 2021. Kedua negara berkomitmen meningkatkan kerja sama bisnis serta ekspor-impor.
Oleh
SUTTA DHARMASAPUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA
Ketua Komite Tiongkok Kadin Indonesia Garibaldi Thohir bersama Wakil Ketua Umum IV Kadin Indonesia Carmelita Hartoto menandatangani perjanjian penguatan kerja sama dengan Tiongkok disaksikan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok di The Langham Hotel Jakarta, Sabtu (23/7/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Hubungan dagang antara Indonesia dan China diyakini bakal menguat dan ditandai dengan meningkatnya nilai perdagangan kedua negara pada tahun-tahun mendatang. Keyakinan itu sejalan dengan kerja sama bisnis serta komitmen peningkatan ekspor-impor kedua negara serta investasi yang semakin baik.
Pada tahun lalu, nilai total perdagangan Indonesia dengan China sudah mencapai lebih dari 100 miliar dollar AS atau meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan tahun 2020. Sementara pada Januari-Mei 2022, nilainya hampir mencapai 50 miliar dollar AS, naik 27,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2021. Investasi China di Indonesia pun sejalan dengan prioritas pemerintah saat ini, yaitu pengembangan hilirisasi.
Kesungguhan untuk meningkatkan hubungan dagang dengan China tergambar dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Hotel The Langham, Jakarta, Sabtu (24/7/2022) malam. KIKT dipimpin Garibaldi Thohir atau biasa disapa Boy Thohir.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sejumlah konglomerat keturunan Tionghoa juga hadir, antara lain, Sugianto Kusuma yang biasa disapa Aguan (Grup Agung Sedayu), Tommy Winata (Grup Artha Graha), Edwin Soeryadjaya (Grup Saratoga), dan TP Rachmat (Grup Triputra).
KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA
Ketua Komite Tiongkok Kadin Indonesia Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok di The Langham Hotel Jakarta, Sabtu (23/7/2022).
KIKT memprediksi nilai total perdagangan Indonesia-China akan terus meningkat. Sebab, pada periode Januari hingga Mei 2022 saja nilai perdagangan kedua negara sudah hampir mencapai 50 miliar dollar AS atau naik 27,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2021.
KIKT pun berkomitmen untuk bahu-membahu dengan pemerintah memastikan investor China dapat menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapat mitra terbaik di Indonesia serta meningkatkan ekspor Indonesia ke China.
”Kita juga akan berusaha mempererat people to people diplomacy dengan Tiongkok melalui kerja sama usaha mikro, kecil, dan menengah, serta seni budaya, entertainment, juga food diplomacy,” papar Boy.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid kepada seluruh pengusaha yang hadir menegaskan bahwa China telah memberikan kontribusi besar kepada Indonesia sejak lama, baik dalam hal investasi maupun perdagangan. Budaya Indonesia dan China pun telah lama menyatu. Kadin Indonesia akan membangun hubungan agar menjadi lebih erat lagi.
”Saya sendiri kalau dilihat dari keturunannya, ayah saya itu datang dari Rasuan, Sumatera Selatan, anak seorang petani. Bertemu dengan ibu saya yang orang Cimahi, yang ibunya dari Bogor dan bapaknya dari Fuzian, Tiongkok. Jadi dalam konteks diri saya sendiri saja seperti itu,” papar Arsjad disambut tepuk tangan.
KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparan dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok di The Langham Hotel Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Hadir dalam acara itu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta sejumlah pengusaha, seperti Sugianto Kusuma yang juga pendiri perusahaan Grup Agung Sedayu, Tommy Winata pendiri Grup Artha Graha, Edwin Soeryadjaya pendiri Saratoga Kapital, serta TP Rachmat pendiri grup Tri Putra.
Luhut dalam acara itu juga menegaskan, peran China selama delapan tahun belakangan ini perlu diapresiasi karena mendukung proses hilirisasi industri. Indonesia yang dulunya hanya mengekspor bijih nikel kini sudah mengekspor dalam bentuk turunannya dan ke depan akan mengekspor dalam bentuk baterai litium dan mobil listrik.
”Kalau tidak ada kontribusi China dalam delapan tahun terakhir ini, kita tidak akan seperti ini. Saya bisa pastikan pada Anda semua,” kata Luhut.
Proses hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah bahan mentah juga mendongkrak daya tahan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Menurut dia, ekspor besi dan baja ke dunia telah meningkat 19 kali lipat. Nilai ekspor Indonesia tahun 2021 mencapai angka tertinggi, yaitu mencapai 232 miliar dollar AS, sementara pada 2011 hanya 203 miliar dollar AS. Sebanyak 70 persen peningkatannya merupakan kontribusi dari ekspor besi dan baja.
Implikasinya, defisit perdagangan dengan China juga mengecil. Apabila tahun 2019 defisit mencapai 17 miliar dollar AS, defisit tahun 2021 tinggal 2,5 miliar dollar AS. ”Kita berteman dengan siapa saja. Tidak ada urusan. Berteman dengan Amerika Serikat, berteman dengan bulan. Dengan siapa saja,” paparnya disambut tepuk tangan. Dalam acara itu, Luhut menjelaskan bahwa pemerintah mempererat hubungan kerja sama baik dengan Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab.
KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Ketua Komite Tiongkok Kadin Indonesia Garibaldi Thohir dan biduanita Yuni Shara mendendangkan lagu Mandarin dan Batak dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok di The Langham Hotel Jakarta, Sabtu (23/7/2022).
Luhut menegaskan, dengan transformasi ekonomi yang dilakukan secara konsisten, ekonomi Indonesia akan tumbuh cepat dalam satu dekade ke depan. ”Jadi, jangan dianggap kita ini beggar (pengemis). Negara banana republik. No! Indonesia is a great country,” ujarnya disambut tepuk tangan.