Presiden Instruksikan Persiapan Pembangunan IKN Dikebut
Persiapan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara terus dimatangkan. Pembangunan infrastruktur dasar semua akan dikerjakan oleh perusahaan nasional.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta persiapan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara dilaksanakan secepat mungkin. Dengan demikian, pembangunan dan rencana pemindahan ibu kota negara bisa dijalankan sesuai dengan jadwal dan target yang telah ditetapkan.
Permintaan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat tertutup mengenai masterplan Ibu Kota Negara Nusantara di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Rapat yang dimulai pukul 14.30 ini tidak dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Adapun para menteri yang hadir, antara lain, adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
”Presiden mengarahkan untuk sesegera mungkin mempersiapkan ini semua supaya kita tetap bisa menjaga target on the track, yang akan kita canangkan pada 2024 mendatang,” ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono seusai rapat terbatas.
Menurut Bambang, pengerjaan infrastruktur dan bangunan-bangunan inti akan dimulai pada Agustus nanti. Untuk itu, pekerjaan pematangan lahan, seperti land clearing dan land consolidation serta penyiapan akses-akses logistik sedang diselesaikan.
Otorita IKN juga akan membuka peluang kepada pihak swasta untuk membangun fasilitas-fasilitas pendukung, misalnya rumah sakit, sekolah, serta fasilitas penunjang kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti toko dan tempat hiburan. Bambang menyebutnya sebagai jajak pasar guna menampung keinginan pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Jajak pasar ini juga akan dilakukan pada Agustus 2022.
Pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung dinilai penting. Ini karena pembangunan IKN tidak hanya membangun gedung-gedung pemerintahan dan infrastruktur fisik, tetapi juga membentuk satu ekosistem yang lengkap. Semua itu, kata Bambang, akan terajut baik di IKN.
Sembari mempersiapkan pembangunan yang akan dilakukan secara massif pada 2023, persiapan sumber daya manusia dilakukan. Persiapan berupa pelatihan dilaksanakan supaya masyarakat setempat bisa ikut serta dalam pembangunan.
Untuk pelatihan-pelatihan ini, kata Bambang, Otorita bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, baik lembaga swadaya masyarakat, akademisi, maupun perusahaan serta lembaga sertifikasi.
Pelatihan-pelatihan terdiri atas dua jenis, pelatihan terkait dengan konstruksi dan pelatihan nonkonstruksi. Pelatihan terkait dengan konstruksi mempersiapkan tenaga untuk pembangunan IKN. Adapun pelatihan nonkonstruksi mempersiapkan sumber daya manusia untuk ikut serta dalam kegiatan sehari-hari, seperti membuat kue, menjahit, dan mengelola keuangan.
Saat ini pekerjaan fokus pada persiapan lahan serta pengerjaan jalan nasional dari Pulau Balang sampai IKN.
”Harapannya, pelatihan-pelatihan ini akan membuat masyarakat setempat menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan IKN,” kata Bambang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono seusai rapat tertutup terkait dengan IKN, Senin (11/7/2022), menjelaskan, saat ini pekerjaan fokus pada persiapan lahan serta pengerjaan jalan nasional dari Pulau Balang sampai IKN. Selain itu, dikerjakan pula jalan kawasan dari jalan nasional ke titik nol dan istana. Selain infrastruktur jalan, pekerjaan lainnya adalah penyediaan air minum dan sanitasi.
Pada Senin (18/7/2022), pemerintah telah menetapkan pemenang lelang yang akan mengerjakan desain dasar pembangunan IKN. Sementara kontrak pengerjaan bangunan-bangunan inti pemerintahan, seperti istana, kantor presiden, dan kantor kementerian koordinator, menurut rencana, ditandatangani pada Juli-Agustus ini.
”Semua perusahaan nasional (yang mengerjakan),” kata Basuki saat itu.
Karena pembangunan akan berlangsung massif, Basuki menjelaskan, akan disiapkan pula hunian untuk para pekerja yang akan berkisar 200.000 orang. Para pekerja tidak akan diperbolehkan membuat bedeng-bedeng sendiri.
Selain itu, disiapkan pula dapur umum. Dengan demikian, para pekerja bisa disiplin dengan jam kerja, misalnya pukul 07.00 WITA berangkat, pukul 12.00 WITA dijemput untuk makan siang, dan pukul 13.00 WITA sudah mulai bekerja lagi.